Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Komisi I DPRD Jabar Dorong Percepatan Pembangunan Desa Di Jabar

Senin, 12 Juli 2021 | 23:49 WIB Last Updated 2022-01-23T16:27:54Z

H.Mirza Agam Gumay, SM.Hk (anggota Komisi I DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra)
 (foto:ist)
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Setiap tahun pemerintah mengucurkan dana triliunan ke desa-desa, baik dari APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten.  Kucuran dana desa ini, bertujuan agar seluruh desa di Indonesia tidak ada lagi yang namanya desa tertinggal.

Besaran dana yang didapatkan oleh pihak desa beragam sesuai dengan keteria yang telah diatur oleh pemerintah. Tujuan dikucurkan dana desa itu untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa,.

Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat, H.Mirza Agam Gumay, SM.Hk mengatakan, guna mendukung percepatan pembangunan desa, khusus di Jawa Barat maka harus didukung dengan data presisi.  Data desa presisi merupakan penggabungan antara data special dan numerik.

“Data Desa Presisi sangat penting untuk menghadirkan data akurat bagi Indonesia. Efisiensi data yang akurat itu datang dari desa. Inovasi dari Data Desa Presisi itu inovasi metodologi yang tidak hanya bersifat numerik atau angka, namun juga data spasial yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi,” kata Agam---sapaan--- Mirza Agam Gumay saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin  (12/7-2021).

Dikatakan, sejak tahun 2015 hingga tahun 2021 ini, sudah ratusan trilian dana dari APBD telah dikucurkan oleh pemerintah pusat untuk desa. Bahkan Presiden Joko Widodo mengatakan, membangun desa-desa yang ada di seluruh Indonesia, sama artinya dengan membangun Negara Indonesia.

Kucuran dana untuk desa bukan hanya dari Pemerintah pusat semata, tetapi juga ada dari APBD Jabar, yang setiap Desa di Jabar mendapatkan kucuran dana sebesar Rp.100juta per tahun. Belum lagi ditambah dari APBD Kabupaten masing-masing, ujar politisi Partai Gerindra Jabar ini.

Pengucuran dana yang cukup besar ke desa-desa, bertujuan agar desa-desa di seluruh Indonesia khususnya di Jabar, dalam upaya pemerintah untuk mendukung percepatan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Pada kurun waktu lima tahun kebelakang, mayoritas penggunaan dana desa diperuntukan untuk sector infrastruktur desa, namun, kini rata-rata infrastruktur desa sudah bagus dan baik. Untuk itu,  sekarang pemanfaatan dana desa diperuntukan untuk penguatan perekonomian masyarakat desa.

Setiap desa memiliki sumber daya tersendiri, bahkan sudah cukup banyak produk-produk lokal di desa yang memiliki keunggulan, nah di situlah mulai diberikan suntikan agar menjadi sebuah produk yang memiliki kualitas dan daya saing sehingga bisa dijual masuk ke kota, tingkat nasional, bahkan international.

Kita yakin, produk-produk lokal yang berada di desa-desa memiliki peluang besar untuk dapat menembus pasar nasional. Namun, tentunya produk-produk tersebut harus didukung dengan kualitas pengemasan dan pemasaran yang baik. Kalau sudah dikenalkan di tingkat nasional, membawa ke global marketplace itu gampang sekali.

“Nah disinilah pentingnya data Desa Presisi dalam mendukung menjadi desa mandiri”, ujar Agam dari Dapil Jabar 4 (Kabupaten Cianjur) ini.

Agam mengakui, bahwa masalah data desa hingga saat ini masih simpangsiur, sehingga sering menimbulkan polemik. Ketidakakuratan data, kata dia, dapat menyebabkan gagalnya pembangunan.

Untuk itu, kita di Komisi I DPRD Jabar akan mengundang APDESI Jabar untuk duduk bersama membahas konsep Data Desa Presisi. Setelah itu, kita (DPRD Jabar) bersama Apdesi akan melakukan ujiberhasil maka akan kita terapkan di seluruh desa di Jabar, tandasnya. (adikarya/husein).

×
Berita Terbaru Update