Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kota Cirebon Merah Parah, Akses Masuk Ditutup Selama PPKM Darurat

Minggu, 11 Juli 2021 | 22:43 WIB Last Updated 2021-07-11T19:00:08Z

Drs.H. Daddy Rohanady anggota DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra (foto:dok.husein) 

CIREBON, Faktabandungraya.com,--- Selama pelaksanaan PPKM Darurat, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Cirebon yang diperkuat oleh aparat Kepolisian dan TNI, menutup akses masuk Kota Cirebon 24 jam pada akhir pekan dan Shalat Jumat juga di tiadakan. Hal ini berkaitan dengan kondisi pandemi di Kota Udang yang korbannya terus melesat.

Menurut Anggota DPRD Jawa Barat Drs.H.Daddy Rohanady, sejak pascalibur Lebaran hingga kini, tren peningkatan kasus covid-19 di Kota Cirebon terus meningkat.  Bahkan dapat dikatakan Kota Cirebon Merah Parah.

“ Berdasarkan data, bahwa kondisi Kota Cirebon sampai dengan hari Minggu, 11 Juli 2021 yang terkonfirmasi sudah mencapai 8.242 orang dan yang meninggal sebanyak 313 orang.  Bahkan, yang sangat mengkhawatirkan sekali rekor jumlah terkonfirmasi positif ada di Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi, yakni 1.153 orang”.  Kata Daddy Rohanady saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (11/7-2021).

Dikatakan, bahwa dari total rapid tes yang dilakukan sebanyak 9.566 ditemukan hasil reaktif 117. Sementara itu, dari total tes PCR yang dilakukan sebanyak 38.571 ditemukan 8.242 terkonfirmasi positif.

Data tersebut dilihat dari segi jenis kelamin yang terpapar sebanyak 3.800 orang (47,25%) laki-laki dan 4.442 orang (52,75%) perempuan. Kalau dilihat dari perbandingan berdasarkan jenis kelamin, penduduk Kota Cirebonn memang hampir seimbang. Dengan demikian, perbedaan jumlah terpaparnya pun tidak terpaut jauh.

Namun, jika melihat jumlah terpapar dengan klusternya, tampaknya ini lebih masuk akal karena inilah 3 kluster yang paling dominan: rumah tangga  67,02%, unkluster 8,68%, dan perkantoran 7,57%, ungkapnya.

Sedangkan jika dilihat dari segi usia, tampaknya memang usia produktif yang logikanya lebih banyak melakukan aktivitaslah yang lebih banyak terpapar. Empat kelompok usia kerja yang rata-rata menyumbangkan angka sekitar 1.400-an. Angka di kelompok usia tersebut sangat besar, yakni usia 20-29 tahun 1.446 orang, 30-39 tahun 1.400 orang, 40-49 tahun 1.443 orang, dan 50-59 tahun 1.377 orang.

Lebih lanjut Daddy dari daerah pemilihan Kab/Kota Cirebon-Kab Indramayu ini juga mengatakan, untuk usia anak-anak di bawah 5 tahun ada yang terpapar, tetapi relatif sedikit, yakni 304 orang. Angka ini memang berada di bawah 6-19 tahun yang jumlah terpaparnya mencapai 1.155 orang. Bisa dimaklumi karena dalam kelompok usia ini termasuk anak-anak remaja yang bisa jadi mobilitasnya masih cukup tinggi.

Bandingkan dengan mereka yang berusia di 60 tahun ke atas. Pada kelompok usia 60-69 tahun ditemukan 797 kasus positif, sedangkan pada usia 70-79 tahun 271, dan pada kelompok usia di atas 80 tahun terkonfirmasi 49 kasus positif.

"Entah karena faktor apa sampai-sampai Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi yang memegang rekor tertinggi. Padahal, jumlah penduduk di Kecamatan Harjamukti hampir dua kali lipatnya. Namun, tetap saja dengan kondisi seperti itu Kota Cirebon menjadi 'merah parah'. Semoga pandemi cepat berlalu," pungkas Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jabar ini. (sein).

×
Berita Terbaru Update