Wali kota Bandung Oded M Danial ( foto:humas) |
Menanggapi hal itu Oded justru hanya tersenyum. Secara
terang-terangan dia mengungkapkan, gerak dan langkah Yana beserta Ema selama
ini justru berada di bawah arahannya.
Ia pun mengungkapkan sejumlah momen menggelitik.
Oded mengungkapkan, setiap individu, termasuk Yana dan Ema
memiliki potensinya masing-masing. Sehingga dia memberikan kepercayaan penuh
kepada dua orang tersebut untuk berbagi peran guna mengatasi sejumlah persoalan
strategis.
“Kebijakan stratetgis membangun Bandung itu terletak pada
kata silaturahim dan kolaborasi. Makanya saya sering saya tugaskan Pak Wakil,
memberikan disposisi untuk pergi kemana-mana,” ucap Oded di Balai Kota Bandung,
Senin, 27 September 2021.
Praktis, Oded hanya tersenyum ketika ada anggapan, Wakil
Wali Kota Bnadung tengah bermanuver mencari panggung politik. Padahal, setiap
langkah Yana merupakan instruksinya langsung.
“Jadi kalau Pak Yana sedang ke sana ke mari bukan karena
‘mijah’, tapi itu perintah saya. Termasuk ketika Pak Wakil sudah banyak terjun
ke lapangan,” tegasnya.
Termasuk dengan sepak terjang Ema saat ini. Oded mengungkap
momen cukup mengngelitik ketika Ema khawatir dipandang tengah menggalang
kekuatan. Lagi-lagi, dia memberikan kepercayaan kepada Ema untuk memegang kegiatan
strategis.
“Sebetulnya, saya perintahkan pak Ema. Jadi pak Ema khawatir
juga karena sebagai ASN takutnya dipandang buruk. Karena latar belakang beliau
adalah sebagai seorang birokrat,” ulasnya.
Oded menyebutkan, salah satu keunggulan Yana adalah memahami
persoalan ekonomi dengan berbekal pengalamannya sebagai pengusaha. Sementara
sosok Ema, dia sudah tak meragukan lagi kemampuannya di tataran birokrasi.
Baik terhadap Yana ataupun Ema, keduanya sama-sama diberi
mandat oleh Oded dengan satu titipan khusus. Yakni jangan sampai direpotkan
oleh pandangan orang lain, dan fokus menjalankan tugas secara maksimal.
“Saya sampaikan, sudah jangan mikirin apa-apa. Terpenting
bekerja aja dengan ikhlas,” tutur Oded.
Sebuah kunci penting diutarakan oleh Oded. Ia memberikan
kepercayaan penuh kepada Yana dan Ema. Sebagai ganjarannya, Oded lantas
mendapatkan loyalitas dari keduanya.
“Dalam manajemen kepemimpinan itu hayu kita saling percaya.
Yang penting jangan ada khianat dan yang sudah percaya tidak ada lagi keraguan,”
ulasnya.
Bagi Yana Mulyana, selama tiga tahun terakhir menjadi Wakil
Wali Kota Bandung dirinya masih memegang instruksi awal Oded. Yakni untuk
berkonsentrasi pada tugas dan mengedepankan silaturahmi sebagai kebijakan
strategis guna menunjang kelancaran selama proses agar menunjukan hasil
optimal.
Namun Yana sangat bersyukur kinerja Pemerintah Kota (Pemkot)
Bandung mendapat apresiasi seperti Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) yang sudah dinantikan dalam belasan tahun. Bahkan,
torehan tersebut dipertahankan dalam tiga tahun berturut-turut.
"Prinsip waktu itu Pak Wali yang penting kerja dulu
lah, tapi pada perjalannya, ada yang mengapresiasi dari orang lain. Tentunya
ini menunjukan hal yang dilakukan oleh kita itu sudah on the track," ujar
Yana.
"Dalam tiga tahun kami itu kurang lebih 270 penghargaan.
Itu bukan tujuan, tapi memebrikan spirit apa yang kita lakukan sudah relatif
baik," beber Yana.
Dari 270 penghargaan yang diraih oleh Oded-Yana ini,
sebanyak 111 apresiasi berskala regional, 152 penghargaan level nasional dan 7
penghargaan internasional.
Wali kota Bandung ODed M Danial didampingi Wakil Walikota Yana Mulyana dan Sekdakot Ema Sumarna dalam acara Bandung menjawab diHJKB-2011 ( foto;Humas). |
Saat ini dia tengah mendapat mandat dari Oded untuk fokus berkoordinasi dan menjalankan sejumlah program reguler di samping penanganan pandemi Covid-19.
"Meskipun beberapa hal sudah tercapai karena tapi masih
banyak pekerjaan rumah yang bisa dilakukan. Tapi karena keterbatasan, kita
tidak bisa menyelesaikan sendiri. Kami yakin masysrakat Kota Bandung 'mah
guyubnya' luar biasa selama diajak. Makanya kita sering turun ke bawah,"
paparnya.
Kordinasi intensif yang dijalin Oded-Yana juga membuahkan
hasil dengan hadirnya dua jembatan layang atau fly over. Yakni di Jalan Laswi
melintang Jalan Gatot Subroto, dan Jalan Terusan Jakarta menyambung ke Jalan
SUpratman melintasi Jalan AHmad Yani.
Kebijakan strategis Oded-Yana dalam mengedepankan silaturahmi juga dirasakan Ema Sumarna. Sekda Kota Bandung ini sering mendapat tugas khusus untuk menjalin komunikasi berbagai persoalan strategis di Kota Bandung, termasuk merealisasi fly over.
"Fly over sudah ada dua. Tahun ini kita sedang
berproses di Soekarno Hatta tepatnya di Jalan Kopo. Mudah-mudahan tahun depan
hadir lagi di depan Samsat provinsi (Kiaracondong-Soekarno Hatta)," kata
Ema.
"Sepertinya akan menjadi jalan fly over yang panjang,
karena melintasi dua intersection (sampai ke Batununggal)," tambahnya.
Ema mengaku sangat beruntung karena mendpaatkan kepercayaan
penuh dalam menjalankan instruksi kebijakan dari pimpinan. Sebab, baik Oded
ataupun Yana sudah lebih dulu membuka koordinasi guna memberikan ruang,
sehingga ia hanya mengeksekusinya.
"Di birokrat yang memiliki tupoksi melaksanakan
kebijakan pimpinan, kita ingin menjabarkan bagaimana visi misi pimpinan
tercapai melalui program kegiatan," katanya.(asp/red).