Kampung ToleransiKelurahan Kebon Jeruk Kec.Andiryang diresmikan oleh Wali kota bandung Alm Oded M Danial (foto:humas). |
Ada apa saja sih di kampung
toleransi ini?
Kampung Toleransi Kelurahan Kebon
Jeruk ini punya keanekaragaman latar belakang penduduk, khususnya dari agama
yang mereka anut. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya empat rumah ibadah dari
masing-masing agama.
Untuk mengakses kampung toleransi
ini, kita bisa masuk dari Jalan Kelenteng, tepatnya di sebrang Vihara Satya
Budhi. Selain Vihara Satya Budhi, beberapa meter saja dari situ sudah ada rumah
ibadah untuk masyarakat beragama Hindu dan juga Vihara Tanda Bhakti.
Sekitar 100 meter, belok kiri dari
persimpangan, anda akan menemui Masjid Al Hasanah. Letaknya di pinggir jalan
dan kubah masjidnya pun terlihat sejak belok kiri dari persimpangan jalan.
Tidak sampai 200 meter setelah
masjid, ada Gereja Bethel Tabernakel.
Empat rumah ibadah yang ada dalam
satu kawasan ini hidup damai dan saling berdampingan. Bahkan, warga di kampung
ini selalu saling bantu saat salah satu agama sedang merayakan hari besar
keagamaan.
Rafly Erlangga misalnya, pemuda
berusia 24 tahun ini adalah seorang Muslim. Kendati demikian, Rafly nampak
rajin hadir saat Vihara Tanda Bhakti sedang menggelar ritual keagamaan.
Misalnya saat acara Ullam Bhana yang
merupakan acara keagamaan Buddha, ia membantu dengan menjadi seorang fotografer.
"Umat di sini kan sedang
ibadah. Enggak mungkin sambil motret. Saya punya kemampuan motret dan ada waktu
luang juga. Jadi saya pikir enggak ada salahnya mengabadikan kegiatan umat yang
beribadah," ungkapnya.
Pada peresmian Kampung Toleransi
beberapa waktu lalu, Rafly juga nampak menjadi pemain barongsai bersama
teman-temannya. Ia menyebut ada keindahan yang sulit dijelaskan dengan
kata-kata saat memainkan salah satu budaya dan tradisi leluhur Tionghoa ini.
"Saya memandang (barongsai)
dari kacamata kebudayaan dan peninggalan leluhur. Ini keren banget. Dan enggak
ada salahnya orang Indonesia mengenal ini," terangnya.
Sebagai warga di Kampung Toleransi
Kebon Jeruk, Bandung, Rafly mengaku bahagia. Kesempatan tinggal di wilayah yang
penuh keragaman adalah sesuatu yang tidak ternilai harganya.
"Saya jadi punya banyak teman,
punya banyak saudara, jadi tahu kalau Indonesia itu kaya banget (suku, ras, dan
agama)," ucap Rafly.
kampung toleransi Kelurahan Kebon Jeruk - Andir (foto:humas). |
Ia mengaku bangga menjadi warga
Kampung Toleransi dan juga menjadi warga Kota Bandung. Sebab, toleransi bagi
Maman adalah peninggalan leluhur dengan nilai yang amat tinggi.
"Harus terus dijaga ya
pastinya. Dan saya juga mengajarkan ini ke anak-anak atau generasi
berikutnya," ujar Maman.
Di sisi lain, Tan Tjong Boe selaku
pengurus di Vihara Tanda Bhakti mengaku bangga kawasan Kebon Jeruk ditetapkan
sebagai kampung toleransi kelima oleh Pemerintah Kota Bandung.
Boe menilai peresmian kampung
toleransi ini sebagai peristiwa sejarah yang luar biasa. Ia juga menyebut
toleransi merupakan bentuk kekuatan Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar.
“Dari golongan besar, kecil,
semuanya perlu menjaga toleransi. Ini merupakan salah satu upaya menguatkan
bangsa Indonesia,” ujarnya.
Selain di Kelurahan Kebon Jeruk,
Kota Bandung telah empat lokasi yang menjadi kampung toleransi. Antara lain
Jalan Ruhana RW 08 Kelurahan Paledang Kecamatan Lengkong, Jalan Luna Kelurahan
Jamika Kecamatan Bojongloa Kaler, Jalan Sasak Gantung Kelurahan Balon gede
Kecamatan Regol dan Kompleks Dian Permai RW 11 Kelurahan Babakan Kecamatan
Babakan Ciparay.(ray/red).