Ketua DPRD Kota Bandung, H. Tedy Rusmawan, AT., M.M., memberikan arahan pada Musrenbang kecamatan Gedebage (foto:humpro) |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Ketua DPRD Kota Bandung, H. Tedy Rusmawan, AT., M.M., menghadiri kegiatan Musrenbang tingkat kecamatan Gedebage, di Pendopo Kantor Kecamatan Gedebage, Kamis (10/2/2022).
Dalam sambutannya, Tedy mengingatkan
tentang pentingnya peningkatan kesadaran disiplin protokol kesehatan, serta
upaya pencegahan penularan Covid-19 yang harus dilakukan secara kolektif
melalui pola komunikasi dan kolaborasi.
Terlebih, berdasarkan data terkait
jumlah kasus Covid-19 terbaru di Kota Bandung telah menunjukkan terjadinya
peningkatan yang mencapai angka tiga ribuan kasus, dengan tingkat keterisian
tempat tidur rumah sakit yang mencapai 30 persen, dan 238 jumlah pasien yang
dirawat di rumah sakit rujukan pemerintah.
"Melihat kondisi tersebut, kami
meminta dan mohon sekali potensi penyebaran Covid-19 ini harus benar-benar
mampu kita kendalikan. Karena berdasarkan hasil rapat Forkopimda Kota Bandung,
bahwa siklus penularan itu mulai berubah, di mana saat ini dari sekolah, terus
siswa pulang ke rumah, menularkan kepada orangtuanya, orangtuanya ke kantor,
dan terjadilah penularan klaster perkantoran," ujarnya.
Oleh karena itu, dibutuhkan
kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh pihak untuk dapat mencegah potensi
penularan Covid-19, agar menjadi kunci dari upaya penanganan Covid-19 di Kota
Bandung.
Terkait dengan Musrenbang, Tedy
menjelaskan bahwa kegiatan Musrenbang menjadi wadah aspirasi bagi masyarakat
untuk dapat mewujudkan pertumbuhan pembangunan yang lebih baik.
Musrenbang Wadah Aspirasi Masyarakat Untuk Mewujudkan Pembangunan Kewilayahan
Sehingga, setiap usulan dalam
kegiatan tersebut harus dicatat dan diperhatikan oleh pemerintah, baik usulan
untuk dilaksanakannya pembangunan di tingkat kewilayahan, tingkat Kota Bandung,
tingkat provinsi, bahkan di pusat.
"Salah satu usulan yang menjadi
PR kita bersama adalah adanya pelebaran jalan, baik itu di wilayah timur kita,
tepatnya di kawasan Cimencrang dan Rancanumpang, maupun di wilayah barat yaitu,
kawasan Rancabolang dan Cisaranten Kidul, sebagai solusi penanganan kemacetan,
temasuk banjir yang selama ini menjadi harapan warga di wilayah tersebut,"
ucapnya.
Tedy pun menuturkan, bahwa saat ini
pemerintah telah menyediakan oagu anggaran atau alokasi anggaran untuk setiap
kegiatan. Sehingga, dengan telah adanya pagu anggaran ini, setiap kegiatan yang
telah direncanakan menjadi relatif lebih dapat terealisasi, karena telah
dihitung sebelumnya.
"Tentunya, saya berharap pihak
tim yang dibentuk oleh Pemerintah Kota Bandung ini bisa menampung berbagai
aspirasi masyarakat, karena boleh jadi di dalam sebuah aspirasi itu, ada yang
ingin disampaikan bagi pemerintah kota, provinsi, maupun pusat. Apalagi di Kota
Bandung ini, setiap sektor atau wilayah memiliki kewenangan kebijakan yang
berbeda-beda. Sehingga, dengan adanya usulan ini dapat menjadi perhatian dan
dapat dilaksanakan oleh setiap pemangku kebijakan," katanya. (humpro/sein).