Drs.H. Firli Bahuri, M.Si ( Ketua KPK RI) , (Foto: Ist) |
JAKARTA, -- Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo (Jokowi), telah menetapkan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara (HPKN).
Komisi Pemberantasan Korupsi
memandang langkah Presiden Jokowi sangat tepat, mengingat penegakan kedaulatan
negara adalah hal utama. Yang sifatnya fundamental untuk senantiasa ditanam,
dirawat dan dijaga oleh seluruh elemen bangsa dan Negara di Republik ini.
Penting bagi segenap anak bangsa di
negeri ini, untuk memandang lebih luas dan melihat lebih dalam. Agar dapat
menempatkan posisi penegakan kedaulatan negara, ditengah situasi dan kondisi
Global. Yang saat ini yang sangat rentan membuat bangsa-bangsa di dunia
terfragmentasi.
Tidak sedikit contoh negara-negara
dunia yang terlibat konflik, terkait penegakan kedaulatan negaranya
masing-masing. Dimana hampir sebagian besar memilih Perang sebagai cara untuk
menyelesaikan konflik tersebut.
Dalam pandangan kami, Perang
bukanlah cara bangsa yang beradab dalam menyelesaikan sebuah Konflik, mengingat
peperangan hanya menyuguhkan teror terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Bagi pihak
yang menang maupun yang kalah dalam peperangan.
Sejatinya, peperangan adalah misi
pembunuhan umat manusia.
Perlu diingat, perang adalah
cara-cara primitif dan bar-bar dalam menyelesaikan konflik dimasa lalu. Yang
seyogianya tidak lagi pantas diterapkan di zaman ini.
Dialog Damai yang bisa di inisisasi
organisasi dunia seperti PBB atau kedua belah pihak yang berkonflik. Adalah
cara-cara beradab yang sepatutnya dilakukan untuk menyelesaikan konflik antar
negara di masa kini.
Negara-negara dapat melihat serta
mencontoh cara Indonesia, khususnya Presiden Jokowi. Dalam menyelesaikan
konflik yang selalu mengedepankan langkah preventif. Dan persuasif. Dengan cara
dialog, ketimbang cara-cara represif dalam menyelesaikan konflik didalam maupun
luar negeri.
Tidak dapat dipungkiri, beragam
Suku Bangsa, Bahasa, Agama, Budaya serta kondisi geografis tanah air.
Menyebabkan Indonesia tidak pernah terlepas dari yang namanya konflik.
Syukur Alhamdulillah, negeri ini
dapat menyelesaikan konflik tersebut. Bukan dengan jalan perang, namun dengan
berdialog, saling bertukar pikiran dan memahami Budaya, Karakter serta Kultur
Daerah Daerah setempat.
Pengalaman dalam menyelesaikan
konflik dengan cara berdialog yang bangsa ini, lakukan sejak zaman dulu hingga
masa kini. Tentunya menjadi bukti nyata bahwasanya dialog dari hati ke hati
adalah jalan damai yang tepat dan terbaik untuk menyelesaikan konflik.
Tidak berlebihan jika saya katakan
bahwa pengalaman Indonesia menyelesaikan konflik dari masa ke masa ini.
Merupakan kontribusi nyata kita bagi dunia dalam mewujudkan perdamaian di muka
bumi.
Jikalau kita berbicara terkait
perang, maka kita tentu ingat bahwa ada satu Perang yang sangat melelahkan dan
menghabiskan energi manusia yaitu Perang Badar. Yang seyogianya harus kita
perangi bersama-sama, dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan perdamaian dunia.
Yakni perang melawan Korupsi, kejahatan kemanusiaan nyata yang dampak
destruktifnya sangat merusak. Bahkan menghancurkan tujuan bernegara suatu
bangsa.
Bukan hanya sendi perekonomian
semata, jika dibiarkan berurat akar di seluruh lini dan sendi kehidupan
berbangsa dan bernegara. Tujuan dan masa depan negara tersebut akan luluh
lantak oleh Korupsi.
Tidak sedikit contoh negara yang
hacur setelah Korupsi menggurita di seantero negeri. Banyak negara jatuh
miskin, sehingga tidak dapat memenuhi kewajiban melindungi, menghidupi apalagi
memakmurkan rakyatnya. Karena Korupsi telah merusak seluruh tatanan kehidupan
di negara tersebut.
Melihat betapa destruktifnya
Korupsi terhadap suatu negara, dapat kita simpulkan bahwasanya Korupsi adalah
ancaman nyata kedaulatan negara suatu bangsa.
Atas nama lembaga maupun pribadi,
saya menghimbau kepada negara-negara yang saat ini tengah berperang akibat konflik.
Untuk segera menghentikan peperangan dan secepatnya mengambil langkah dialog
sebagai solusi atas penyelesaian konflik.
Selamat memperingati Hari Penegakan
Kedaulatan Negara, mari kita jaga Tegakan Kedaulatan NKRI dari ancaman Korupsi.
Agar negeri ini dapat mewujudkan cita-cita, tujuan dan arah masa depan bangsa
yang gemilang, Indonesia Maju, Indonesia Makmur, Indonesia Aman, Damai dan
Sejahtera dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote. Salam FBI