HUB.ID saat melakukan kegiatan mencari Startup Digital di Kota Bandung (foto:ist). |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Kota Bandung merupakan salah satu kota yang disambangi HUB.ID Accelerator Roadshow 2022.
Kegiatan HUB.ID di Kota Kembang, dihadiri oleh para
pelaku startup digital dan narasumber dari pemerintah dan ekosistem startup
digital berbagi informasi tentang manfaat dari mengikuti program accelerator startup
digital khususnya yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo) yakni HUB.ID Accelerator.
Salah satunya adalah Tracy Tardia, CEO sekaligus
Founder dari HiPajak. Menurutnya, HUB.ID punya beberapa manfaat yang tidak
dimiliki dari acclerator startup lainnya khususnya jejaring mitra bisnis dan
eksposur yang lebih luas.
“HiPajak sebelum mengikuti HUB ID sudah mengikuti
inkubator dari Alibaba. Namun Hub id membantu matchmaking dengan stakeholder
yang tepat. Peningkatan pengguna HiPajak dari 200ribu menjadi 800ribu juga
sebagian dari dampak mengikuti HUB.ID melalui eksposur dan mitra bisnis yang
dipertemukan.,” katanya.
HIPajak sendiri mulai berdiri pada 2020, satu bulan
sebelum pandemi covid-19. HIPajak berfokus untuk menyelesaikan masalah
pelaporan pajak dengan target UMKM, non pegawai, influencer, atau pekerja lepas
lainnya.
“Pengalaman HUB ID 2021 secara keseluruhan sangatlah baik
dengan model business mentoring yang sangat leluasa untuk diskusi tentang masalah-masalah
yang dihadapi baik dari teknis, strategi bisnis, maupun alat-alat pendukung
bisnis dengan mentor-mentor sangat berpengalaman. Pada tahun 2021 sangat banyak
terbantu dipertemukam dengan mentor dari CEO LinkAja dan Kredivo,” katanya.
Di sisi lain, Ajie dari Feedloop menekankan pentingnya
startup membangun ekosistem yang kondusif. Para founder atau pendiri misalnya,
bisa bertukar pikiran lewat jejaring tersebut.
“Entrepreneur akan ketemu banyak masalah, perlu
percepatan melalui keaktifan pada jejaring komunitas. Mereka bisa menemukan
support dalam bentuk dukungan moril hingga kerja sama bisnis.
Fungsi jejaring menurut Ajie bisa dalam bentuk
berbagai macam kasus seperti membantu startup mendapatkan kemudahan mencari
talent, mendapatkan referensi dari jejaring untuk mendapatkan pendanaan.
Sementara itu, Ketua Tim Business Matchmaking
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Luat Sihombing mengatakan, HUB.ID
berfokus kepada mencocokkan (matchmaking) antara pelaku startup dengan pemangku
kepentingan (stakeholder) seperti pemerintah
korporasi swasta, BUMN, dan investor.
“HUB ID 2022 akan fokus pada startup yang pendirinya WNI,
memiliki badan hukum di Indonesia, menjalankan bisnis lebih dari 2 tahun, dan
telah memiliki transaksi usaha atau post revenue. Startup tersebut akan
mengikuti rangkaian manfaat dimulai dari Business Mentoring, Business Matchmaking Networking Session di 6 kota, Pitch Training, Demo Day, dan Global Immersion
untuk 5 startup terbaik,” kata Luat.