Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Bermula dari Rp700 Ribu, Koperasi Wanita Berkah Bermartabat Kini Miliki Aset Rp1,8 Miliar

Kamis, 01 September 2022 | 21:40 WIB Last Updated 2022-09-01T14:40:32Z
Pengurus Kpwan Berkah Bermartabat Babakan Surabaya sedang melayani anggota


 
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Berdaya dan memberdayakan, prinsip yang dianut seluruh pengurus dan anggota Koperasi Wanita (Kopwan) Berkah Bermartabat Babakan Surabaya, Kota Bandung selama 11 tahun berdiri.

Bermula dari instruksi Wali Kota Bandung pada masa itu untuk mendirikan koperasi di setiap kelurahan. Akhirnya, Kopwan ini pun masuk dalam 101 koperasi yang berhasil berdiri kala itu.

Sekretaris Kopwan Berkah Bermartabat, Siti Maysriah menceritakan bagaimana koperasi ini dulu hanya dimulai dari 20 orang, kini menjadi 320 anggota.

Bahkan, anggotanya pun tak hanya dari kalangan hawa, tapi juga para pria ikut bergabung dalam koperasi ini.

"Kita modalnya murni dari simpanan pokok dan simpanan wajib anggota yang saat itu terkumpul Rp700.000 dari 20 orang, sekarang sudah ada 320 anggota," paparnya.

"Untuk aset sendiri, terakhir saat kita tutup buku itu Rp1,5 miliar. Tapi, sampai Agustus ini sudah mencapai Rp1,8 miliar," ujar Siti.

Meski para pria bisa bergabung menjadi anggota koperasi, tapi untuk pengurus dan pengawas hanya boleh wanita.

Para anggota Kopwan Berkah Bermartabat terdiri dari beragam profesi yang notabenenya berasal dari menengah ke bawah.

"Di sini kebanyakannya pedagang-pedagang kecil, seperti penjual lotek, cilok, basreng, es krim, dan beberapa usaha rumahan kecil. Tapi, kita juga memiliki anggota berasal dari menengah ke atas, seperti pemilik konveksi," ujarnya.

Sebanyak 320 anggota ini seluruhnya berasal dari 15 RW yang ada di Babakan Surabaya. Tiap anggota dikenakan iuran pokok sebesar Rp50.000 dan iuran wajib Rp30.000.

"Tapi, untuk meningkatkan modal, kita beda-bedakan. Boleh bayar iuran wajib Rp30.000, Rp50.000 atau Rp100.000," ucapnya.

Untuk pelayanannya, koperasi ini buka setiap hari Selasa selama dua jam, mulai dari pukul 10.00-12.00 WIB. Meski hanya buka seminggu sekali, tapi para anggotanya berkomitmen untuk datang dan membayar iuran.

"Alhamdulillah mereka semua komitmen untuk datang di waktu tersebut. Kita juga punya koordinator tiap RW. Masing-masing koordinator itu pegang 20 orang. Biasanya hari Senin para koordinator mengumpulkan iuran dan utang. Lalu disetorkan ke sini," jelasnya.

Untuk meningkatkan skill para anggota, Kopwan Berkah Bermartabat memiliki program pendidikan koperasi untuk anggota setiap tahun.  Semua anggota mendapat pelatihan sesuai dengan tingkatan dengan pemateri dari pengurus.

Sedangkan untuk tingkat menengah sampai atas, biasanya akan mendapatkan materi dari Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) dan Dinas Koperasi dan UKM (Diskopukm).

Selain itu, ada pula program bantuan sembako warga miskin, anak yatim, biaya kesehatan, bencana alam, kegiatan HUT RI, dan lainnya.

Tak hanya memakmurkan orang lain, koperasi ini juga memakmurkan anggotanya dengan program pemberian sembako untuk anggota.

"Kami juga sempat menolong anggota yang terjerat rentenir, tanpa biaya jasa. Salah satunya ada yang ingin menyekolahkan anaknya," ujarnya.

"Kami ada kebijakan kalau untuk pendidikan dan kesehatan kita tidak menggunakan jasa 1,5 persen, tapi hanya 1 persen. Dengan melampirkan biaya yang harus dibayar oleh keluarganya," papar Siti.

Untuk merekatkan persaudaraan, mereka bahkan memiliki program khusus piknik bersama setiap tahun.

Piagam penghargaan yang diraih Kopwan Berkah Bermartabat



"Nilai plus tiap tahun melaksanakan piknik. Ini yang menjadi pemicu anggota. Kita hanya menyediakan 50 persen, tapi para anggota rela untuk ikut iuran lagi. Bahkan, ada yang menyumbang kaus, bawa makanan, hadiah-hadiah, dan lainnya," tuturnya.


Sesuai dengan moto mereka: Berkah dengan makna bersih, elok, ramah, kompak, amanah, harmonis. Melalui moto ini Siti berharap, koperasi yang ia emban bisa berjalan dengan penuh berkah pula.

Kala ditanya mengenai target 2022, ia mengatakan, pihaknya tidak memiliki target rupiah. Sebab untuk permodalan saja masih lebih dari cukup.

"Justru di 2023 itu kami ingin punya gedung sendiri supaya bisa lebih kondusif. Kalau sekarang pelayanannya masih dilakukan di rumah saya," imbuhnya.

Saat berbincang dengan Siti, beberapa anggota mulai berdatangan menyetorkan uang iuran yang telah terkumpul. Salah satunya Bu Umi, koordinator RW 15, dan Bu Popong selaku koordinator RW 04 Babakan Surabaya.  (din/red).

 

×
Berita Terbaru Update