![]() |
Hewan untuk Kurban dicek kesehatnnya oleh DKPP Kota Bandung |
Operasi ini dijadwalkan mulai 15 Mei
mendatang dan melibatkan dokter hewan profesional hingga relawan dari kampus
ternama.
“Kami akan menurunkan tim untuk
melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah penyembelihan. Ini langkah penting
untuk memastikan hewan yang dikurbankan benar-benar sehat,” ujar Kepala Bidang
Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefuloh.
Tak hanya dari internal DKPP, tim
pemeriksa juga terdiri dari anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)
Jawa Barat 1, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas
Padjadjaran, serta dukungan teknologi dari Telkom University.
Hal yang menarik, tahun ini DKPP
mengandalkan teknologi digital berupa aplikasiS-Selamat—sistem pelabelan cerdas
yang akan menempelkan barcode pada hewan yang lolos pemeriksaan kesehatan.
Masyarakat bisa langsung mengecek
riwayat kesehatan hewan kurban melalui aplikasi tersebut.
“Barcode itu akan langsung terhubung
dengan data hasil pemeriksaan. Jadi pembeli bisa yakin bahwa hewan yang mereka
beli benar-benar aman dan layak,” tambah Wilsandi.
Tim pemeriksa akan tersebar ke seluruh
kecamatan di Kota Bandung dan memeriksa kondisi fisik, kebugaran, serta
memastikan hewan bebas dari penyakit menular.
Pemeriksaan ini berjalan secara
menyeluruh di seluruh titik penjualan hewan kurban.
Sementara itu, Rumah Potong Hewan
(RPH) milik Pemkot Bandung tetap memberikan layanan pemotongan secara gratis.
Namun, karena tingginya permintaan,
masyarakat dan pedagang dalam jadwal mendaftar lebih awal melalui UPT
masing-masing agar proses berjalan teratur.
Terkait harga hewan kurban, Wilsandi
memperkirakan tidak akan terjadi lonjakan drastis meski pasokan sedikit
terbatas.
“Pasokan masih lancar dari berbagai
wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, hingga Lampung. Antusiasme
masyarakat Bandung untuk berkurban juga tetap tinggi seperti tahun-tahun
sebelumnya,” katanya.(*/red).