Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Universitas Sangga Buana YPKP Mewisuda 380 Mahasiswa, Ini Pesan Rektor USB Dr.Didin Saepudin : Alumni Terus Belajar- Berkarya- Beinovasi

Sabtu, 31 Mei 2025 | 21:44 WIB Last Updated 2025-05-31T14:44:45Z
Klik
Prosesi Wisuda XXII Gel I T.A 2024/2025 sebanyak 380 Mahasiswa ( lulusan Si dan S2) (foto:ist)



BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Rektor Universitas Sangga Buana (USB) YPKP, Dr. Didin Saepudin S.E., M.Si., mengingatkan serta mengajak para lulusan untuk terus belajar, berkarya, dan berinovasi dalam semangat kolaborasi untuk membangun Indonesia yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Harapan itu disampaikan Rektor, Dr. Didin saat memberikan sambutan dalam prosesi Wisuda XXII Gelombang I Tahun Akademik 2024/2025 pada Sabtu (31/5/2025). Pada gelombang ini, USB YPKP mewisuda sebanyak 380 mahasiswa, baik lulusan Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2).

"Jadilah alumni yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga mampu menginspirasi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara," pesan Rektor di hadapan ratusan wisudawan USB YPKP dan keluarga yang ikut dalam prosesi wisuda.

Dr. Didin berpesan kepada para lulusan, ada tiga aspek yang menjadi kata kunci yang harus dipegang dalam menghadapi tantangan dunia kerja di depan mata, yakni unggul, sukses, dan berdampak.

Pertama, unggul dalam artian para wisudawan ini yang sudah dibekali oleh berbagai jenis keilmuan sesuai bidangnya, bisa berkompetisi dan bisa memenangkan persaingan.

"Baik itu memenangkan persaingan dalam jenjang karir bagi wisudawan Pascasarjana. Penempatan kerja yang sesuai bagi lulusan fresh graduate, serta memenangkan persaingan bagi lulusan yang berwirausaha," ungkapnya.

Yang kedua, sukses yang berarti calon wisudawan harus bisa menata karir, benar-benar bisa memenangkan persaingan sesuai dengan bidang ilmunya, dan mereka merasa sukses dengan memperoleh keilmuan yang ada di kampus ini, tutur Rektor.

Ketiga, bisa berdampak, dalam hal ini kita juga tekankan bahwa setelah lulus, berkarir, atau berwirausaha, ataupun yang lainnya, diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi individu para wisudawan, tetapi juga harus memiliki dampak pada masyarakat.

"Kalau ungkapan kita sebagai kaum muslim bahwa sebaik-baiknya orang adalah bermanfaat bagi orang lain," ujar Rektor.

Pada kesempatan ini, Dr. Didin Saepudin, juga menyampaikan refleksi mendalam mengenai peran strategis perguruan tinggi di era disrupsi global, sekaligus menyerukan pentingnya peran aktif lulusan sebagai aktor atau agen perubahan (change agents) dalam menjawab tantangan zaman.

Menurutnya, wisuda bukanlah titik akhir dari proses pendidikan, melainkan sebuah titik awal untuk berkontribusi secara nyata dalam transformasi sosial, ekonomi, dan ekologis.

Saat ini, kata Dr. Didin, kita sedang hidup dalam dunia yang ditandai oleh volatilitas tinggi, kompleksitas, ketidakpastian, dan ambiguitas (VUCA World-red).

Oleh karena itu, pendidikan tinggi harus mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki ketangguhan moral, literasi digital, kemampuan lintas disiplin, dan adaptabilitas yang tinggi, jelas Dr. Didin Saepudin.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2024, Rektor menggarisbawahi realitas bahwa hanya sekitar 29% lulusan perguruan tinggi di Indonesia yang bekerja sesuai dengan bidang keilmuannya.

Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi lulusan Universitas Sangga Buana YPKP untuk menjadi bagian dari solusi, dengan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman serta berkontribusi dalam berbagai sektor strategis.

USB YPKP Kantongi Akreditasi Unggul BAN-PT

Rektor USB sedang membenarkan tali toga wisudawan


Pencapaian USB YPKP meraih 'akreditasi unggul' dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) bukan sekadar simbol prestasi, tetapi merupakan manifestasi dari dedikasi kolektif seluruh sivitas akademika Universitas Sangga Buana YPKP, Yayasan Pendidikan Keuangan dan Perbankan (YPKP), serta seluruh pemangku kepentingan.


"Iya ini wisuda yang ke-22 Insyaallah ini juga momen yang paling berharga di kami karena wisuda di tahun ini kami mendapat peringkat (akreditasi) unggul," ucapnya kepada awak media sesuai prosesi wisuda.

"Status akreditasi ini mempertegas komitmen institusi dalam membangun ekosistem pendidikan yang berkualitas, relevan, dan berdampak, serta mendorong peran perguruan tinggi sebagai knowledge hub dalam pembangunan daerah dan nasional," tambahnya.

Sebagai bentuk nyata komitmen terhadap penguatan kontribusi akademik, Universitas Sangga Buana YPKP mengimplementasikan program “Kampus Berdampak” sebagai transformasi dari kebijakan “Merdeka Belajar Kampus Merdeka” (MBKM).

Melalui program ini, mahasiswa dan dosen diharapkan terlibat aktif dalam menyelesaikan berbagai persoalan strategis di masyarakat melalui riset terapan, inovasi sosial, pengembangan kewirausahaan, dan penguatan ekosistem Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Pada akhirnya, Rektor juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para orang tua dan keluarga wisudawan atas dukungan penuh dalam mendampingi perjalanan pendidikan putra-putrinya, serta ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan penyelenggaraan wisuda.

Hadiri penyelenggaraan Wisuda ke XXII gelombang 1 tahun akademik 2024-2025, Kepala LLDKITI Wilayah IV, Dr. Lukman, S.T., M.Hum menyampaikan apresiasi USB YPKP telah mendapatkan akreditasi unggul. Saat ini, baru 13 perguruan tinggi termasuk USB YPKP yang menerima akreditasi unggul dari 415 perguruan tinggi se-Jawa Barat.

"Tentunya ini prestasi yang sangat luar biasa. Tapi ini masih ada yang harus dicapai oleh Universitas Sangga Buana," tuturnya.

"Bukan hanya mengejar unggul, tapi menjadi kampus yang berkelas dunia," imbuhnya.

Sehingga, kata Dr. Lukman, kami titip pesan tiga hal untuk bisa berkelas dunia. Pertama, tentunya harus menghasilkan output yang baik. "Ini sudah dihasilkan oleh lulusan yang ada saat ini,".

Kedua, outcome berdampak, dampaknya sudah dirasakan banyak oleh masyarakat dengan akreditasi unggul ini.

"Yang ketiga dan ini perlu dikejar adalah rekognisi. Rekognisi pengakuan dari internasional. Nah pengakuan ini diperoleh ketika para lulusan dari sangga Buana menjadi orang sukses di internasional. Diakui karya-karya di internasional.

"Nggak usah banyak-banyak, 5% saja. Itu bisa mengangkat sangga buana menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Bukan hanya (mengangkat) sangga buana, tapi bisa mengangkat Bandung, bisa mengangkat juga Jawa Barat dan mengangkat Indonesia," harapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Yayasan Pendidikan Keuangan dan Perbankan (YPKP), Dr. H. R. Ricky Agusiady, S.E., M.M., Ak.. dalam kesempatan penyelenggaraan wisuda keXXII Gelombang 1 tahun akademik 2024-2025 ini berharap lulusan USB YPKP sesuai dengan visi-misi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang mereferensikan Asta Cita Presiden Prabowo.

Salah satunya, kata Dr. Ricky, bisa berdampak. Untuk itu, mulai tahun 2025 ini, para lulusan tidak hanya sebagai output, tapi menjadi ada outcome-nya, kebermanfaatannya, atau disebut berdampak.

"Jadi kampus berdampak, kampus kemanfaatannya dirasakan oleh semua insani, semua masyarakat. Nah itu yang diharapkan," ungkapnya.

Setelah menerima SK akreditasi unggul dari BAN PT, Dr. Ricky mengatakan, ini satu proses kerja keras dari semua sivitas akademika, mulai dari rektorat, tim akreditasi, dekanat, prodi, mahasiswa, dan juga seluruh karyawan yang terlibat dalam ekosistem kualitas pendidikan di USB YPKP.

Tak puas dengan akreditasi unggul, sebagai pengelola perguruan tinggi Universitas Sangga Buana, YPKP sebagai yayasan pendidikan harus bisa menjawab tantangan dari LLDIKTI IV, yakni menjadi kampus kelas dunia atau mendapatkan pengakuan internasional.

"Kami tidak berhenti di sini. Tadi sudah dipersahakan oleh Pak Kalem (Kepala Lembaga LLDIKTI IV), kita harus meningkatkan ke tingkat global. Artinya kita lebih harus bisa lulusan kita ini bermanfaat juga untuk dunia," ucapnya.

YPKP juga telah memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di bawah naungan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Sehingga selain mendapatkan ilmu yang sudah diajarkan atau yang disampaikan oleh dosen atau sudah menjalani kurikulum yang berjalan, itu diuji dengan kompetensi industri, jelasnya.

"Jadi antara kurikulum yang diajarkan, link and match dengan dunia usaha. Nah inilah yang juga merupakan tujuan sebenarnya, proses kita untuk berdampak itu sudah diimplementasikan," pungkasnya.(*/red).

×
Berita Terbaru Update