![]() |
Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung Rieke Suryaningsih, S.H., membuka secara resmi Workshop Kewirausahaan Bidang Kuliner, di SMA BPI Bandung, (Foto:Humpro). |
Sebelumnya, para peserta mendapat
kesempatan untuk mengikuti pelatihan pengembangan usaha di bidang kuliner. Kali
ini, peserta mendapat tambahan pelatihan mulai dari memahami selera pasar
hingga strategi pemasaran demi meningkatkan peluang ekonomi.
Rieke Suryaningsih menuturkan,
workshop ini merupakan langkah penting dalam menyiapkan diri untuk menjadi
pelaku usaha yang mandiri dan kreatif. Pelatihan ini menjadi penyiapan warga di
bidang industri kuliner untuk meraih potensi pasar yang sangat besar dan terus
berkembang.
“Oleh karena itu, dalam pelatihan ini
selain mempelajari teknik memaksimalkan penjualan produk, dilatih pula upaya
peningkatan kapasitas pelaku usaha lokal dalam menghadapi transformasi digital
dan memperkuat daya saing,” ujar Rieke.
Workshop ini membagi pengetahuan bagi
para pelaku usaha setidaknya untuk lima hal utama. Yang pertama, peserta
diarahkan untuk memahami selera pasar.
“Jadi para pelaku usaha ini harus bisa
beradaptasi dengan zaman, menyesuaikan produk dengan tren dan preferensi
konsumen. Seperti misalnya saat ini yang mulai viral itu ada brownies pistachio
Dubai, roti sourdough, roti tisu, dan lainnya,” katanya.
Peserta juga diajarkan menguatkan
identitas produk, branding, dan mengemas produk dengan menarik. Sebab, tampilan
akan menentukan daya tarik produk. Trik-trik strategi pemasaran digital juga
menjadi poin penting untuk dipelajari di kegiatan ini.
“Pelaku usaha harus pandai
memanfaatkan media sosial, marketplace, dan layanan pesan-antar sebagai sarana
promosi. Penjualan melalui Shopee, Grab Food, atau Gofood bisa menaikkan
penjualan, lalu dibarengi promo-promo yang taktis,” tuturnya.
Pelaku usaha juga harus pandai
menentukan harga dan kualitas produk demi menjaga keseimbangan antara rasa,
kualitas, dan harga yang kompetitif. Tak lupa, sisi layanan bagi pelanggan yang
patut dicermati demi memberikan pengalaman yang baik supaya tercipta pelanggan
loyal dan mau merekomendasikan produk kepada khalayak luas.
“Ke depannya saya berharap peserta
tidak hanya mahir dalam membuat produk, tetapi juga mampu menjualnya dengan
cara yang cerdas dan efektif. Dengan begitu, ilmu yang didapat dari workshop
ini bisa langsung diterapkan menjadi peluang usaha yang nyata dan
berkelanjutan, memperluas jaringan bisnis dan melakukan transformasi bisnis
digital,” ujarnya.
Kepada para peserta Rieke berpesan
agar selalu melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan.
Ilmu-ilmu baru ini akan menciptakan gerakan kewirausahaan yang menjadi
penggerak ekonomi. Efeknya pun akan berantai menuju pengentasan pengangguran
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Saya doakan semua peserta di sini
dapat naik kelas ke level usaha yang lebih besar. Saya mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Selamat
belajar, berkreasi, dan semoga workshop ini membawa manfaat besar untuk langkah
usaha ke depan,” tutur Rieke. (Editor/red).