![]() |
Pimpinan DPRD Kota Bandung menghadiri acara Evaluasi Kinerja BUMD Kota Bandung Tahun 2024, di Hotel The Trans Bandung, (Foto: Humpro). |
Hadir Pimpinan DPRD Kota Bandung H.
Asep Mulyadi, S.H., H. Toni Wijaya, S.E., S.H., dan Dr. H. Edwin Senjaya, S.E.,
M.M. Selain itu, hadir pula Sekretaris Komisi II DPRD Kota Bandung Asep
Sudrajat, S.A.P., serta para Anggota Komisi II, Siti Marfuah, SS, S.Pd., M.Pd.,
Asep Robin, S.H., M.H., M. Bagja Jaya Wibawa, S.H., dan Mukhamad Adi Widiyanto.
Dari eksekutif hadir Wali Kota Bandung
Muhammad Farhan, Wakil Wali Kota Bandung H. Erwin, Sekda Kota Bandung Iskandar
Zulkarnaen, Bagian Perekonomian Setda Kota Bandung. Dari BUMD hadir para
direksi dan komisaris dari Perumda Tirtawening, Perumda Pasar Juara, Perumda
Bank Bandung, serta PT BII Perseroda.
Ketua DPRD Asep Mulyadi mengatakan,
rapat evaluasi kinerja tahun 2024 BUMD di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung
ini bukan sekadar ajang evaluasi. Tetapi juga ruang refleksi dan proyeksi untuk
melompat lebih jauh ke depan. “Dalam benak dan pikiran saya, harus ada lompatan
solusi bagi BUMD. Dan tampaknya tidak ada pilihan lain selain kita membangun
sebuah holding company (perusahaan induk) milik Kota Bandung bernama: Danantara
Kota Bandung,” ujar pria yang biasa disapa Kang Asmul itu.
Untuk mendukung terbentuknya
“Danantara” versi Kota Bandung itu, Kang Asmul menyarankan agar dimulai dengan
mengonsolidasikan seluruh aset BUMD, serta melakukan valuasi aset dan
optimalisasi. Selanjutnya, dorong proyek strategis berbasis aset seperti Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Gedebage untuk meningkatkan air baku Perumda
Tirtawening, revitalisasi pasar tradisional lewat transformasi Perumda Pasar
Juara, chip in sebagai modal dasar Perumda Bank Bandung, atau membangun BUMD
baru seperti BUMD Pariwisata dan BUMD Pangan.
“Seluruh entitas ini kemudian digabung
dalam satu holding company yang tadi saya sebutkan ‘Danantara Kota Bandung’,
agar dapat melakukan pembiayaan strategis dari pihak ketiga, atau kerja sama
pembiayaan dengan Danantara Indonesia,” ujarnya.
Namun yang utama, kata dia, perlu
dipastikan bahwa seluruh proyek dan bisnis yang dijalankan BUMD menghasilkan
pendapatan besar dan manfaat yang nyata bagi masyarakat Kota Bandung.
Pimpinan DPRD Kota Bandung Edwin
Senjaya berharap BUMD ke depan harus bisa memberikan sumbangan pendapatan yang
signifikan untuk Kota Bandung. Di luar itu juga ia berharap dari sisi aspek
pelayanan bagi publik juga harus lebih baik lagi.
“Karena tujuan adanya BUMD itu kan
dua. Satu aspek pendapatannya dan yang kedua pelayanan untuk masyarakat,”
tuturnya.
Edwin menambahkan, pimpinan dan
anggota dewan juga beberapa kali meminta BUMD untuk meningkatkan kinerjanya.
Namun, penyertaan modal yang selama ini telah digulirkan bagi BUMD belum mampu
menghasilkan dividen yang optimal bagi pendapatan Kota Bandung.
“Terutama seperti, misalnya Perumda
Pasar, ya. Karena kalau kita melihat penyertaan modal yang sudah diberikan pada
Perumda Pasar nilainya kan cukup besar. Sementara dividen yang mereka berikan,
ya belum seimbang. Jadi itu yang kita soroti, penyertaan modal yang diberikan
kepada BUMD Kota Bandung seperti Perumda Pasar, Perumda Tirtawening, termasuk
juga Bandung Infra Investama,” ujarnya. (Editor/red)