![]() |
Anggota DPRD Kota Bandung foto bersama BPBD dalam kegaiatan Simulasi tanggap darurat |
Acara ini juga dihadiri Wali Kota
Bandung M. Farhan dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Bandung Didi Ruswandi.
Iman Lestariyono mengapresiasi
simulasi evakuasi mandiri in-situ dan tanggap darurat bencana gempa bumi yang
diikuti 150 warga RW 15 Sadang Luhur itu. Warga selayaknya mendapatkan edukasi
yang tepat di bawah koordinasi BPBD untuk memitigasi bencana yang harus
dihadapi sewaktu-waktu.
“Karena Kota Bandung ini satu sisi
kalau urusan banjir dan lain-lain itu ada di cekungan. Nah, kalau urusan gempa
kita berada di atas Sesar Lembang. Mudah-mudahan dengan adanya simulasi ini
masyarakat lebih siap apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi,”
ujarnya.
Simulasi tanggap bencana ini merupakan
bagian dari upaya preventif. Minimal warga mendapatkan edukasi tentang
bagaimana harus bertindak saat bencana, terutama gempa bumi terjadi.
“Target dari Pemerintah Kota Bandung,
tadi Pak Didi menyampaikan, paling tidak 20 persen masyarakat teredukasi. Dari
20 orang itu, ya minimal ada 1 orang yang tahu bagaimana upaya untuk
menghindari bencana,” katanya.
Iman merasa simulasi ini penting untuk
dilaksanakan di seluruh wilayah Kota Bandung. Namun, diperlukan perhatian
anggaran untuk mendukung program tersebut. Iman menjamin DPRD Kota Bandung akan
menyiapkan anggaran yang bisa dimanfaatkan tahun depan.
“Yang utama karena BPBD ini badan
baru, kita pemerintah dengan DPRD menyiapkan anggaran yang mandiri di tahun
2026. Karena kalau sekarang di tengah jalan (masa tahun anggaran) belum
memungkinkan badan itu untuk punya anggaran mandiri. Makanya tadi (BPBD) kerja
sama dengan Dinsos, dengan kewilayahan juga, dengan dinas-dinas terkait. Kalau
(bencana) itu berupa KLB (Kejadian Luar Biasa), itu sudah otomatis nanti akan
pemerintah pusat juga akan turun tangan,” ujar Iman.
Sekretaris Komisi II Asep Sudrajat
menyampaikan rasa bangga kepada warga yang bersemangat dan serius mengikuti
simulasi gempa bumi ini.
“Kalau melihat dari kegiatan simulasi
terkait dengan kebencanaan gempa bumi ini ya, ini memang luar biasa melihat
dari antusias warga yang ada di kelurahan Sekeloa. Ini tentunya kalau melihat
antusias seperti ini bahwa BPBD ini betul-betul harus segera dimanfaatkan oleh
masyarakat,” ujar pria yang biasa disapa Kang Upep itu.
Ia pun meminta BPBD Kota Bandung untuk
selalu proaktif dengan kegiatan-kegiatan simulasi serupa karena manfaatnya yang
sangat berpengaruh bagi warga dalam menghadapi potensi bencana di Kota Bandung.
Bencana yang paling dekat dan paling sering didengar oleh masyarakat adalah
ancaman gempa dari Sesar Lembang.
“Ini juga harus dipersiapkan terkait
dengan bagaimana nanti, mudah-mudahan tidak terjadi, tapi kan yang namanya
bencana tidak tahu dan pasti itu ada. Mudah-mudahan masyarakat bisa lebih paham
dengan melakukan pengamanan di wilayah masing-masing,” katanya.
Oleh karena itu, Kang Upep mengajak
masyarakat lainnya untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
bencana. Dari yang terdekat bisa belajar dari akun media sosial BPBD Kota
Bandung, maupun dari tayangan video teknik-teknik dari sejumlah ahli mitigasi
bencana di Youtube.
“Tentunya dengan persiapan adanya
bencana yang tidak kita harapkan mudah-mudahan warga bisa terus mengikuti
perkembangan informasi terkait dengan berbagai isu dan kegiatan-kegiatan yang
diberikan oleh Pemerintah Kota Bandung melalui BPBD ini,” ujarnya. (Editor/red).