![]() |
Anggota DPRD Kota Bandung Susanto Triyogo Adiputro dan dr. Agung Firmansyah Sumantri menghadiri Gebyar Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), di Tamansari Laswi City, Bandung, (Foto: Humpro). |
Acara yang digelar dalam rangka Hari
Keluarga Nasional (HARGANAS) Ke-32 Tingkat Kota Bandung Tahun 2025 itu
mengusung tema "Gebyar DASHAT bersama Keluarga".
Sekretaris Komisi I DPRD Kota Bandung,
Susanto Triyogo Adiputro berharap kewilayahan menjadi garda terdepan dalam
pemberantasan stunting di Kota Bandung. Sehingga dalam menyongsong bonus
demografi Indonesia, Kota Bandung memiliki generasi emas yang pintar dan sehat.
"Ini menjadi perhatian khusus
terutama di kewilayahan sebagai garda terdepan pemberantasan stunting. Apalagi
saat ini, angka stunting di Kota Bandung di angka 17 persen," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2024-2029, salah satu fokusnya yakni
penurunan angka stunting di Kota Bandung.
"Salah satu fokusnya bagaimana
mengendalikan angka stunting hingga turun ke angka 7,0. Maka di sini penting
peran kewilayahan, baik PKK, posyandu dan unsur lainnya, dalam mengedukasi ibu
hamil dan ibu melahirkan bahwa golden age itu di 12 bulan ASI dan dua tahun
pertama," ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Anggota
Komisi IV DPRD Kota Bandung, dr. Agung Firmansyah Sumantri yang mendorong agar
angka stunting di Kota Bandung terus menurun setiap tahunnya.
"Permasalahan stunting di Kota
Bandung ini tidak bisa kita atasi sendiri, karena perlu melibatkan seluruh
elemen masyarakat agar angkanya semakin menurun," ujarnya.
Ia juga berharap agar adanya inovasi
atau terobosan dalam penanganan persoalan stunting di Kota Bandung.
"Dengan adanya dorongan dari
DPPKB dan Pemerintah Kota Bandung, kewilayahan diharapkan memiliki inovasi
dalam menurunkan angka stunting di Kota Bandung," ucapnya. (Rio/red).