![]() |
Rapat panitia Kongres Persatuan PWI 2025 di Hall Dewan Pers |
Sejumlah nama muncul dalam kontestasi
menuju kursi Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (Ketum PWI) Pusat periode
2025-2030.
Tercatay ada 7 nama yang akan meduduki
kepemimpinan organisasi kewartawanan tertua dan terbesar di Indonesia ini.
Adapun ketujuh bakal calon tersebut
yakni Hendry Ch Bangun (Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung) dan Zulmansyah
Sekedang (Ketua Umum PWI hasil KLB Jakarta).
Selain itu ada nama Rusdy Nurdiansyah
(Ketua PWI Kota Depok 2022-2027), Johnny Hardjojo (Ketua Dewan Penasihat PWI
Jaya 2024–2029), Akhmad Munir yang kini menjadi anggota Dewan Kehormatan PWI
kubu Zulmansyah dan Atal S Depari (Ketua
PWI Pusat periode 2018-2023).
Steering Committee (SC) Kongres
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) 2025 resmi menetapkan mekanisme pencalonan
Ketua Umum yang akan bertarung dalam kongres mendatang.
Untuk dapat mendaftar, bakal calon
Ketua Umum wajib mendapat dukungan minimal dari 20 persen PWI Provinsi atau
sekitar delapan provinsi.
Proses pendaftaran bagi para calon
ketum dibuka secara gratis, tanpa dipungut biaya apa pun.
“Kita ingin memastikan bahwa proses
pencalonan benar-benar terbuka dan adil untuk semua kader PWI dari seluruh
Indonesia,” ujar Ketua SC, Zulkifli Gani Ottoh, selepas rapat SC di Hall Dewan
Pers, Jakarta, Senin (04/08/2025).
Sebagai bagian dari proses tersebut,
dibentuk pula Tim Penjaringan Calon Ketua Umum yang terdiri dari tujuh anggota
SC dan tiga anggota dari Organizing Committee (OC), yakni Ketua OC Marthen
Selamet Susanto, Wakil Ketua Raja Parlindungan Pane, dan Sekretaris OC TB.
Adhi.
Wakil Ketua OC, Raja Parlindungan Pane
menyatakan dukungannya atas keputusan ini. “Ini keputusan yang solid dan
terbuka, kami menyambutnya dengan baik demi kelancaran kongres,” katanya.
Rapat SC dihadiri lengkap tujuh
anggotanya, termasuk dua anggota baru
pengganti Atal S. Depari yang mengundurkan diri dan almarhum Wina Armada
Sukardi. Tujuh anggota SC adalah Zilkifli Gani Ottoh, Totok Suryanto, Dwikora
Putra, Zacky Anthony, Lutfi L.Hakim, Marah Sakti Siregar dan Diapari
Sibatangkayu.
Rapat
SC juga menyelesaikan isu penting terkait keikutsertaan PWI Provinsi
Banten.
SC menyepakati bahwa dua kubu PWI
Banten, yakni hasil Konferprov dan hasil
Konfrensi Luar Biasa, dinyatakan sah sebagai peserta Kongres Persatuan
PWI 2025. Jalan tengah lainnya, Banten yang memiliki tiga suara, dinyatakan
hanya berhak atas dua suara. Oleh karena itu masing-masing akan diberi satu
suara.
Khusus untuk Banten, SC secara khusus
akan mengundang kedua belah pihak pada minggu ini juga.
“Ini adalah keputusan yang
mengedepankan semangat persatuan. Kedua kubu PWI Banten kita anggap sah dan
diundang untuk diberikan hak suara secara proporsional,” jelasnya.
Sementara itu, untuk Daftar Pemilih
Tetap (DPT), SC memutuskan akan menggunakan daftar yang sama seperti pada
Kongres PWI sebelumnya di Bandung, September 2023.
Zulkifli menambahkan, “Keputusan ini
juga merupakan aspirasi dan kesepakatan dari dua Ketua Umum PWI.”
Dalam rapat itu pula, SC dan OC
menyepakati bahwa masa bakti kepengurusan hasil Kongres PWI 2025 akan berlaku
selama lima tahun penuh, periode 2025-2030.
Hal ini dilakukan untuk mengembalikan
normalitas organisasi setelah kepengurusan hasil Kongres Bandung 2023 dinilai
tidak berjalan semestinya.
“Baru berjalan satu tahun sudah
terjadi dualisme kepengurusan, artinya kepengurusan sebelumnya tidak berjalan
normal. Maka penting bagi kami menetapkan masa bakti kepengurusan mendatang
selama lima tahun penuh,” ujar Zulkifli.
Di kesempatan yang sama, Organizing
Committee menyampaikan bahwa persiapan teknis penyelenggaraan Kongres telah
mencapai 70 persen.
"Kita akan menyampaikan undangan
untuk seluruh peserta besok," pungkas Zulkifli Gani Ottoh. (*/red).