![]() |
Anggota Komisi III DPRD Jabar Dra.Hj. Tia Fitriani dari Fraksi Nasdem |
Tia Fitriani menilai, banyak BUMD milik
Pereintah Provinsi Jabar, belum mampu mengoptimalkan kinerjanya, termasuk juga PT.
Agronesia sebagai BUMD yang memproduksi AMDK BMC memiliki potensi besar untuk
dikembangkan lebih lanjut, baik dari sisi produksi, distribusi, maupun
penetrasi pasar.
Sebenarnya, PT. Agronesia yang
memproduksi AMDK BMC memiliki potensi
besar dalam mengembangkan berbagai
produk yang laku dan mampu bersaing dipasaran regional maupun nasional. Bahkan bisa menjadi salah satu instrumen
penting dalam meningkatkan perekonomian daerah dan mendorong kemandirian
ekonomi.
Demikian dikatakan Tia Fitriani,
ditemui di ruang kerja Fraksi Nasdem terkait
hasil kunjungan Pansus kerja Panitia Khusus (Pansus) VIII DPRD Jabar ke
Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) BMC milik PT. Agronesia, baru-baru ini.
“ Kita di Komisi III DPRD Jabar pada
saat rapat kerja dengan BUMD, sangat mendukung dan mendorong seluruh BUMD milik Jabar dapat terus berkembang
dan maju. Bahkan, kita juga mendorong
BUMD yang memproduksi merek local harus mendapat perhatian lebih , teruma dalam
aspek pemasaran dan strategi branding.
Produk makanan dan minuman AMDK BMC di
produksi oleh BUMD PT.Agonesia sudah seharusnya didukung dengan teknologi memadai serta manajemen yang
professional. Sehingga kedepan, produk AMDK BMC berpotensi menjadi unggulan
Jawa Barat dan menyumbang Dividen bagi PAD Jabar, kata Tia Fitriani anggota
Komisi III DPRD Jabar ini.
Tia juga mengatakan, bahwa sebenarnya PT.
Agronesia ini sudah memiliki fasilitas produksi yang sangat layak. Sekarang
tantangannya adalah bagaimana membangun koneksi pasar, meningkatkan distribusi,
dan menciptakan strategi pemasaran yang tepat sasaran agar masyarakat lebih
mengenal dan memilih produk lokal ini, ujarnya.
Lebih lanjut politisi perempuan Nasdem
ini mengatakan, bahwa kedepan, Komisi III mendorong penguatan kolaborasi antara
BUMD dan pelaku UMKM terus diperkuat. Sehingga berdampak , MD seperti PT. Agronesia
tidak hanya berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi
juga mampu membuka lapangan kerja baru dan mendorong ekonomi lokal di sekitar
wilayah produksi.
Kalau PT. Agronesia berkembang,
otomatis serapan tenaga kerja lokal akan meningkat. Belum lagi multiplier
effect terhadap sektor lain seperti transportasi, pengemasan, dan UMKM mitra
distribusi,” jelasnya.
Selain itu, Tia Fitriani juga
mendorong agar kolaborasi antara BUMD dan pelaku UMKM terus diperkuat, termasuk
dalam memasarkan produk ke berbagai institusi pemerintah, sekolah, dan
komunitas masyarakat. Menurutnya, keberpihakan terhadap produk lokal harus
dimulai dari pemerintah daerah sendiri.
“Pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota harus menjadi pengguna utama produk BUMD. Ini bagian dari
keberpihakan terhadap produk lokal, sekaligus menunjukkan komitmen bersama
dalam mendorong kemandirian ekonomi daerah,” Pungkasnya.(AdiP/cuy/sein).