![]() |
Pimpin Apel Pagi, M. Farhan sampaikan hasil survey kepuasan publik terhadap PEmkot Bandung |
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan,
menyampaikan rasa syukur sekaligus mengingatkan bahwa tantangan Pemkot Bandung
masih berat.
Peningkatan kepuasan ini, kata Farhan,
tidak lepas dari kerja keras seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD)
dan pegawai, baik di tingkat kota maupun kewilayahan.
“Masalah sampah yang dulu menjadi
keluhan utama, kini sudah turun ke peringkat ketiga. Ini menunjukkan kita
berada di jalur yang benar, meski belum tuntas sepenuhnya,” ujar Farhan dalam
apel pagi di Balai Kota Bandung, Senin 11 Agustus 2025.
Farhan memberikan apresiasi kepada
Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemadam
Kebakaran dan Penyelamatan (DPMKP), serta Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman (DPKP) yang dinilainya sigap dalam mendukung kelancaran kunjungan
Presiden dan Wakil Presiden RI ke Bandung beberapa waktu lalu.
Meski begitu, Farhan mengingatkan
masih ada dua masalah utama yang menjadi perhatian: penyediaan lapangan
pekerjaan dan kemacetan.
Ia menugaskan Dinas Ketenagakerjaan
untuk mengembangkan program bursa kerja dan padat karya, dan meminta Dinas
Koperasi dan UKM mengoptimalkan 151 Koperasi Merah Putih untuk menciptakan
peluang usaha.
Terkait kemacetan, Pemkot Bandung
bersama Kementerian Perhubungan berkomitmen membangun sistem transportasi umum
terpadu yang andal dan modern.
Program ini akan menjadi tulang
punggung mobilitas warga dengan menghubungkan jalur barat-timur dan
selatan-utara Kota Bandung.Peserta Apel Pagi di Balaikota Bandung
Selain itu, Farhan mengingatkan agar
persoalan lain seperti penerangan jalan umum (PJU), kesehatan lingkungan, dan
ketersediaan beras juga menjadi fokus.
Dari aspek kesehatan, Farhan
memapatkan data bahwa Kota Bandung memiliki kasus demam berdarah tertinggi di
Jawa Barat pada paruh pertama 2025, sehingga perbaikan sanitasi lingkungan
menjadi prioritas bersama.
Farhan juga menyoroti peluang baru
dari kebijakan Presiden RI yang mendorong pembukaan penerbangan internasional
langsung ke daerah tujuan wisata. Menurutnya, ini kesempatan bagi Bandara
Husein Sastranegara untuk kembali aktif melayani rute antar pulau dan
internasional.
“Kritik adalah vitamin perbaikan. Obat
yang baik tidak pernah manis. Mari kita jawab kritik dengan kinerja, menjaga
integritas, soliditas, dan semangat gotong royong,” ajaknya.(ray/red).