![]() |
Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa dampingi anggota Komisi V H.M.Hasbullah Rahmad saat menerima audensi dari Fortusis, FAGi dan P3I |
Tiga organisasi, yakni Forum Orang Tua
Siswa (Fortusis), Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI), dan Persatuan Purnabakti
Pendidik Indonesia (P3I) menyampaikan langsung keprihatinan mereka kepada Ketua
DPRD Jawa Barat, Dr. Buky Wibawa DIDAMPINGI ANGGOTA Komisi V H.M.Hasbullah
Rahmad, SPd, dalam audiensi yang digelar di ruang Ketua DPRD Jabar, Senin
(29/9/2025). Mereka turut menyerahkan Pernyataan Sikap Bersama terkait maraknya
insiden keracunan MBG di sejumlah daerah DI jABAR.
Dalam pernyataan yang ditandatangani
oleh Ketua Fortusis Dwi Soebanto, Ketua FAGI Agus Setia Mulyadi, dan Ketua P3I
Iwan Hermawan, disebutkan bahwa korban keracunan MBG telah terjadi di Kabupaten
Bandung Barat, Bogor, Cianjur, Garut, Sumedang, Tasikmalaya, Sukabumi, Kota
Bandung, dan Kota Cirebon.
Berikut
lima poin utama dari pernyataan sikap yang disampaikan: Fortusis-FAGI- P3I :
Mendesak aparat penegak hukum untuk
mengusut tuntas penyebab keracunan MBG yang terjadi di berbagai wilayah Jawa
Barat.
Meminta Gubernur Jawa Barat untuk
menghentikan sementara pelaksanaan program MBG, dan mengalihkan anggaran
langsung kepada orang tua siswa dengan pengawasan pihak sekolah.
Mengkritisi keras perintah kepada guru
untuk mencicipi makanan MBG sebelum diberikan kepada siswa. Hal ini dinilai
tidak tepat karena guru bukan petugas uji makanan. Bahkan dilaporkan seorang
guru SD di Cianjur ikut menjadi korban keracunan.
Merekomendasikan MBG hanya diberikan
kepada siswa dari keluarga kurang mampu, agar tidak membebani anggaran dan
tidak mengganggu alokasi dana pendidikan.
Merekomendasikan pengelolaan MBG oleh
kantin sekolah atau warung sekitar, agar turut memberdayakan ekonomi masyarakat
kecil di lingkungan sekolah.
Ketua
DPRD Jabar: Harus Ada Evaluasi Menyeluruh
Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua
DPRD Jabar Dr. Buky Wibawa menyatakan apresiasi dan keprihatinan mendalam atas
insiden keracunan makanan MBG yang telah menimpa ratusan pelajar.Buky Wibawa memperlihatkan pernytaan sikap dari Fortusisi- FAGI-P3I
“Ini bentuk kepedulian dari elemen
masyarakat. Kita sangat prihatin, dan ini harus menjadi perhatian serius
pemerintah daerah dan juga Badan Gizi Nasional (BGN), terutama bagi pengelola
program MBG melalui **Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” tegas Buky.
Ia menambahkan, DPRD Jabar akan meneruskan aspirasi ini kepada Gubernur Jawa Barat dan BGN. Ia juga meminta seluruh anggota DPRD Jabar turut melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program MBG.
Saat ditanya mengenai pemerataan
program MBG di seluruh wilayah Jabar, Buky menjelaskan bahwa hingga saat ini
belum semua SPPG mampu menjalankan program tersebut secara maksimal.
“Masih banyak SPPG yang belum memiliki dapur atau fasilitas pendukung, meski sudah mengantongi persetujuan pelaksanaan,” jelasnya.
Buky juga mengungkapkan bahwa dirinya
pernah mengunjungi dapur SPPG yang disegel warga akibat permasalahan
pengelolaan limbah makanan.
Minta
Pemerintah Bertindak Cepat
Lebih lanjut, Buky menegaskan
pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap program MBG agar ke depan tidak lagi
terjadi insiden keracunan massal yang membahayakan kesehatan anak-anak.
“Kita dukung penuh evaluasi menyeluruh
agar pelaksanaan program MBG benar-benar aman, tepat sasaran, dan tidak
menimbulkan masalah baru,” pungkasnya. (sein)