![]() |
Wali kota Bandung Dr.H Erwi membuka acara FEstival UMKM Perempuan Bandung |
Acara bertajuk Festival UMKM Perempuan
Bandung ini diselenggarakan oleh Pertani HKTI DPC Kota Bandung bekerja sama
dengan DPC FPI dan Srikandi Pemuda Pancasila.
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Wakil
Wali Kota Bandung, Erwin. Ia yang memberikan apresiasi tinggi atas semangat
kolaboratif perempuan Bandung dalam menggerakkan perekonomian daerah.
“Kegiatan ini merupakan bukti nyata
bahwa perempuan Kota Bandung bukan hanya berperan dalam keluarga, tetapi juga
sebagai penggerak ekonomi dan pelaku perubahan sosial,” ujar Erwin disambut
tepuk tangan peserta.
Menurut Erwin, sektor UMKM merupakan
penopang utama ekonomi Kota Bandung.
Untuk itu, Pemerintah Kota saat ini
tengah mengembangkan program besar melalui UMKM Center di 30 kecamatan, yang
berfungsi sebagai pusat inkubasi bisnis, pelatihan digital marketing, dan
ekonomi kreatif.
“Di setiap kecamatan kami kembangkan
pusat kuliner, wirausaha masjid, hingga wirausaha pesantren. Ini bagian dari
program Bandung Utama untuk memperkuat kemandirian ekonomi warga,” jelasnya.
Ia memastkkan, Pemkot Bandung akan terus membuka ruang kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan organisasi masyarakat, agar pelaku UMKM mendapatkan pelatihan dan akses permodalan yang lebih luas.
![]() |
Peserta Festival UMKM Perempuan Bandung |
Dalam suasana santai namun penuh
makna, Erwin mengaitkan semangat kerja sama ini dengan nilai-nilai keagamaan.
Ia mengutip surat Al-Maidah ayat 2
sebagai dasar pentingnya kolaborasi dalam kebaikan.
“Kegiatan ini adalah implementasi dari
wa ta'awanu ‘alal birri wat taqwa — tolong-menolong dalam kebaikan dan
ketakwaan. Tapi jangan sampai wala ta’awanu ‘alal itsmi wal ‘udwan —
tolong-menolong dalam permusuhan. Di dunia usaha tidak ada yang perlu bersaing
secara tidak sehat. Rezeki sudah diatur oleh Allah. Mari saling dukung dan
gotong royong,” pesan Erwin.
Dalam arahannya kepada para pejabat
dinas yang hadir, Erwin meminta agar para pelaku UMKM perempuan dapat didorong
masuk ke sistem e-Katalog Pemerintah Kota Bandung.
Dengan demikian, produk-produk lokal
bisa menjadi prioritas dalam setiap pengadaan di lingkungan Pemkot.
“Nanti setiap rapat atau kegiatan di
SKPD, bisa pesan dari pengusaha UMKM lokal. Ini bentuk nyata keberpihakan
pemerintah kepada pelaku usaha kecil,” tuturnya.
Erwin juga menyinggung tantangan
ekonomi yang tengah dihadapi kota. Saat ini tingkat pengangguran terbuka di
Kota Bandung berada di angka 7,4 persen, dan pemerintah menargetkan penurunan
hingga 6,4 persen melalui pemberdayaan UMKM serta penciptaan lapangan kerja
baru.(ziz/red).