![]() |
| Ketua Kaukus Perempuan Parlemen (KPP)Siti Muntamah |
Ketua KPP Siti Muntamah menjelaskan,
sosialisasi ini fokus membahas strategi meningkatkan kompetensi dan kapasitas
perempuan agar mampu berperan optimal dalam proses legislasi, penganggaran, dan
pengawasan.
Menurut Siti Muntamah, kehadiran organisasi
perempuan pada kegiatan ini sangat penting sebagai jejaring strategis untuk memperkuat peran perempuan di wilayah
masing-masing. Ia menilai partai politik, komunitas perempuan, hingga kader
harus bersinergi memperbaiki citra positif dan meningkatkan partisipasi
perempuan.
“Berpolitik itu penting, dan perempuan
harus berada di dalamnya dengan cara
yang baik, bijak dan berpengaruh” jelasnya, Kota Bandung, Rabu (19/11/2025).
Pihaknya juga menyoroti tantangan yang
dihadapi perempuan di parlemen saat ini , mulai dari tingkat kompetensi yang
perlu diperkuat, perbedaan gaya kepemimpinan kepala daerah, hingga dinamika
pembangunan yang semakin kompleks.
“Saat ini tantangannya berbeda.
Perempuan harus terus memngebangkan kapasitas diri, memahami visi membangun,
sekaligus bergerak cepat mengawal isu perempuan, kelurga, dan anak,” kata dia.
Empat Materi Strategis dalam Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan empat narasumber dengan pembahasan yang saling melengkapi: Strategi dan Kapasitas Perempuan dalam Meningkatkan Representasi Politik
Ineu Purwadewi Sundari sebagai
narasumber menjelaskan, pentingnya strategi penguatan kapasitas politik
perempuan, termasuk kemampuan legislasi, komunikasi publik, dan literasi
kebijakan.
![]() |
| Dr.Hj. Ineu Purwadewi Sundari mantan Ketua KPP Jabar |
Ineu menegaskan, perempuan harus mampu
mempersiapkan diri secara kompetitif agar tetap relevan dalam kontestasi
politik.
“Perempuan harus terus memperkuat kapasitas
politik agar mampu bersaing di legislatif” jelas ineu Purwadewi Sundari.
Menggali Potensi dan Mengembangkan Kompetensi
Diri di Era Digital
Dalam pembahasannya, Bertha Musty
menyoroti kebutuhan perempuan untuk menguasai keterampilan digital, penguatan
personal branding, serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan teknologi. Ia
juga menekankan pentingya perempuan memahami ruang digital sebagai wadah membangun
pengaruh dan kepercayaan publik.
“Perempuan harus mengenali potensinya
dan berani tampil di ruang digital sebagai bagian dari strategi politik masa
kini” tegas Bertha Musty.
Peran Strategis Perempuan dalam Mengambil
Keputusan Politik dan Legislasi
Siti Muntamah pun turut serta sebagai
narasumber. Ia menyampaikan terkait peran strategis perempuan dalam mengambil
keputusan politik dan legislasi. Menurutnya, perempuan harus mampu berperan
aktif dalam setiap proses legislasi, penganggaran dan pengawasan. Ia menyoroti
pentingnya kepekaan perempuan terhadap isu keluarga, perempuan, dan anak-anak
dalam setiap kebijakan publik.
“Perempuan harus menjadi pengambilan keputusan
yang kuat. Terutama dalam isu-isu yang menyentuh keluarga dan masyarakat”.
Ujarnya
![]() |
| KPP Jabar bersama DP3AKB Sosiliasasikan Peningkatakan Partisipasi Perempuan di Legislatif |
Berbicara Untuk Didengar, Strategi Komunikasi
Publik dan Politik Masa Kini.
Diah Fatma Sjoraida menekankan,
menekankan pentingnya keterampilan komunikasi publik, penyusunan pesan politik,
serta kemampuan membangun kredibilitas di berbagai platform media. Diah
menjelaskan bahwa komunikasi yang efektif merupakan kunci agar suara perempuan
lebih diperhitungkan dalam dunia politik.
“Komunikasi yang kuat membuat suara
perempuan lebih didengar dan lebih berpengaruh dalam politik” tutupnya (*/red).
.jpeg)

