Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Edwin Senjaya Apresiasi Penetapan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:04 WIB Last Updated 2025-12-16T03:04:26Z
Klik
Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Edwin Senjaya (Foto:dok.ist)



BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Edwin Senjaya, mengapresiasi keputusan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang menetapkan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda asal Indonesia.

Edwin menegaskan bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga bela diri tradisional, melainkan warisan budaya luhur yang sarat dengan nilai falsafah, spiritualitas, dan seni.

“Penetapan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda merupakan bentuk penghormatan dunia internasional terhadap tradisi dan kebudayaan kita yang terus berkembang serta diwariskan dari generasi ke generasi,” ujar Edwin.

Edwin yang terlibat langsung dalam proses pengajuan pencak silat ke UNESCO mengungkapkan, atas kontribusinya tersebut dirinya menerima Anugerah Insan Pencak Silat dari Komite Pencak Silat Tradisi Indonesia (KPSTI). Penghargaan itu diserahkan dalam acara yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (14/12/2025).

Selain menerima penghargaan sebagai pengusul dan pendorong pencak silat sebagai warisan budaya tak benda, Edwin juga diminta menjadi narasumber dalam sarasehan yang diikuti perwakilan berbagai perguruan dan aliran pencak silat dari seluruh Indonesia.

“Acara tersebut dihadiri para pendekar, guru besar, serta tokoh-tokoh pencak silat nasional,” katanya di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin (15/12/2025).

Edwin mengingatkan bahwa UNESCO telah menetapkan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda pada 2019, namun proses pelestariannya tidak berhenti sampai di situ. UNESCO, kata dia, akan melakukan evaluasi setiap empat tahun sekali.

“UNESCO akan menilai apakah pencak silat benar-benar dirawat, dilestarikan, dan dikembangkan. Jika tidak, status itu bisa dipertanyakan,” jelasnya.

Penghargaan tersebut, lanjut Edwin, menjadi amanah untuk terus berperan aktif melestarikan pencak silat, khususnya di Kota Bandung. Terlebih, ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Pencak Silat Indonesia (MASPI), salah satu inisiator pengusulan pencak silat ke UNESCO.

Sebagai upaya pelestarian, Edwin mendorong agar pencak silat semakin diterima generasi muda, salah satunya dengan memasukkannya ke dalam muatan lokal atau kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dasar dan menengah.

Namun demikian, ia mengakui masih terdapat tantangan, terutama minimnya tenaga pelatih yang memiliki kompetensi pedagogik.

“Banyak praktisi pencak silat, tapi belum tentu semuanya siap mengajar anak SD atau SMP. Diperlukan pelatih yang teredukasi, punya komunikasi yang baik. Karena itu, perlu program pelatihan atau training of trainers,” pungkasnya. (*/red).

×
Berita Terbaru Update