Klik
FAKTABANDUNGRAYA.COM – Guna mempromosikan kepariwisataan Jawa Barat ke tingkat Nasional dan Dunia , Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terus berinovasi dalam mempromosikan kepariwisataan melalui Digitalisasi. Hal ini dilakukan menurut Kadisparbud Jabar Hj.Ida Hernida,MSi adalah untuk mempermudah mempromosikan Industri Pariwisata Indonesia khususnya Jabar, ketingkat Nasional maupun dunia.
Maju dan berkembangnya industry kepariwisataan di Jabar tentunya tidak hanya didukung oleh penataan destinasi dan penataan daya tariknya saja, tapi juga diimbangi dengan media promosi, yang mana sebagai kunci keberhasilan pembangunan pariwisata nasional dan juga daerah, kata Ida Hernida dalam acara Workshop Digitalisasi Industri Pariwisata Indonesia selama 2 hari 19-20 Januari 2017 di kantor Disparbud Jabar Jl. RE. Martadinata No. 209 Kota Bandung yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemasaran Iwan Darmawan S.H., M.IP.
Menurut Ida, pemprov Jabar melalui Disparbud telah menargetkan hingga tahun 2018, untuk kunjungan wisatawan dari mancanegara sebanyak 1,5 juta orang. Sedangkan untuk nusantara ditargetkan 2 juta orang. Untuk itu, agar target tersebut tercapai tentunya harus didukung dengan memanfaatkan digitalisasi.
Disparbud Jabar mengapresiasi program workshop yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementrian Pariwisata yang telah bekerjasama dengan Disparbud Jabar dalam mempromosikan kepariwisataan di Jabar.
Diera globalisasi ini, tentunya calon wisatawan ingin dengan mudah mengetahui lokasi destinasi wisata dan sarana pendukungnya. Selain itu, keuntungan bagi kita tentunya, melalui digitalisasi dapat mempermudah mengukur dan monitoring pergerakan wisatawan nusantara maupun mancanegara yang masuk di Jabar.
"Ada inovasi digital via Monitoring Information System (MIS) dan Dashboard Digital Data yang siap menyajikan data dengan akurat. Pergerakan wisnus jadi mudah terpantau dengan basis seluler yang real time," ujarnya.
Ia menjelaskan berdasarkan proyeksi capaian kinerja, pembangunan pariwisata Jawa Barat diukur oleh meningkatnya kunjungan wisatawan, yang didukung 1.718 hotel, 2687 restoran, 561 objek daya tarik wisata, 391 kesenian dan 1739 benda cagar budaya.
Perlu diketahui, berdasarkan data US Census Bureau Serves America, sebagai penyedia layanan data tingkat dunia, menyebutkan penduduk Indonesia mencapai 259,1 juta, 88,1 juta diantaranya pengguna aktif internet. Sebanyak 79 juta pengguna aktif media sosial, sedangkan 66 juta aktif di media sosial ponsel.
Narasumber dalam acara tersebut yaitu Sam Nugroho (Staf Khusus Menteri Bidang Teknologi Informasi Kementrian Pariwisata RI) dan Claudia Ingkiriwang dari ITX Indonesia Tourism Exchange. (yad/hms).
Maju dan berkembangnya industry kepariwisataan di Jabar tentunya tidak hanya didukung oleh penataan destinasi dan penataan daya tariknya saja, tapi juga diimbangi dengan media promosi, yang mana sebagai kunci keberhasilan pembangunan pariwisata nasional dan juga daerah, kata Ida Hernida dalam acara Workshop Digitalisasi Industri Pariwisata Indonesia selama 2 hari 19-20 Januari 2017 di kantor Disparbud Jabar Jl. RE. Martadinata No. 209 Kota Bandung yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemasaran Iwan Darmawan S.H., M.IP.
Menurut Ida, pemprov Jabar melalui Disparbud telah menargetkan hingga tahun 2018, untuk kunjungan wisatawan dari mancanegara sebanyak 1,5 juta orang. Sedangkan untuk nusantara ditargetkan 2 juta orang. Untuk itu, agar target tersebut tercapai tentunya harus didukung dengan memanfaatkan digitalisasi.
Disparbud Jabar mengapresiasi program workshop yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementrian Pariwisata yang telah bekerjasama dengan Disparbud Jabar dalam mempromosikan kepariwisataan di Jabar.
Diera globalisasi ini, tentunya calon wisatawan ingin dengan mudah mengetahui lokasi destinasi wisata dan sarana pendukungnya. Selain itu, keuntungan bagi kita tentunya, melalui digitalisasi dapat mempermudah mengukur dan monitoring pergerakan wisatawan nusantara maupun mancanegara yang masuk di Jabar.
"Ada inovasi digital via Monitoring Information System (MIS) dan Dashboard Digital Data yang siap menyajikan data dengan akurat. Pergerakan wisnus jadi mudah terpantau dengan basis seluler yang real time," ujarnya.
Ia menjelaskan berdasarkan proyeksi capaian kinerja, pembangunan pariwisata Jawa Barat diukur oleh meningkatnya kunjungan wisatawan, yang didukung 1.718 hotel, 2687 restoran, 561 objek daya tarik wisata, 391 kesenian dan 1739 benda cagar budaya.
Perlu diketahui, berdasarkan data US Census Bureau Serves America, sebagai penyedia layanan data tingkat dunia, menyebutkan penduduk Indonesia mencapai 259,1 juta, 88,1 juta diantaranya pengguna aktif internet. Sebanyak 79 juta pengguna aktif media sosial, sedangkan 66 juta aktif di media sosial ponsel.
Narasumber dalam acara tersebut yaitu Sam Nugroho (Staf Khusus Menteri Bidang Teknologi Informasi Kementrian Pariwisata RI) dan Claudia Ingkiriwang dari ITX Indonesia Tourism Exchange. (yad/hms).