Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Gubernur Aher Dampingi Jokowi Bagikan KIP dan PKH di Kota Banjar

Selasa, 16 Januari 2018 | 15:17 WIB Last Updated 2018-01-16T08:21:49Z
Presiden Jokiwi Bagikan KIP dan PKH di Kota Bandjar
(foto : Humas Jabar)
 BANJAR, Faktabandungraya.com,-- -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), mendampingi kunjungan Presiden Rebuplik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ke Jawa Barat, Selasa (16/01/18).

Di kota Banjar, Presiden Jokowi membagikan 1.771 Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan 1.000 Program Keluarga Harapan (PKH) kepada Warga Banjar.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menjelaskan kepada warga bahwa pada Kartu Indonesia Pintar, terdapat dana yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan sekolah. Dimana dalam KIP terdapat dana senilai Rp 450.000 untuk SD, SMP Rp 750.000, dan SMA, SMK, serta Kejar Paket dapat Rp1 juta.

“Dana dalam Kartu KIP dipergunakan untuk kebutuhan Pendidikan, seperti untuk Beli buku, sepatu, tas, untuk sekolah boleh. Pulsa? kalau ada yang ketahuan beli pulsa, atau yang lain kartunya dicabut, janjian ya? Jadi hanya dipakai untuk hal-hal berkaitan dengan sekolah dan pendidikan kita," pinta Jokowi.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menuturkan dari 1.771 penerima KIP terbagi menjadi, 653 pelajar SD, 555 pelajar SMP, 119 pelajar SMA, 297 pelajar SMK dan 147 dari kejar paket A, B dan C.

Sementara itu, bagi 1.000 ibu-ibu penerima PKH, terdapat total dana senilai Rp 1.890.000 per tahun, yang selaiknya digunakan untuk kebutuhan pendidikan maupun gizi anak-anak.

"Anggaran PKH juga sudah mulai bisa dicairkan per 1 Februari 2018 sebesar Rp 500.000," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyebut, di bidang pendidikan di Jawa Barat, dari data BPS, rata-rata lama sekolah di kabupaten adalah 7,22 tahun, sedangkan di perkotaan yakni 9,92 tahun.

"Angka partisipasi kasar sekolah menengah pada 2012 mencapai 67,56 persen dan 2016 di 72,62 persen," kata Aher.

Sedangkan terkait kependudukan, data BPS per September 2017 kata Aher, menunjukkan penduduk miskin dengan pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan ada 394 ribu jiwa menurun dari tadinya 8,71 persen pada maret 2017 menjadi 7,83 persen pada September 2017.

"Ini penuruan terbesar sepanjang saya jadi gubernur selama 10 tahun," kata Aher.

Maka dari itu, Aher berpesan kepada mesyarakat penerima KIP ataupun PKH untuk memanfaatkan program pemerintah tersebut dengan sebaik-baiknya. Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk mensejahterakan, dan memajukan masyarakat Indonesia pada umumnya. (hms/red)


×
Berita Terbaru Update