Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Belum Maksimal, Dansektor 21 Beri Waktu Sepekan Perbaiki Hasil Pengolahan Limbah

Senin, 27 Agustus 2018 | 22:07 WIB Last Updated 2018-08-27T15:07:13Z
FAKTABANDUNGRAYA.COM, SUMEDANG - Belum menunjukkan hasil perbaikan yang maksimal, Satgas Sektor 21 memberikan waktu satu pekan kepada perusahaan tekstil PT Central Sandang Prima (CSP), PT Koriester Tekstil Indonesia (KTI), dan PT Kewalram untuk memperbaiki limbah yang dihasilkan oleh IPAL sebelum dibuang ke anak sungai Citarum yang berada di wilayah Rancaekek, Kabupaten Sumedang, Senin (27/8).

Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat menjelaskan bahwa limbah yang dihasilkan dari perbaikan pengolahan limbah dari pabrik belum bisa dikatakan maksimal. Sudah satu bulan lebih, kata Yusep, tapi perbaikan yang dilakukan belum menunjukkan hasil yang maksimal, "atas dasar itu saya berikan waktu satu minggu, untuk segera memperbaiki hasilnya dan mereka (pemilik pabrik-red) menandatangani surat pernyataan komitmen percepatan perbaikan," ujarnya.

"Setelah dilakukan pengecekan bersama, untuk PT CSP meski sudah lebih baik pada saat dicor, tapi limbah yang dihasilkan masih sedikit keruh (mengandung endapan) dan berbau. Sementara di Kewalram limbahnya sudah jernih dan ada kolam ikan diujung outlet, namun ada alat pengolahan limbah yang tidak berjalan normal, hal itu terkesan ada yang janggal. Jadi belum bisa dikatakan maksimal sampai semua alat beroperasi normal semestinya," tambah Kol Inf Yusep S.

"Kalo dalam waktu sepekan belum menunjukkan perubahan, terpaksa akan kami tutup lagi (lubang pembuangan limbah-red)," tegasnya.

Pada saat dilakukan penyidakan dan pengecekan ulang pada masing-masing pabrik mengklaim bahwa selama satu bulan ini sudah banyak melakukan perbaikan. Seperti yang diakui oleh manajemen perusahaan PT CSP, melalui Iwan Kurniawan selaku Direktur perusahaan mengatakan sudah banyak melakukan perbaikan, baik dengan perubahan pada treatment Chemical untuk optimalisasi jangka pendek hingga penyediaan tambahan pengolahan dengan metode biologi.

"Untuk optimalisasi pengolahan kami terus mencoba berbagai formulasi obat kimia untuk hasil yang terbaik untuk perbaikan jangka pendek. Untuk mendukung hasil yang lebih baik lagi, kami telah menyiapkan metode pengolahan tambahan secara biologi dan instalasi pendukung lain sebagai komitmen jangka panjang," jelasnya.

"Kedepan, setelah instalasi pengolahan limbah sudah lengkap dan berjalan, kami akan upayakan limbah diolah sampai bisa di recycle (daur ulang-red), untuk digunakan produksi," harapnya.

Untuk diketahui, IPAL milik PT CSP juga dimanfaatkan oleh PT Koriester Tekstil Indonesia (KTI), hal itu karena PT KTI belum memiliki IPAL di perusahaannya. "Sementara ini limbah kami masih ikut dalam ke IPAL PT CSP. Hal ini disebabkan karena lahan perusahaan kami masih sewa," ungkap Direktur PT KTI. (Cuy)
×
Berita Terbaru Update