Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Emil Akan Luncurkan Program Kredit "MESRA"

Rabu, 10 Oktober 2018 | 16:55 WIB Last Updated 2018-10-10T10:49:41Z
Bali, Faktabandungraya.com, --Gubernur Jawa Barat M.Ridwan Kamil mengatakan, Pemprov Jabar berkomiten untuk memberikan akses penuh kepada masyarakat ekonomi lemah. Untuk itu, kita sudah memiliki program sebagai langkah untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan masyarakat.

Jawa Barat akan mempunyai program Kredit Mesra (Masjid Sejahtera) yang akan di-launching bulan depan. Kredit ini akan memanfaatkan masjid sebagai sebagai tempat pemberi kredit yang akan diberikan tanpa bunga dan agunan.

"Komitmen ini akan kita terapkan di Jawa Barat sampai dan selama lima tahun kedepan, sehingga kalau ada yang butuh bantuan keuangan cukup ke masjid tanpa bunga tanpa agunan,"

Hal itu diungkapkan Emil saat menghadiri International Conference on Inclusive Economic Growth: Reducing Poverty and Inequality di Anvaya Beach Hotel and Resort Bali, Jl. Kartika, Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (10/10/18). Konferensi ini merupakan rangkaian agenda Annual IMF-World Bank Group Meetings 2018.

Emil juga mengatakan, pemprov Jabar juga ada program Satu Desa Satu Perusahaan. Program ini akan membantu meningkatkan pendapatan masyarakat desa tanpa harus merantau ke kota.

"Kita kerjasama dengan universitas, jadi program Satu Desa Satu Perusahaan itu nanti CEO-nya adalah alumni-alumni universitas yang baru lulus dua sampai tiga tahun. Setelah itu dia bisa tinggal di desa atau mengalihkan perusahaannya ke yang lain," paparnya.

Menurut Emil, program ini merupakan upaya Pemda Provinsi Jawa Barat untuk mengurangi kesenjangan yang ada di masyarakat saat ini.

"Strategi-strategi inilah yang akan memastikan Jawa Barat maju bersama-sama. Orang kaya silahkan makin kaya tapi orang miskin kebawa-bawa," tutur Emil.

"Karena yang terjadi sekarang adalah ada gap, orang menengah-atas punya akses makin makmur, orang-menengah bawah kebingungan tidak ada akses tidak ada pertolongan, sehingga dia jalan di tempat," sambungnya.

Lebih lanjut Emil memaparkan lima strategi pembanguan ekonomi di Jawa Barat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi inklusi, yaitu pembanguan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kerjasama antarkota/kab di Jawa Barat, revitalisasi desa (termasuk di dalamnya program Satu Desa Satu Produk, Satu Desa Satu Perusahaan) dan pembanguan sentra pertumbuhan ekonomi baru dengan pemanfaatan sumber daya lokal.

“Dalam lima tahun kedepan, saya membayangkan Jawa barat menjadi daerah yang berkembang dari pariwisata ekonomi selfie, ibu-ibu yang kemampuannya sudah meningkat melalui sekolah perempuan, dan agrikultur," katanya.

Tak Tergantung APBD

Pada kesempatan ini, Emil juga menuturkan bahwa untuk mewujudkan programnya selama lima tahun ke depan tidak hanya bisa mengandalkan APBD saja.

"Sebagai pemimpin saya akan cari sumber-sumber pendanaan, apapun itu. Karena hanya kalau mengandalkan APBD, menurut hitungan matematikanya tidak akan sampai, kan," ungkap Emil.

Pendanaan lain, kata Emil, bisa saja datang melalui investasi baik dari dalam maupun luar negeri, atau memanfaatkan CSR.

"Kecuali kita ada investasi dalam dan luar negeri. Kita ada hibah dalam dan luar negeri, kita maksimalkan CSR dalam dan luar negeri," tukas Emil.

"Itulah cara-cara kita membangun Jawa Barat, memastikan pada saat dana pemerintah terbatas seorang pemimpin jangan menyerah dan terus mencari inovasi pembiayaanya," kandasnya. (sein).


×
Berita Terbaru Update