Klik
FAKTABANDUNGRAYA.COM, SOLOKANJERUK - Beberapa bulan sejak melakukan sosialisasi kepada pelaku industri di komplek Kaha Grup, Komandan Sektor (Dansektor) 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat kunjungi lagi kawasan industri tekstil yang berlokasi di Solokan Jeruk, Majalaya, Kabupaten Bandung.
Kunjungan ini sekaligus melakukan sidak 2 pabrik, salah satunya PT Novatex, dari 32 pabrik yang ada di komplek tersebut, Sebin (26/11).
Kedatangan Kolonel Inf Yusep Sudrajat ke PT Novatex disambut baik Presiden Direktur PT Novatex Choi Dong Ok, dan Human Resources Departement General Affair PT Novatex Sriyanti, yang juga dihadiri Hendri selaku Humas Kaha Grup.
Beberapa waktu sebelumnya, saluran pembuangan limbah PT Novatex yang memiliki karyawan sebanyak 600 orang dilokalisir oleh Sektor 21 Satgas Citarum karena mengeluarkan limbah cair kotor ke saluran air yang mengarah ke sungai.
PT Novatex yang saat ini tengah membangun IPAL menghadirkan Auditor bernama Agus Arif untuk berdialog dengan Dansektor 21 Satgas Citarum Harum, Agus Arif mengatakan, pihaknya sebagai Auditor tidak akan menutup-nutupi apa yang tengah dikerjakan PT Novatex dalam hal membangun IPAL, “Saya tegaskan, air jernih yang keluar dari saluran akhir pembuangan limbah belum tentu aman,” ujarnya.
“Seperti diketahui Komplek KH Group di Majalaya ini tidak memiliki lahan yang besar untuk pembangunan IPAL,” ungkap Agus Arif, “Maka solusi dari saya agar pihak pabrik membangun bak homogen untuk memproses limbah secara biologi, hal ini dilakukan agar masalah cepat selesai,” ujarnya, “Nantinya hasil dari bak biologi yang terbuat dari beton masuk ke unit produksi, baru hasilnya dibuang ke alam,” ungkapnya.
Seusai mendengar penjelasan Auditor, Dansektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat langsung menuju IPAL PT Novatex yang tahap pembangunannya baru mencapai 50 persen, “Saya mendapat informasi PT Novatex mengeluarkan limbah cair setiap harinya sebanyak 700 meter kubik,” ungkap Kolonel Inf Yusep Sudrajat, “Walaupun PT Novatex tidak melakukan pencelupan, tetap saja air limbah yang dikeluarkan harus Clear, karena pabrik ini masih menggunakan zat kimia,” tegasnya.
“Namun saya melihat pemilik PT Novatex telah mulai bekerja untuk mengolah limbah cairnya dengan cara membangun IPAL sederhana,” ungkap Kolonel Inf Yusep Sudrajat, “Maka saat ini PT Novatex saya beri waktu untuk segera berbenah terkait pengolahan limbahnya, dan saya akan kembali ke sini untuk mengecek kembali,” ujarnya.
Terkait musim hujan yang saat ini tengah berlangsung, Kolonel Inf Yusep Sudrajat mengungkapkan, musim hujan sangat menguntungkan pihak pabrik, “Karena air hujan dapat digunakan untuk produksi, dan bagi pabrik yang nakal musim hujan dimanfaatkan untuk membuang limbah kotor ke sungai, namun saya berharap PT Novatex tidak melakukan hal tersebut,” pungkasnya.
Human Resources Departement General Affair PT Novatex Sriyanti mengatakan, PT Novatex berkomitmen untuk membuat IPAL yang lebih baik lagi, “Saat ini pembangunan IPAL di PT Novatex mencapai 50 persen dan akan selesai maksimal dua bulan,” ungkapnya, “Hal ini kami lakukan karena PT Novatex mendukung program Citarum Harum,” pungkasnya.
Seusai mengecek pembangunan IPAL PT Novatex, Kolonel Inf Yusep Sudrajat menyaksikan Presiden Direktur PT Novatex Choi Dong Ok membuat Surat Pernyataan di atas materai yang isinya antara lain, PT Novatex akan melakukan pengelolaan limbah dengan baik, dan sesuai baku mutu, serta sesuai arahan dari Komandan Sektor 21 Satgas Citarum Harum.
Apabila dalam kurun waktu 15 hari tidak melakukan perbaikan dalam pengelolaan limbah yang dihasilkan, maka PT Novatex bersedia saluran pembuangan limbah perusahaan ditutup oleh Satgas Sektor 21 Citarum Harum hingga pengelolaan limbah PT Novatex menjadi baik. (Cuy)