Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Didi : Sektor Perikanan Air Jabar Berpotensi Memberikan Kontribusi Ekonomi

Jumat, 15 Februari 2019 | 16:00 WIB Last Updated 2019-02-20T06:01:07Z

Tasikmalaya,faktabandungraya.com,-- Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Didi Sukardi menyatakan, sektor perikanan air tawar di Jawa Barat memiliki peluang besar dan berpotensi dapat memberikan kontribusi ekonomi yang jauh lebih baik.
Untuk itu, Pemprov Jabar saat jni tengah berupaya membangkitkan sektor ekonomi di desa melalui program One Village One Company. Dari program tersebut diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan bagi para pelaku pembudidaya ikan air tawar di Jawa Barat.
Hal ini dikatakannya, Didi Sukardi dalam acara Hearing Dialog Komisi II DPRD Jabar bersama kelompok tani dan pembudidaya ikan air tawar di Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Ciamis dan sekitarnya, Jumat (15/2/2019).
Ia  berharap pertemuan seperti ini, dapat memberikan sugesti kepada para kelompok tani bahwa usaha dan upaya mereka kedepan akan jauh lebih baik. Ada peluang besar bagi mereka, untuk meningkatkan ekonomi mereka atau penghasilan mereka di sektor budidaya ikan ini." Katanya.
"Saya kira nanti perusahaan-perusahaan yang akan dibentuk oleh Pemprov Jabar dengan bimbingan berbagai pihak termasuk permodalan dari BJB, CSR, dan dari bantuan bimbingan managemen dari perguruan tinggi. Kelompok-kelompok masyarakat pembudi daya ikan air tawar yang mudah-mudahan akan bangkit menjadi perusahaan yang lahir dari desa" ujarnya.
Dikatakan Didi, belum maksimalnya kemampuan para pembudidaya ikan air tawar dalam memenuhi kebutuhan pasar mengakibatkan saat ini pasar ikan air tawar di Jabar dikuasai oleh pemasok dari luar Jabar.
"Kebutuhan pasar di Jawa Barat terkait hasil dari budidaya ikan air tawar seperti lele, gurame, ikan mas mereka mengatakan masih bersumber dari Jawa Tengah dan sebagainya. Artinya apa, pasar kita masih bisa menyerap tinggal produksi kita" ucapnya.
Lebih lanjut Didi mengatakan, para pelaku pembudidaya ikan di Jawa Barat agar dapat bersaing meningkatkan hasil budidayanya. Untuk itu, setelah pertemuan ini mereka termotivasi, semakin tergerak untuk lebih tekun membudidayakan ikan air tawar"ujarnya.
Lebih lanjut Ia pun mengapresiasi, inisiasi para kelompok-kelompok pembudidaya ikan air tawar yang saling bahu-membahu mendukung satu sama lain memperjuangkan kesejahteraannya.
"Mereka berkumpul dalam satu organisasi itu kita apresiasi tadi ada Koplema. Mudah-mudahan Koplema ini menjadi wadah bagi mereka untuk bersama-sama memperjuangkan kesejahteraan"katanya.
Sementara itu Kepala Bidang Pembudidayaan Ikan Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan (Pilahsar) Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jabar Budiman, mengapresiasi atas digagasnya hearing dialog bersama pembudidaya ikan air tawar oleh Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat.
"Ini adalah forum yang sangat baik, penuh energi tadi banyak masukan dari para pelaku dan narasumber" ucapnya.

Budiman menambahkan, walaupun sesuai aturan terdapat keterbatasan dari segi pengelolaan namun hal tersebut tidak menjadi pengahalang bagi pihaknya untuk melakukan pengelolaan khususnya pada perawatan induk di setiap unit di daerah.
"Memang untuk budidaya ikan air tawar ini sesuai dengan undang undang ada keterbatasan dari kita untuk pengelolaannya. Tapi untuk perbaikan induk kita masih melakukan itu seperti untuk ikan patin, nila, ikan mas, gurame, dan lele kita masih bisa lakukan" ujarnya.
Menurut Budiman, hal yang perlu menjadi perhatian guna mendorong sektor perekonomian para pembudidaya ikan air tawar di Jawa Barat adalah dengan memperbanyak jumlah induk yang berkualitas, agar dapat menghasilkan bibit-bibit yang berkualitas dalam aspek perbaikan genetik.
Untuk itu, kata Budiman pihaknya tengah fokus untuk menghasilkan bibit-bibit ikan yang berkualitas sebagaimana yang ditargetkan DKP Jabar sebesar  30% peningkatan generasi induk unggul.
"Targetnya tiga puluh persen lebih baik daripada generasi yang sebelumnya, artinya masyarakat pengguna induk unggul ini dia akan lebih cepat" katanya.
Ia menjelaskan, dengan program tersebut dapat menghasilkan ikan 500 gram yang biasanya dibutuhkan waktu 6 bulan dengan bibit tersebut waktu yang dibutuhkan dapat lebih cepat menjadi 4 bulan.
"Keuntungannya lebih cepat, biaya produksi lebih murah, dan waktu lebih cepat"tandasnya. (hms/sein).

×
Berita Terbaru Update