Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Konser Simfoni Emperor Bandung Philharmonic Hadirkan Pengalaman Agung Emperor Concerto

Sabtu, 02 Februari 2019 | 01:20 WIB Last Updated 2019-02-01T18:20:03Z

FAKTABANDUNGRAYA.COM, BANDUNG –  Menyambut bulan Februari 2019, di musim keempatnya kali ini, Bandung Philharmonic Orchestra dengan bangga menyajikan konser simfoni berjudul "Emperor” yang akan digelar di Hilton Hotel Bandung, Sabtu malam, (2/2/19).
 
Masih bersama Robert Nordling dan Michael Hall sebagai direktur artistic.  Judul Emperor dipilih karena latar belakang sejarah satu dari karya Beethoven yang terkenal, yang akan ditampilkan oleh pianis, Sally Pinkas. Konser akan diawali dengan Overture Oberon (oleh Weber), sebuah karya Fairy King (raja peri dari pertunjukkan Shakespeare's Midsummer Night Dream), Robert Nordling akan mengubah aula menjadi pengalaman agung Emperor Concerto.

Konser kali ini juga akan dimeriahkan oleh Aksan Sjuman, seorang musisi ternama Indonesia, yang akan mendebutkan karyanya yaitu Dance of The Water Lily, sebuah komposisi instrument yang diperdanakan pertama kali di dunia. Dan akan menampilkan, Symphony No 8 yang dikomposisi oleh salah satu raja simfoni, F. Schubert, sebagai penutup pertunjukkan dan diperdengarkan di akhir acara.

"Dance of The Water Lily, sebuah komposisi instrument yang saya rampungkan pertengahan oktober tahun lalu, karya ini menceritakan tentang seseorang yang tidak kita kenal tapi selalu dikangenin," ungkap Aksan saat konferensi pers, Jumat (1/2/19).

Dijelaskan Robert Nordling, tema “Emperor” diartikan sebagai kerajaan, raja-raja, dan status kebangsaan yang sangat umum menjadi bagian dari orang-orang Cina di masa lalu. "Akan tetapi, judul ini memilik arti yang lebih mendalam di dunia musik," ujarnya.

Diceritakannya, Emperor telah diketahui secara luas di perindustrian musik klasikal sebagai panggilan untuk Beethoven’s Fifth Piano Concerto, konserto terakhir yang ingin diselesaikan oleh Beethoven sebelum dia beristirahat dari pekerjaannya, dan dikomposisi di tahun 1809, tahun yang sulit karena penuh dengan peperangan, pengepungan, dan bom. 

Pasukan Prancis mulai menembaki kota pada malam 11 Mei – langsung mengenai daerah apartemen Beethoven. Komposer itu berlindung di ruang bawah tanah rumah saudaranya di Rauhensteingasse, dan menghabiskan malam yang menyedihkan melindungi telinga sensitifnya dengan memegang bantal menutup kupingnya. Para keluarga imperial, termasuk saudara bungsu kaisar, Archduke Rudolph, yang telah menjadi siswa komposisi tunggal Beethoven dan salah satu pendukung terkuat dan kawan karib terdekatnya, pergi meninggalkan kota. 

Nama julukan, the Emperor, mengambil keadaan yang ironis, karena kaisar yang dirujuk dalam kasus ini adalah Napoleon, orang yang bertanggung jawab atas malam yang menyedihkan di ruang bawah tanah dan kesengsaraan berturut-turut dari rumah-rumah yang terbakar dan warga sipil yang terluka. Tetapi, Beethoven sendiri tidak pernah tahu mengenai julukan tersebut, dan Negara-negara berbahasa German hampir tidak pernah lagi menggunakan kata tersebut karena sejarah masa lalu yang kelam. (Cuy/rls).
×
Berita Terbaru Update