Klik
CIANJUR, Faktabandungraya.com,-- Dalam upaya mendukung dan mensukseskan visi Gubernur : “Terwujudnya Jabar Juara Lahir-Batin dengan Inovasi dan Kaloborasi”, Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Jawa Barat meluncurkan beberapa program stategis diantaranya Smart Nakertrans, Migran Juara, dan Milenial Juara.
Menurut Kepala Disnakertrans Jabar, H Mochamad Ade Afriandi, salah satu program Smart Nakertrans yaitu pelatihan kerja mandiri (PKM) melalui mobile training unit (MTU). MTU bisa mendukung terwujudnya program One Village One Company (OVOC), One Pesantren One Product (OPOP), serta program unggulan lain yang disesuaikan dengan potensi desa masing-masing.
Untuk kegiatan PKM MTU di desa Cikadu Kec Cikadu Kab Cianjur ini, yang diikuti sebanyak 30 peserta , mereka berasal dari 3 desa yaitu berasal dari desa Sukasari sebanyak 10 orang, Desa Kolaberes( 10 orang) dan desa Camel (10orang) dari kecamatan Cikadu. Ketiga desa tersebut merupakan desa Transmigari Lokal (Translok).
Ke-30 peserta tersebut berasal dari generasi milenial , dilatih dan didik oleh BLK Mandiri selama 4 hari, mulai tanggal 16 sampai 19 September 2019 dengan menghadirkan tenaga profesional sebagai pengajar masyarakat, kita datangkan Chef Kuliner dan Ahli Las Listrik.
“Dan hasilnya, Alhamdulillah, tadi Pak Wagub Jabar Uu R Ulum, sendiri mengapresiasi hasil karya peserta yang kita didik”, ujar Kadis Nakertrans Jabar M. Ade Afriandi kepada faktabandungraya.com saat ditemui disela penutupan Diklat PKM MTU Kuliner dan Las Listrik Dasar angkatan ke IX/2019 di Gedung PGRI Kecamatan Cikadu Jl Simpang Koleberes, Kabupaten Cianjur, Jumat (20/9/2019).
Dikatakan, mereka (30 peserta) yang sudah dinyatakan lulus dan diberikan sertifikat ini, akan mendapatkan pendidikan tambahan dua hari. Dalam pendidikan tambahan/lanjutan nanti, mereka akan diajarkan ilmu Managemen Pemasaran dan Ilmu Managemen Usaha, ujarnya.
Ade juga mengatakan, Disnakertrans Jabar, dalam mengurangi angka pengangguran di Jabar, maka pola diklat PKM MTU yang diterapkan berupa jemput bola. Kalau dulu calon peserta pelatihan dikirim dari desa-desa datang ke Disnakertrans atau BLK. Namun, kini melalui PKM MTU kita yang datang ke desa-desa.
Kita didik dan latih para kaum milineal desa di desa kecamatan setempat yang disesuaikan dengan potensi desa masing-masing. Hal ini karena kita ingin masyarakat desa sejahtera tanpa harus ke kota. Selain itu, kehadiran pemerintah provinsi Jabar di desa bersama-sama warga membangun desa, mengembangkan SDM menjadi tenaga kerja pertanian, pariwisata dan kewirausahaan, jelas Ade.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Disnakertrans Jabar mengadakan PKM MTU karena jumlah pengangguran di Jawa Barat, luar biasa. Kenapa karena jumlah jumlah penduduk Jabar terbesar pertama di Indonesia.
"Setahun kepemimpinan Gubernur Emil dan Wagub Uu jumlah pengangguran sudah berhasil kami tekan. Dari 8 persen, tinggal 7 persen," kata Uu mengawali sambutannya.
Untuk itu, kita harapkan melalui diklat PKM MTU seperti ini dapat meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Bahkan mampu mengembangkan usahanya secara mandiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesan.
Uu juga mengakui PKM MTU adalah salah satu solusi Gubernur Emil dan Wagub Uu dalam mengatasi pengangguran. Dimana, kegiatannya berfokus pada 3 sektor, pertama pelatihan pertanian, kedua pelatihan kepariwisataan dan ketiga pelatihan kewirausahaan.
Berkat kiprahnya, milenial yang semula menganggur, milenial yang semula tidak dapat pekerjaan, sedikit demi sedikit dilatih, dan kini sebagian dari mereka sedikit demi sedikit pula telah berhasil mendapatkan pekerjaan.
Wagub Uu meminta peserta yang telah dinayatakan lulus hendaknya terus mengembangkan wirausahanya. "Semoga bekal ilmu yang didapat dari MTU ini bisa bermanfaat," tandasnya. (husein).
Menurut Kepala Disnakertrans Jabar, H Mochamad Ade Afriandi, salah satu program Smart Nakertrans yaitu pelatihan kerja mandiri (PKM) melalui mobile training unit (MTU). MTU bisa mendukung terwujudnya program One Village One Company (OVOC), One Pesantren One Product (OPOP), serta program unggulan lain yang disesuaikan dengan potensi desa masing-masing.
Untuk kegiatan PKM MTU di desa Cikadu Kec Cikadu Kab Cianjur ini, yang diikuti sebanyak 30 peserta , mereka berasal dari 3 desa yaitu berasal dari desa Sukasari sebanyak 10 orang, Desa Kolaberes( 10 orang) dan desa Camel (10orang) dari kecamatan Cikadu. Ketiga desa tersebut merupakan desa Transmigari Lokal (Translok).
Ke-30 peserta tersebut berasal dari generasi milenial , dilatih dan didik oleh BLK Mandiri selama 4 hari, mulai tanggal 16 sampai 19 September 2019 dengan menghadirkan tenaga profesional sebagai pengajar masyarakat, kita datangkan Chef Kuliner dan Ahli Las Listrik.
“Dan hasilnya, Alhamdulillah, tadi Pak Wagub Jabar Uu R Ulum, sendiri mengapresiasi hasil karya peserta yang kita didik”, ujar Kadis Nakertrans Jabar M. Ade Afriandi kepada faktabandungraya.com saat ditemui disela penutupan Diklat PKM MTU Kuliner dan Las Listrik Dasar angkatan ke IX/2019 di Gedung PGRI Kecamatan Cikadu Jl Simpang Koleberes, Kabupaten Cianjur, Jumat (20/9/2019).
Dikatakan, mereka (30 peserta) yang sudah dinyatakan lulus dan diberikan sertifikat ini, akan mendapatkan pendidikan tambahan dua hari. Dalam pendidikan tambahan/lanjutan nanti, mereka akan diajarkan ilmu Managemen Pemasaran dan Ilmu Managemen Usaha, ujarnya.
Ade juga mengatakan, Disnakertrans Jabar, dalam mengurangi angka pengangguran di Jabar, maka pola diklat PKM MTU yang diterapkan berupa jemput bola. Kalau dulu calon peserta pelatihan dikirim dari desa-desa datang ke Disnakertrans atau BLK. Namun, kini melalui PKM MTU kita yang datang ke desa-desa.
Kita didik dan latih para kaum milineal desa di desa kecamatan setempat yang disesuaikan dengan potensi desa masing-masing. Hal ini karena kita ingin masyarakat desa sejahtera tanpa harus ke kota. Selain itu, kehadiran pemerintah provinsi Jabar di desa bersama-sama warga membangun desa, mengembangkan SDM menjadi tenaga kerja pertanian, pariwisata dan kewirausahaan, jelas Ade.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Disnakertrans Jabar mengadakan PKM MTU karena jumlah pengangguran di Jawa Barat, luar biasa. Kenapa karena jumlah jumlah penduduk Jabar terbesar pertama di Indonesia.
"Setahun kepemimpinan Gubernur Emil dan Wagub Uu jumlah pengangguran sudah berhasil kami tekan. Dari 8 persen, tinggal 7 persen," kata Uu mengawali sambutannya.
Untuk itu, kita harapkan melalui diklat PKM MTU seperti ini dapat meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Bahkan mampu mengembangkan usahanya secara mandiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesan.
Uu juga mengakui PKM MTU adalah salah satu solusi Gubernur Emil dan Wagub Uu dalam mengatasi pengangguran. Dimana, kegiatannya berfokus pada 3 sektor, pertama pelatihan pertanian, kedua pelatihan kepariwisataan dan ketiga pelatihan kewirausahaan.
Berkat kiprahnya, milenial yang semula menganggur, milenial yang semula tidak dapat pekerjaan, sedikit demi sedikit dilatih, dan kini sebagian dari mereka sedikit demi sedikit pula telah berhasil mendapatkan pekerjaan.
Wagub Uu meminta peserta yang telah dinayatakan lulus hendaknya terus mengembangkan wirausahanya. "Semoga bekal ilmu yang didapat dari MTU ini bisa bermanfaat," tandasnya. (husein).