Klik
BANDUNG, faktabandungraya.com,--- Dansektor 21 Satgas Citarum Kol Inf Yusep Sudrajat menilai bahwa peran publik memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan efektifitas, sinergitas dan berkelanjutan pelaksanaan program Percepatan Pengendalian Pencemaran DAS Citarum. Tak terkecuali peran media dalam mengawal kinerja satgas dan menyampaikan kepada publik.
Hal itu diungkapkannya saat diskusi dan tanya jawab dalam acara Seminar Partisipasi Publik PPK DAS Citarum yang digelar di Gedung Sekretariat PPK DAS Citarum, Jalan H. Juanda No 358, Dago, Kota Bandung, Kamis (19/12/19).
Dirinya bahkan mengusulkan agar media yang selama ini mengawal dan memberitakan kegiatan program Citarum Harum, baik elektronik, cetak maupun online mendapatkan perhatian oleh Sekretariat PPK DAS Citarum.
"Baik keterbukaan informasi yang dibutuhkan media, serta kalau bisa ada anggaran yang dialokasikan untuk mereka," ujar Dansektor 21 menanggapi pertanyaan dari wartawan Sorot Indonesia, Stanley Teguh.
Selama ini, kata Kolonel Yusep, kami sebagai satgas di lapangan sangat terbuka dengan wartawan dari media manapun. "Selama bertugas, kegiatan sektor 21 sudah banyak di publish oleh media, baik elektronik, cetak dan online. Untuk itu mereka juga harus mendapatkan perhatian, bisa saja alokasikan anggarannya buat mereka," ungkapnya.
Karena, lanjut Yusep, kita tidak ingin ada jurnalis atau wartawan yang liar di lapangan, salahsatunya dengan menekan dan menakut nakuti pihak pihak tertentu, seperti pabrik yang dimintai uang dengan dalih akan mereka publish atas temuan mereka di lapangan kalau tidak memberikan sejumlah uang.
"Itu kan gak bener, mereka menjadi tidak obyektif dalam menyiarkan berita. Untuk itu baiknya ada alokasikan anggaran bagi media media yang selama ini sudah mengawal kinerja satgas," harapnya.
Sebelumnya, Stanley Teguh dari media online Sorot Indonesia menyampaikan bahwa media merupakan sosial kontrol ikut mendukung dan mengawasi kinerja satgas di lapangan. Program semacam ini, katanya, dirinya sudah mengikuti mulai dari program citarum bergetar hingga bestari. "Lalu muncul program citarum harum yang digagas oleh pangdam siliwangi kala itu (Mayjen TNI Doni Monardo), ini program apalagi, tapi sebagai media dan masyarakat jawa barat berharap program ini bisa mencapai keberhasilan dalam menangani persoalan citarum," ujar Stanley dalam diskusi.
"Selama dua tahun program ini berjalan, saya selalu mengikuti dan sudah banyak memberitakan kegiatan satgas di lapangan," imbuhnya.
Hanya saja, kata Stanley, ada perbedaan respon atau keterbukaan informasi antara jajaran satgas TNI yang di lapangan dengan satgas yang ada di sekretariat atau tim DAS lainnya.
"Terus terang, untuk kebutuhan informasi satgas tni selalu lebih cepat dalam merespon informasi kegiatan yang kami butuhkan sebagai media," ungkapnya.
Dirinya juga menyampaikan, selama mengabarkan atau memberitakan kegiatan satgas di lapangan, sebagai insan media tidak berdasarkan anggaran, oleh karena itu dirinya menyadari masih adanya keterbatasan dalam pemerataan pemberitaan, karena satgas citarum mencakup wilayah yang cukup luas, mulai dari hulu di Cisanti hingga hilir di Muara Gembong.
"Tapi apa yang bisa kami lakukan akan kami lakukan untuk mendukung dan mengawal kinerja satgas dengan tujuan agar program ini dapat terlaksana dengan baik dan mencapai keberhasilan," harapnya.
Ditambahkan Shahadat Akbar selaku Pimred media online Edupublikjabar menilai bahwa dirinya sangat setuju dengan apa yang disampaikan Dansektor 21 yang menyebut peran media penting dalam menyampaikan informasi kepada publik, baik tentang rencana aksi dan kegiatan satgas di lapangan, dan dapat membantu memberikan sosialisasi program citarum, serta menyampaikan sejauh mana progres yang sudah dicapai oleh satgas atau Tim DAS PPK Citarum.
"Harusnya ada perhatian dari pemerintah melalui tim ppk das citarum, untuk media baik elektronik cetak dan online yang selama ini sudah membantu menyiarkan informasi kepada publik terkait upaya yang sudah dilakukan satgas, selain itu kehadiran media di lapangan juga sebagai kontrol kinerja satgas agar selalu konsisten dalam mengupayakan percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan das citarum," pungkas Akbar yang juga sebagai Ketua Gerakan Hejo Bandung Raya. (Cuy)
Hal itu diungkapkannya saat diskusi dan tanya jawab dalam acara Seminar Partisipasi Publik PPK DAS Citarum yang digelar di Gedung Sekretariat PPK DAS Citarum, Jalan H. Juanda No 358, Dago, Kota Bandung, Kamis (19/12/19).
Dirinya bahkan mengusulkan agar media yang selama ini mengawal dan memberitakan kegiatan program Citarum Harum, baik elektronik, cetak maupun online mendapatkan perhatian oleh Sekretariat PPK DAS Citarum.
"Baik keterbukaan informasi yang dibutuhkan media, serta kalau bisa ada anggaran yang dialokasikan untuk mereka," ujar Dansektor 21 menanggapi pertanyaan dari wartawan Sorot Indonesia, Stanley Teguh.
Selama ini, kata Kolonel Yusep, kami sebagai satgas di lapangan sangat terbuka dengan wartawan dari media manapun. "Selama bertugas, kegiatan sektor 21 sudah banyak di publish oleh media, baik elektronik, cetak dan online. Untuk itu mereka juga harus mendapatkan perhatian, bisa saja alokasikan anggarannya buat mereka," ungkapnya.
Karena, lanjut Yusep, kita tidak ingin ada jurnalis atau wartawan yang liar di lapangan, salahsatunya dengan menekan dan menakut nakuti pihak pihak tertentu, seperti pabrik yang dimintai uang dengan dalih akan mereka publish atas temuan mereka di lapangan kalau tidak memberikan sejumlah uang.
"Itu kan gak bener, mereka menjadi tidak obyektif dalam menyiarkan berita. Untuk itu baiknya ada alokasikan anggaran bagi media media yang selama ini sudah mengawal kinerja satgas," harapnya.
Sebelumnya, Stanley Teguh dari media online Sorot Indonesia menyampaikan bahwa media merupakan sosial kontrol ikut mendukung dan mengawasi kinerja satgas di lapangan. Program semacam ini, katanya, dirinya sudah mengikuti mulai dari program citarum bergetar hingga bestari. "Lalu muncul program citarum harum yang digagas oleh pangdam siliwangi kala itu (Mayjen TNI Doni Monardo), ini program apalagi, tapi sebagai media dan masyarakat jawa barat berharap program ini bisa mencapai keberhasilan dalam menangani persoalan citarum," ujar Stanley dalam diskusi.
"Selama dua tahun program ini berjalan, saya selalu mengikuti dan sudah banyak memberitakan kegiatan satgas di lapangan," imbuhnya.
Hanya saja, kata Stanley, ada perbedaan respon atau keterbukaan informasi antara jajaran satgas TNI yang di lapangan dengan satgas yang ada di sekretariat atau tim DAS lainnya.
"Terus terang, untuk kebutuhan informasi satgas tni selalu lebih cepat dalam merespon informasi kegiatan yang kami butuhkan sebagai media," ungkapnya.
Dirinya juga menyampaikan, selama mengabarkan atau memberitakan kegiatan satgas di lapangan, sebagai insan media tidak berdasarkan anggaran, oleh karena itu dirinya menyadari masih adanya keterbatasan dalam pemerataan pemberitaan, karena satgas citarum mencakup wilayah yang cukup luas, mulai dari hulu di Cisanti hingga hilir di Muara Gembong.
"Tapi apa yang bisa kami lakukan akan kami lakukan untuk mendukung dan mengawal kinerja satgas dengan tujuan agar program ini dapat terlaksana dengan baik dan mencapai keberhasilan," harapnya.
Ditambahkan Shahadat Akbar selaku Pimred media online Edupublikjabar menilai bahwa dirinya sangat setuju dengan apa yang disampaikan Dansektor 21 yang menyebut peran media penting dalam menyampaikan informasi kepada publik, baik tentang rencana aksi dan kegiatan satgas di lapangan, dan dapat membantu memberikan sosialisasi program citarum, serta menyampaikan sejauh mana progres yang sudah dicapai oleh satgas atau Tim DAS PPK Citarum.
"Harusnya ada perhatian dari pemerintah melalui tim ppk das citarum, untuk media baik elektronik cetak dan online yang selama ini sudah membantu menyiarkan informasi kepada publik terkait upaya yang sudah dilakukan satgas, selain itu kehadiran media di lapangan juga sebagai kontrol kinerja satgas agar selalu konsisten dalam mengupayakan percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan das citarum," pungkas Akbar yang juga sebagai Ketua Gerakan Hejo Bandung Raya. (Cuy)