
Turut hadir pada acara peluncuran/ lounching Bandung Tanginas Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung, Siti Muntamah dan Wakil Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar.
Mang Oded ---sapaan --- Oded M Danial, berharap semoga Bandung Tanginas bisa menekan angka stunting dengan cara berkolaborasi antara masyarakat dan SKPD terkait, seperti Dinas Pangan dan Pertanian, Dinas Kesehatan, dan lainnya. Semua berkolaborasi menghadirkan makanan bergizi.
Program Bandung Tanginas ini harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat dan harus terus berlanjut untuk menekan angka stunting. Hal itu juga ditunjukan selama ini. Terbukti pada tahun 2018 angka stunting 25,8 persen dan pada tahun 2019 turun menjadi 25,3 persen. "Semoga tahun ini bisa semakin turun," harapnya.
Wali kota menegaskan, menghadirkan makanan bergizi tidak perlu mahal. Pangan bergizi bisa didapat dari sayuran dan telur. Untuk itu, perlu komitmen kuat setiap warga untuk menghadirkan makanan bergizi bagi keluarganya," katanya.

"Sebanyak 2.700 Batuta tersebut akan diintervensi secara khusus oleh kami melalui program Tanginas. Mereka ada di 15 kelurahan di 11 kecamatan di Kota Bandung," ujar Siti.
Menurutnya, ada empat faktor terjadinya stunting pada anak, yaitu pendidikan, gizi buruk, ekonomi, dan sanitasi. Selain itu, di masa pandemi Covid-19, menyebabkan anak-anak menjadi rawan stunting.
“Ada warga miskin baru. Untuk itu, kita harus meningkatkan skill keluarga untuk tetap menghadirkan makanan-makanan yang sehat. Pangan yang aman dan sehat untuk para putra putri kita terhindar dari stunting,” katanya.
Siti mengungkapkan, ada tiga hal yang akan dilakukan oleh TP PKK Kota Bandung pada program Bandung Tanginas ini. Ketiganya adalah, intervensi spesifik, membuat pekarangan pangan yang aman dan sehat, dan pelatihan peningkatan ekonomi keluarga atau Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K).

“Buruan Sae ini, akan menjadi gambaran serta program yang akan dimasifkan di seluruh kewilyahan, terutama bagi wilayah-wilayah yang memiliki anak batuta, balita dan rawan stunting sehingga pangan aman dan sehat terpenuhi,” tandas Siti. (hms/red).