BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Kabupaten Karawang dulunya terkenal sebagai daerah penghasil pertanian
(Beras-red) terbesar se Jabar. Namun, kini Kabupaten Karawang juga dikenal kota
Industri. Karena ada ratusan bahkan
ribuan industri berdiri di Karawang.Anggota DPRD Jabar Hj.Iis Turniasih dari FPDIP berdialog dengan warga (foto;istimewah)
Namun, sangat miris sebagai
daerah Industri, tetapi tingkat pengangguran di Kabupaten Karawang mencapai 9,5
persen dari total jumlah penduduk Karawang yang sudah hampir mencapai 3 juta
jiwa.
Permasalahan pengangguran dan
kemiskinan di Kabupaten karawang, tentunya menjadi PR besar bagi Pemerintah
Kabupaten Karawang yang akan datang.
Lantas bagaimana pendapat anggota DPRD Jabar Hj.Iis Turniasih dari
Fraksi PDIPerjuangan.
Menurut Hj.Iis Turniasih, sampai
saat ini slogan Karawang sebagai kota Industri belum mampu menekan akang
kemiskinan dan pengangguran. Padahal, di
Kabupaten Karawang ada ratusan bahkan ribuan industri.
Sebagai daerah Industri ternyata
tidak sejalan dengan tingkat pengangguran, jadi masalah pengangguran akan
menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Karawang yang harus diselesaikan oleh
pemerintah mendatang, ujar Hj.Iis Turniasih dari Fraksi PDIPerjuangan pemilihan
daerah Jabar X ( Kab.Purwakarta-Kab Karawang) kepada faktabandungraya.com, saat
dihubungi melalui telepon selulernya, Jum’at (23/10-2020).
Dikatakan, tingginya angka
pengangguran di Karawang, karena banyak lulusan sekolah tidak terserap,
ditambah lagi kini dimasa pandemi covid-19 tentunya menambah deretan masalah di
Karawang. Masyarakat Karawang harus
berjuang keras untuk mencukupi kehidupan sehari-hari dan juga harus
memprioritaskan masalah Kesehatan. Bahkan daerah karawang masuk beberapa kali
zona merah pandemi covid-19.
“Saya berharap pemerintahan
Karawang ke depan harus lebih serius menangani permasalahan Lkarawang terutama soal pengangguran,
kemiskinan dan juga masalah banjir yang sering melanda Karawang”, harap
Politisi perempuan PDIP Jabar ini.
Ia menambahkan, memang bila
dilihat UMK (Upah Minimum Kabuapten) se jabar, UMK Karawang sampai saat ini
masih yang tertinggi yaitu hampir mencapai, 4,6 juta per bulan. Sehingga
tidaklah mengherankan kalau kaum milenial/ pemuda Karawang ingin bekerja di
indsustri. Namun, persoalannya, tidak
semua industri di Karawang dapat menampung untuk dapat bekerja.
Peluang apa yang dapat diciptakan
untuk menekan akang pengangguran di Kabupaten Karawang ?... sebenarnya cukup
banyak, diantara bidang Pertanian dan UMKM.
Cukup banyak potensi sektor
pertanian dan UMKM di Karawang yang dapat digali dan dikembangkan, oleh
masyarakat Karawang, tetapi tentunya
perlu dukungan dan dorong dari pemerintah Karawang.
Contohnya, para pelaku UMKM yang
berinovasi mengelola hasil pertanian menjadi produk makanan dan minuman. Namun, kendala yang dihadapi para pelaku UMKM
itu rata-rata terbentur masalah modal, cara pengemasan/ packing yang menarik, dukungan
promosi produk dari pemerintah Karawang.
Untuk masalah permodalan,
sebenarnya dapat dilakukan dengan pemberian pinjaman lunak atau dana bergulir
yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Untuk pengemasan/ packing produk, tentunya
harus juga diberikan pelatihan dan pembinaan Pemkab karawang melalui Dinas
UMKM. Sedangkan untuk dukungan promisi
hasil produksi dapat dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Industri.
Nah disinilah perlunya dukungan
dan dorongan dari pemerintah daerah Karawang dalam mengatasi dan menekan angka
pengangguran dan kemiskinan di Karawang, untuk mewujudkan masyarakat yang
sejahtera mandiri, tandasnya. (adikarya/ husein).