Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kehadiran FKKBP Obat Pelepas Rindu Eks Warga Pelesiran, Siap Berkontribusi

Jumat, 23 Oktober 2020 | 12:30 WIB Last Updated 2020-10-23T05:30:10Z

Pengurus FKKBP Tamansari-Bandung ( foto :usdek)
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Diawali dengan rasa kangen dan rindu mendalam sesama warga yang pernah tinggal di wilayah Pelesiran-Tamansari Bandung yang kini sudah tersebesar di beberapa daerah dan bahkan di provinsi lain termasuk ada juga yang diluar negeri. Keluarnya Warga dari Pelesiran karena tugas dan pekerjaan, walaupun masih ada juga yang hingga kini tinggal di Pelesiran.   Bahkan ada juga yang kembali dan tinggal di Pelesiran lagi.

Menurut Ketua Forum Komunikasi Keluarga Besar Pelesiran (FKKBP) Tamansari-Bandung, Budi Hartawan, berlatar belakang rasa kangen dan rindu yang mendalam inilah, akhirnya kita bentuk FKKBP sebagai wadah silaturahmi sesama Eks Warga Pelesiran.

Berhubung masih pandemi covid-19, maka silaturahmi  dan komunikasi terpaksa kita lakukan melalui WhatsApp (WA).  Dalam beberapa percakapan, akhirnya tercetuslah beberapa ide untuk dituangkan dalam bentuk program kerja FKKBP.

FKKBP  dibentuk pada 20 September 2020 lalu, harus terus berkembang dan bergerak.  Untuk itu, kita terus mengintensifkan komunikasi sesama  pengurus dan anggota FKKBP. Maka saya selaku Ketua FKKBP bersama Kang Arief dan Kang Erwin serta didukung oleh rekan-rekan yang lain, seperti Kang Ujang, Ambu Usdek, Kang Arief, Teh Teti, bertemu dan mulai mengumpulkan ide-ide yang akn kita tuangkan dalam program.

Demikian dikatakan Kang Eben—sapaan Budi Hartawan--- didampingi Wakil Ketua Kang Arief, Kang Erwin dan Sekretaris teh Teti dan Ambu Usdek saat ditemui faktabandungraya.com di cafe Agro Meat Shop “ Eat More Meat” di Jalan Ciliwung No 9 Bandung, Kamis (22/10-2020).  

Dikatakan, saat ini dan kedepan, kita akan susun beberapa program prioritas FKKBP untuk melakukan action kegiatan seperti, Bakti sosial berupa donor darah, pembagian sembako plus masker-handsanitizer, serta kita juga akan merancang kegiatan pemberdayaan masyarakat terutama untuk Pemuda.

Namun, sehubungan masih dalam kondisi pandemi covid-19, maka sekarang ini kita masih sebatas sharing dan berbagi ide untuk pengalaman yang dapat diimplentasikan dan dilakuan kepada warga Pelesiran, ujar Eben.

Saat ditanya, kira-kira bidang apa saja yang akan dibangun dan dikembangkan oleh FKKBP ?..  Eben mengatakan, sampai saat ini keanggotaan FKKBP ini terdiri dari orang-orang yang memiliki berbagai latar belakang profesi, baik sebagai birokrat, yudikatif, legislatif, maupun pengusaha. 

Perlu dicatat, bahwa FKKBP ini tidak melihat latar belakang pendidikan, asal daerah (suku), agama, partai politik. Jadi disini kita berkumpul, untuk menghimpun masukan dari berbagai  ide yang akan dijadikan program prioritas, baik jangka pendek , sedang maupun jangka panjang yang kan dilakukan pada awal tahun 2021 mendatang, ujarnya.

Eben juga mengatakan, dalam struktur FKKBP nanti, ada beberapa bidang yang akan kita buat, diantaranya bidang olahraga; bidang usaha dan pengembangan; bidang sosial dan kemasyarakatan; bidang informasi, komunikasi dan publikasi; bidang pelatihan usaha; dan bidang Hukum-HAM, dan Bidang Seni-Budaya serta beberapa bidang lainnya.

Lebih lanjut Eben mengatakan,  sebelum menjalankan program kegiatan, maka secepatnya kita akan melegaliasi  keberagaan FKKBP. Legalitas itu sangat penting, hal ini agar ketika kita akan mengadakan event, acara sah dimata institusi lain dan juga mempermudah menjalin kerjasama dengan pihak ketiga.  Tapi intinya keberadaan FKKBP ini untuk dapat  berkontribusi dan mengedukasi masyarakat Pelesiran agar tetap produktif dan berinovasi, terutama selama masih pandemi covid-19 maupun pasca covid-19.

Saat ditanya bagaimana perkembangan kondisi kegiatan kepemudaan Pelesiran selama ditinggal olah Pemuda angkatan tahun 80-an, 90-an, dan angkatan milenial sekarang ?..   menurut Eben, kalau melihat kondisi 3 sampai 5 tahun kebelakang, kegiatan kepemudaan di Taruna Karya Pelesiran (karang Taruna-red), agak stagnan. Untuk itu,  kami yang masih tinggal di Pelesiran  diminta oleh pengurus RW 06 Pelesiran untuk dapat memberikan kontribusi dan membina kalangan generasi milenil Pelesiran agar dapat meningkatkan produktifitas dan berinovasi dalam berbagai kegiatan, khususnya di Pelesiran.

Silaturahmi Pengurus FKKBP (foto: husein)
Sebagai Warga Pelesiran didukung oleh Eks Warga Pelesiran, yang terhimpun dalam FKKBP siap memberikan kontribusi. Hal ini mengingat orang-orang yang terhimpun dalam FKKBP adalah orang-orang yang dapat dikatakan telah kaya akan pengalaman dibidang masing-masing. Dan berkeinginan untuk membangkitkan kembali kejayaan Taruna Karya Pelesiran seperti tahun 80 hingga 90-an lalu.

Eben juga mengungkapkan dahulu di wilayah Pelesiran itu, cukup banyak kos-kosan, baik diisi Mahasiswa maupun karyawan dari berbagai daerah. Bahkan dulu cukup banyak Mahasiswa ITB yang ngakos di Pelesiran.  Mahasiswa dulu berbaur dalam berbagai kegiatan dilingkungan Pelesiran. Dan Alhamdulillah, beberapa alumnus ITB sudah kita hubungi, Mereka antusias sekali terbentuk FKKBP dan menyatakan diri siap mendukung dan berkontribusi dalam kegiatan yang akan dilaksanakan oleh FKKBP.

Sedangkan, Mahasiswa sekarang yang tinggal di Pelesiran, hanya belajar tok, bahkan boleh dikatakan, tidak mau bergaul dengan masyarakat Pelesiran, kalau sudah lulus Mereka pulang kampung atau kerja dimana dan melupakan Pelesiran.  Sedangkan dulu cukup bergaul, jadi setiap kegiatan taruna karya pelesiran, Mereka  terlibat langsung.

Sementara itu, Sekrataris FKKBP Teti yang akrab disapa –Yai—menambahkan, kehadiran FKKBP ini untuk menciptakan komunikasi yang baik antar angkatan generasi di era 80-an, 90-an, dan milenial sekarang . Untuk itu, FKKBP ini akan memberikan edukasi kepada kaum milenial tentang sejarah dan perjuangan generasi muda Pelesiran dari tahun ketahun.

Dahulu karang taruna Pelesiran cukup besar dan aktif dalam berbagai kegiatan, bahkan kalangan  Pemuda menjadi candradimuka pembelajaran kepedulian dan politik, kala itu. Sehingga tidak berlebihan kalau organisasi karang taruna pelesiran  dijadikan organisasi kader-kader politik masyarakat .

Terkait dengan itu, maka kita yang berhimpun di FKKBP ini mencoba menghimpun dan mengikatkan kembali rasa persaudaraan/ nilai kekeluargaan yang dialami pemuda di era 80 hingga milenial sekarang, sehingga anak-anak sekrang dan akan datang dapat mengetahui sejarah kepemudaan pelesiran.

Buku Ontologi Jadi Jembatan Komunikasi

Salah satu untuk mengikat kembali tali persaudaraan, maka kita sudah berencana akan membuat buku sejarah Pelesiran (Ontologi), dimana setiap orang yang pernah tinggal dan aktif di organisasi kepemudaan, baik di karang turuna, ikatan keluarga masjid  Amalia,  diminta dapat menyumbangka tulisan pengalaman dan kesan selama tinggal di Pelesiran.

Buku Ontologi inilah nanti yang akan kita sumbangkan untuk kalangan Pemuda Pelesiran untuk   dapat menjadi literatur bagi mereka.  Harapannya , dengan membaca buku ontologi, kalangan pemuda sekarang dan akan dapat menjadi tahu bagaimana perjuangan kita kala itu selama tinggal di Pelesiran, sehingga sukses seperti sekarang ini, harap Yai.

Namun, sekarang aktifitas karang taruna pelesiran sudah mati suri dan dapat dikatakan tidak ada aktifitas sama sekali.

Untuk itu, kita di FKKBP ini akan memberikan contoh dan mengedukasi pemuda pelesiran agar tidak cengeng, dan jangan mau membuat event yang Wah tapi selalu mencari sumbangan dengan cara door to door kerumah warga, tapi mereka tidak usaha lain.  Namun, generasi kita di era tahn 80-an dan 90-an kita ditempa dengan keprihatinan tetapi mememiliki semangat juang yang tinggi.  Bahkan kita berhasil mengadakan kegiatan basar , sehingga berhasil mengisi kas kepemudaan kala itu.  Jadi kalau anak muda pelesiran ingin membuat kegiatan , ya harus berusaha, pinta.

Nah terkait panggilan hati dan kecintaan terhadap Pelesiran ini, kita mantan-mantan aktivis Pelesiran, akan memberikan subangsi kepada masyarakat Pelesiran. Bahkan kita juga akan mengapresiasi terhadap senior-senior kita dan warga Pelesiran telah berjasa membesarkan kita dahulu.  

Buku Ontologi ini nanti kita akan jual kepada orang-orang yang pernah tinggal dan dibesarkan dari Pelesiran. Mereka dapat kembali mengenang perjalanan hidupnya selama di Pelesiran, tandasnya. (husein).


×
Berita Terbaru Update