Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Cegah Klaster Pilkada di Jabar, Tiga Daerah Zona Merah Covid-19 Diawasi Ketat

Selasa, 01 Desember 2020 | 11:21 WIB Last Updated 2020-12-01T04:21:40Z

Wagub Jabar Uu Ruchanul Ulum sampaikan hasil Rapat
 Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan PEN Jabar, di Mapolda Jabar
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Jelang pencoblosan Pilkada Serentak di 8 Kabupaten/kota di Jabar pada 9 Desember mendatang,  Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat  mengawasi  secara ketat tiga daerah zona merah (risiko tinggi) yang kan menggelar Pilkada.

Adapun ketiga daerah yang masuk zona merah Covid-19  dari delapan daerah tersebut, yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Karawang.

Demikian dikatakan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum usai Rapat Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar, di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (30/11/2020).

Menurut Kang Uu, klaster pilkada serentak berpotensi muncul jika tidak ada upaya pencegahan dan antisipasi. Salah satu hal yang dipertimbangkan adalah tes bagi  pemilih yang akan datang ke tempat pemungutan suara.

"Tentang daerah yang akan melakukan pilkada, karena dikhawatirkan ada klaster baru, ada masukan agar ada tes bagi mereka yang ingin mencoblos," ujar Kang Uu.

Tes bagi pemilih ini perlu dipertimbangkan terlebih dahulu bagaimana teknis, metode, serta target dan keterjangkauan. Apakah tes dilakukan dengan cara RDT atau uji usap (swab). Kemudian apakah dilakukan sebelum atau setelah mencoblos, atau di kedua kesempatan itu.

Termasuk yang harus diperhitungkan, apakah tes akan berlaku bagi pemilih dari segala umur, atau hanya menyasar usia rentan di atas 40 tahun atau yang diketahui memiliki penyakit penyerta.

Dalam menangani COVID-19, kata Uu, Satgas selalu merujuk pada data dan kajian ilmiah sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

"Kami belum bisa memutuskan karena ini harus dikaji secara ilmiah. Keputusan Pemprov Jabar tidak akan lepas dari kajian-kajian ilmiah sehingga bisa dipertanggungjawabkan," kata Kang Uu.

Termasuk yang harus dipertimbangkan, sambung Uu, ketersedian logistik di tiga kabupaten penyelenggara pilkada tersebut.  Menurut Uu, saat ini alat tes PCR (tes swab) di Jabar sudah menipis. Jumlah pengetesan per pekan semakin berkurang,  biasanya per pekan mencapai 50.000 sampel, namun laporan terakhir sekarang baru 36.000 sampel.

Sehingga, Pemda Provinsi Jabar saat ini belum dapat memutuskan perihal kemungkinan tes COVID-19 bagi pemilih.

"Mudah-mudahan minggu depan atau sebelum hari-H bisa ada keputusan,” tandasnya. (hms/sein).


 

×
Berita Terbaru Update