Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Agam Minta Pemprov Jabar Menambah Titik Spot WiFi di Tempat Pelayanan Publik

Selasa, 15 Juni 2021 | 22:36 WIB Last Updated 2021-06-15T15:36:55Z

Anggota Komisi I DPRD Jabar H. Mirza Agam Gumay dari Fraksi Gerindra (foto:husein).
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat H. Mirza Agam Gumay, SM.Hk meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk menambah titik-titik spot Wireless Fidelity (WiFi) khususnya di tempat pelayanan publik.

Menurutnya, hal tersebut bertujuan agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi khususnya yang berkaitan dengan program Pemprov Jabar.

“Titik-titik yang diakses publik atau di tempat masyarakat kumpul kira-kira ada wifi gratis dengan judul Jabar Juara artinya perlu diperbanyak di titik-titik tempat umum. Sehingga masyarakat tidak khawatir lagi kalau kuotanya habis yang akhirnya sudah ada akses terdekat dari mereka yaitu wifi gratis tadi,”

Demikian dikatakan, Agam---sapaan Mirza Agam Gumay, saat dihubungi faktabandungraya.com, Senin (14/6-2021).

Melalui program WiFi Gratis di berbagai tempat pelayanan publik sangat membantu masyarakat untuk mengetahui program-program yang telah dilakukan maupun akan dilakukan oleh pemerintah provinsi Jabar dengan slogan “ Jabar Juara Lahir Bathin “.

Dengan hadirnya akses internet gratis tersebut, tentunya masyarakat diharapkan bisa lebih mengetahui program-program Pemprov Jabar, dan sebagainya. Tak hanya itu, masyarakat pun serta dapat mengetahui capaian program Jabar Juara Lahir Batin yang sudah dilakukan oleh Pemprov Jabar selama ini.

 “Tentu akses informasi yang dikedepankan terlebih dahulu adalah seputar program-program Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ujar politisi Gerindra Jabar ini.

Sebelumnya, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat mencatat ada 1000 titik area yang tidak terjangkau signal atau blank spot sehingga menghambat proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Jabar.

Kepala Diskominfo Jabar, Setiaji mengatakan permasalahan blank spot tersebut menjadi salah satu fokus Diskominfo dalam mengoptimalkan perkembangan internet di daerah. Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya akan merubah model hubungan internet dari titik menjadi kawasan atau wilayah.

“1.000 titik blank spot. Kami tahun depan akan merubah model pendekatan hubungan internetnya. Jadi kalau yang model titik itu hanya wilayah tersebut saya yang dapet. Dengan konsep kawasan bukan titik lagi,” kata Setiaji.

Dia menjelaskan, demi kelancaran PJJ pihaknya akan berkerja sama dengan Diskominfo di kabupaten/kota untuk menyediakan spot-spot internet disetiap kawasan sehingga permasahan blank spot dapat teratasi disetiap desa.

“Jadi satu kawasan bisa terkaper 1 sampai dua desa. Itu yang akan kita siapkan sehingga isu mengenai blank spot ini yang ada di desa bisa diselesaikan,” jelasnya.

Tak hanya itu, Setiaji mengungkapkan bahwa Diskominfo sudah berkoordinasi dengan Kemendes terkait kolaborasi dengan desa digital agar bisa direalisasikan secepatnya. Selain itu, sambung dia, pihaknya akan berkerja sama dengan Bumdes untuk program Internet Desa Mandiri.

 “Kita berkerjasama dengan msyarakat melalui bumdesnya atau pihak desa agar bisa menyebarluaskan. Nah, itu tahun depan kita akan buat program namanya internet desa mandiri, seperti yang ada di Tasik dan Garut,” pungkasnya. (adikarya/sein).

×
Berita Terbaru Update