Ketua Fraksi PDIPDPRD Jabar H.Memo Hermawan didampingi Sekretaris H.Yunandar Eka R Perwira (foto :istimewa)
BANDUNGBARAT,
Faktabandungraya.com,--- Seluruh Desa di Jawa Barat memiliki potensi wisata, namun
sayangnya potensi desa-desa di Jabar belum tergali dan dikembangkan. Untuk itu,
agar potensi desa dapat dikembangkan menjadi desa wisata, maka Fraksi PDI
Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Barat saat ini tengah menggodok Perda Wisata.
Perda Wisata nantinya dapat
mengembangkan desa menjadi desa wisata yang dapat membantu perekonomian
masyarakat. Karena Desa wisata adalah
sebuah konsep dimana pemberdayaan masyarakat desa dan kesejahteraan masyarakat
desa.
"Saat ini kami tengah
memperjuangkan perda desa wisata yang dapat mengembangkan potensi desa. Perda
ini selaras dengan yang amanat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri
agar membangun desa berorientasi ke desa untuk memperkuat desa".
Hal ini dikatakan Ketua Fraksi
PDI Perjuangan DPRD Jawa Barat Memo Hermawan didampingi Sekretaris Yunandar
Rukhiadi Eka Perwira disela Rapat Kerja Daerah II PDI Perjuangan Jawa Barat
bertajuk "Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat, Desa Taman Sari
Kemajuan Nusantara, di Hotel Mansion Pine Kota Baru Parahyangan, Kamis (10/6-2021).
Kang Memo---sapaan Memo Hermawa---
berharap, desa menjadi perhatian utama
setiap kepala daerah di Jabar, termasuk Gubernur agar anggaran desa ini
signifikan.
Anggaran untuk perkembangan dan
pembangunan Desa sekarang sudah cukup
besar diberikan oleh Pemerintah Pusat sekitar Rp.1-Rp1,2 miliar per tahun
ditambah lagi dari APBD Jabar sebesar Rp100juta hingga Rp125juta pertahun.
“Dengan anggaran desa yang cukup
besar tersebut, tentunya dapat membantu pemerintah desa dalam mengembangkan
potensi desa menjadi desa wisata yang topang dengan digital/ internet masuk
desa”, ujar kang Memo.
Sementara itu, ditempat yang sama
Yunandar Eka R Perwira menambahkan, dengan
anggaran desa yang cukup besar tersebut, tentunya kita berharap, pemerintah
desa dapat membuat program yang lebih focus yang mengarah peningkatakan
kesejahteraan masyarakat desa.
Selama ini, memang anggaran dan
pembangunan lebih terfokus kepada masyarakat kota, sehingga terjadi ketimpangan
antara masyarakat kota dan desa. Untuk
itu, kita berharap kehadiran Perda Wisata Digital dapat mengembangan potensi desa
menjadi desa wisata yang ditopang dengan digitalisasi.
Selain itu, kata Yunandar, fraksi
PDI Perjuangan juga mendorong terbentuknya desa digital agar masyarakat di desa
bisa merasakan internet cepat.
Terlebih di masa pandemi yang
belum juga berakhir, imbuh dia, segala sektor sudah digitalisasi.
"Tentunya kami membutukan
dukungan anggaran dari provinsi. Namun sayangnya, imbuh dia, ketika masyarakat
sedang membutuhkan jaringan internet yang mumpuni di masa pandemi ini justru
pendidikan di desa terbaikan. Sehingga pembelajaran jarak jauh boleh dibilang
tidak terlalu efektif, belum masalah lagi hardware atau perangkat keras,"
bebernya.
Yunandar berharap, tahun ini atau
2022 program desa digital dapat terwujudkan.
"Harapannya, tahun depan
program desa digital ini dapat segera terealisasi dan akan terus kami dorong
hingga mempercepat pembangunan di desa," tandasnya.
Ia menambahkan, dalam Rakerda ini
juga dibahas kinerja fraksi PDI Perjuangan selama satu tahun kebelakang.
Menurut Yunandar, selama satu tahun penuh Fraksi PDI Perjuangan sudah mencoba
membangun konsep pembangunan di Jabar khususnya regulasi dan program yang ada
di dinas(ASN).
"Tahun 2020, kami menjadi
inisiator untuk Perda tentang Pusat Distribusi Provinsi, yaitu satu konsep untuk membuat rantai pasok
yang sederhana bagi kebutuhan petani sampai ke pedagang di hilir. Kalau
biasanya harus melalui beberapa rantai pasok dengan perda ini menjadi lebih
efisien, ini yang kami perjuangkan dari
fraksi PDI Perjuangan," tandasnya. (*/sein)