BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Anggota DPRD Jawa
Barat H.Mirza Agam Gumay sangat mendukung dilakukan percepatan vaksinasi massal. Bahkan bukan hanya
dipercepat tetapi harus dikebut. Hal ini sangat penting agar cepat terbentuk
Herd Immunity (kekebalan kelompok), sehingga dapat menekan angka sebaran pendemi
covid-19 ini.Vaksinasi massal di GOR Arcamanik - Bandung ( foto:ist)
Angka kasus covid-19 terus
merangkak naik, pascalibur Lebaran 2021, bahkan di Jabar sendiri kasus Covid-19
di Jabar meningkat cukup signifikan. Terutama di wilayah Bandung Raya dan Bodebekarang
(Bogor-Depok-Bekasi-Karawang). Termasuk juga Cirebon Raya (Cirebon-Indamayu-Majalengka),
hingga saat ini masih dalam zona merah (Resiko Tinggi).
Meningkatnya angka kasus covid-19
di Jabar, Pascalibur Lebaran tentunya tidak terlepas dari kurangnya kesadaran
masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan, bahkan tidak sedikit juga warga
melakukan mudik lebaran, walaupun sudah ada larangan dari pemerintah. Padahal larangan mudik merupakan sebagai
upaya pencegahan penyebaran covid-19.
“ Ketidak disiplinan dan
kepatuhan masyarakat dalam penerapan protocol kesehatan tentunya berdampat
meningkatnya masyarakat yang terpapar ovid-19. Bahkan, dibeberapa rumah sakit
rujukan penanganan covid-19 di Bandung Raya mengalami over load, termasuk juga
tempat isolasi mandiri (Isoman) juga terisi penuh. Hal ini menjadi kekhawatiran
bagi kita semua”,.
Demikian dikatakan Agam---
sapaan--- Mirza Agam Gumay saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (17/7-2021).
Dikatakan, sudah hampir dua pekan
ini, seluruh rumah sakit rujukan covd-19
yang tersebar di seluruh Jawa Barat mengalami over load, sehingga tidak
sedikit pihak rumah sakit menutup
sementara ruang ICU, karena telah penuh oleh pesian terpapar covid-19 dengan
katagori berat.
Selain itu, akibat lonjakan kasus
covid-19, bukan hanya ruang ICU yang penuh, bahkan ruang rawat inap yang
disiapkan oleh pihak rumah sakit juga penuh , hal ini terbukti tingkat
keterisian tempat tidur (BOR) rata-rata sudah diatas 90 persen.
Untuk mengantisipasi agar
lonjakan covid-19 tidak terus menyebar, sebenarnya emerintah terus berupaya
mengatasi sebaran pandemic covid-19, salahnya dengan melakukan vaksinasi massal,
ujar Agam, anggota Komisi I DPRD Jabar ini.
Namu, Agam juga mengingat
masyarakat, walaupun sudah di Vaksin, bukan berarti kita dapat kendor terhadap
penerapan protocol kesehatan. Jadi kita harus tetap mematuhi dan disiplin dalam
Protokol kesehatan, ujarnya.
Lebih lanjut Agam mengatakan, agar
pendemi covid-19 tidak terus berkembang, pemerintah daerah bersama Tim Satgas
Penanganan Covid-19 Jabar bersama Kabupaten/kota telah dan terus berupaya untuk
menekan akan penyerabaran covid-19.
Bahkan, khusus daerah zona merah
maka diberlakukan Work From Home (WFH) sebesar 75 persen dan Work From Office (WFO) hanya 25 persen. Bahkan untuk membatasi mobilitas masyarakat,
kini beberapa ruas jalan di Bandung Raya juga dilakukan penyekatan dan ditutup. Bahkan, ditempat kegiatan perekonomian
seperti Mal, Supermarket, Pasar modern dan pasar tradisional juga dibatasi jam
operasional/ buka, ujar Politisi Partai Gerindra Jabar ini.Vaksinasi massal bagi kalangan pelajar ( foto:ist)
Selain itu, kata Agam juga
mengatakan, masyarakat juga diminta untuk tidak menggelar hayatan yang dapat
menimbulkan kerumunan massal. Tempat hiburan dan objek wisata juga diberlakukan
pembatasan jam buka dan jumlah pengunjung.
Saat ditanya, apakah kalau sudah
di vaksinasi dosis dua sudah dapat terhindar dari serangan covid-19 ?... Menurut beberapa pakar kesehatan, bahwa orang
yang sudah disuntik/ vaksinasi dosis dua, masih ada kemungkinan terpapar
covid-19, ujar Agam.
Cepat lambatnya kekebalan komunal
tubuh seorang dalam mengenali virus Covid-19 setelah di vaksin, itu tergantung
kondisi fisiknya tubuhnya. Untuk itu,
kenapa kita di DPRD Jabar mendorong dan mendukung penuh agar dilakukan
vaksinasi massal, hal ini demi cepat terbentuknya herd immunity (kekebalan
kelompok), yang dapat membantu kita
menghadapi pandemi agar segera usai.
Namun. selama cakupan vaksinasi
belum luas, kekebalan kelompok belum terbentuk, potensi penularan masih tinggi.
Karena itu,sekalipun telah dilakukan vaksinasi, masyarakat tetap harus mematuhi
dan menjalankan protokol kesehatan dengan menerapkan 5 M yaitu Memakai masker,
Menjaga jarak, dan Mencuci tangan pakai sabun, Menghindari kerumunan dan
Mengurangi pergerakan yang tidak perlu, tandasnya. (adikarya/husein).