Wakil Ketua Komisi III DPRD Jabar, H.Sugianto Nangolah, SH, MBA (foto:istimewa).
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--
Sejak pandemi covid-19 melanda dunia dan Indonesia, sektor yang paling
terdampak itu adalah sektor perekonomian, dan yang paling parah itu dialami
oleh para pelaku usaha UMKM.
“Entah berapa ribu pelaku usaha UMKM
di Jabar yang terpaksa tidak dapat berproduksi bahkan gulung tikar, akibat
terdampak pandemi covid-19”, kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Jawa Barat
H.Sugianto Nangolah, SH, MBA saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa
(14/12/2021).
Kini kondisi perekonomian mulai
membaik, seiring dengan semakin menurunnya kasus pandemi covid-19. Namun,
membaiknya perekonomian, ternyata bagi pelaku UMKM tidak demikian. Bahkan, pada saat kemarin,
sewaktu seluruh anggota DPRD Jabar melaksanakan kegiatan Reses I Tahun Sidang
2021-2022, saya dan seluruh anggota DPRD Jabar
banyak menerima aspirasi terkait keluhan para pelaku UMKM yang kesulitan
dalam pendanaan untuk modal usaha kembali.
“ Saya sampaikan kepada masyarakat,
bahwa terkait permodalan usaha, kita di Komisi III yang membidangi Keuangan
telah meminta Pemprov Jabar melalui BUMD Bank BJB untuk dapat memberikan pinjaman
modal kepada para pelaku UMKM”, ujar.
Ada beberapa program yang dimiliki
Bank BJB untuk membantu masyarakat dalam sisi permodalan usaha, seperti kredit
mesra, dana KUR dan lain2.
Jadi kalau bapak-ibu para pelaku
usaha yang bergerak dibidang UMKM dapat mendatangi kantor cabang bank BJB,
silakan tanyakan bagaimana prosedur untuk mendapatan permodalan usaha, ujarnya.
Ia juga menambahkan, bahwa Komisi
III DPRD Jabar sudah meminta kepada pihak manajemen Bank BJB agar diberikan
kemudahan dari sisi persyaratan bagi pelaku usaha UMKM untuk permodalan
usahanya.
Kan Bank BJB itu merupakan bank milik pemerintah
daerah yang, yang penyertaan modalnya dari APBD Jabar, jadi cukup wajar kalau
Bank bjb membantu masyarakat Jabar yang bergerak di sektor usaha UMKM. Bangkitnya
UMKM dapat mendongkrat perekonomian masyarakat, tandasnya. (adikarya/husein).