Plt Wali Kota BAndung Yana Mulyana didampingi KAdisdik Kota Bandung Hikmat Ginanjar menekan tombol peresmian 4 gedung Sekolah Baru jejang SMPN di Kota Bandung (foto:humas) |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Pemerintah Kota Bandung melaunching empat gedung sekolah baru tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Empat sekolah di antaranya SMPN 59, SMPN 61, SMPN 65 dan SMPN 66 yang sebelumnya merupakan sekolah filial, Jumat (04/02/2022).
Pembangunan gedung sekolah baru ini sebagai bentuk hadirnya pemerintah mewujudkan
pemerataan pendidikan di Kota Bandung. Juga mendukung sistem zonasi pada
pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), sehingga seluruh peserta
didik dapat bersekolah di lingkungannya masing-masing.
Plt. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengapresiasi Dinas Pendidikan Kota
Bandung yang sudah bisa menjawab problem dengan diberlakukannya zonasi terhadap
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Bandung.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung telah memerintahkan untuk pemetaan
dan hasilnya untuk tingkat SD tidak ada blankspot hanya masih ada keterbatasan daya
tampung. Sementara untuk SMP ada beberapa wilayah yang dinyatakan blankspot
atau kurangnya sekolah negeri.
“Akhirnya kita lakukan pemetaan. Hari ini sudah terjawab, mudah-mudahan
tidak ada lagi blankspot untuk tingkat SMP, sehingga kita bisa menerapkan
sistem zonasi pada PPDB dengan baik,” kata Yana dalam sambutannya di Peresmian
Gedung Unit Sekolah Baru di SMPN 66 Bandung.
Menurutnya, tidak boleh ada anak yang usia sekolah yang tidak bersekolah
di Kota Bandung di semua tingkatan. Lalu dapat direalisasikan berkat dorongan
DPRD Kota Bandung, Dinas Pendidikan dan lainnya.Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana didampingi Kadisdik Kota Bandung Hikmat Ginanjar
melihat foto 4 gedung Sekolah Baru jejang SMPN di Kota Bandung yang akan diresmikan (foto:humas)
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menjelaskan,
sesuai dengan program prioritas sesuai RPJMD dan perjanjian kinerja Kepala
Dinas dengan Wali Kota adalah pembangunan unit sekolah baru SMP Negeri yakni
meningkatnya aksesbilitas pendidikan.
“Alhamdulillah dari tahun 2019, selama kepemimpinan (alm) Mang Oded dan
Kang Yana Dinas Pendidikan telah membuka 18 sekolah filial yang tempatnya
berada di beberapa SMP Negeri dan ini menjawab bahwa pemerintah hadir untuk
masyarakat,” ujar Hikmat Ginanjar.
Sebagai informasi, Pada 2018 adanya penerapan sistem zonasi pada PPDB di
Kota Bandung. Akhirnya ditemukan titik blankspot atau daerah yang tidak
terjangkau oleh SMP Negeri. Dinas Pendidikan dan stakeholder terkait melakukan
pengkajian bersama Pemerintah Kota Bandung. Hasil dari kajian tersebut,
dibentuk sekolah rintisan yang saat ini berganti istilah menjadi filial.
Pada 2019, ada enam sekolah filial dan jumlahnya terus bertambah hingga
kini total 18 sekolah filial yang masih menginduk ke induk (gedung sekolah
tergabung). Seluruhnya sudah mendapatkan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)
hanya belum memiliki gedung sekolah.
Lalu 2020, Dinas Pendidikan mendapat lahan dari Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertanaman (DPKP3), Pemerintah Kota Bandung
dan pembagian gedung dari sekolah induk yang cukup luas. Setelah gedung baru
diresmikan, dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
Respons dari masyarakat atau orang tua siswa sangat positif. Seluruhnya
mendukung dan sangat senang karena sudah memiliki gedung sekolah dan lebih
dekat dari rumah. (fat/irv/red)