Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Hasil Karya Individu Spesial ikut Pamerkan Produk di PPLIPI Festival 1.0

Sabtu, 26 Maret 2022 | 17:03 WIB Last Updated 2022-03-27T13:00:06Z


BANDUNG, faktabandungraya.com,- PPLIPI Festival 1.0 yang diselenggarakan di Bale Asri Pusdai, Kota Bandung 22-27 Maret 2022 merupakan kegiatan yang bertujuan mendongkrak perekonomian dan menjadi wadah bagi pelaku UMKM di Jawa Barat.

Melalui Festival ini, ratusan stand dari berbagai sektor UMKM di Jawa Barat difasilitasi untuk memamerkan produknya. Mulai dari panganan khas, fashion, karya seni hingga produk lainnya.

Dari berbagai pelaku UMKM yang ikut dalam festival ini, ada produk spesial dari pelaku UMKM yang juga spesial. Kenapa spesial?, Karena produk yang dihasilkan dari tangan-tangan individu spesial (orang dengan berkebutuhan khusus).


Dari tangan-tangan Individu Spesial ini, mereka menghasilkan berbagai produk, mulai dari karya seni, panganan (food and beverage) dan seni aktualisasi gerak/tari.


Ya, mereka adalah KPAS (Komunitas Peduli Anak Spesial). Dari komunitas ini, mereka membentuk unit usaha UMKM produk karya seni dan kuliner kue dan minuman. Untuk menawarkan produknya, mereka sudah memiliki gerai produk di PlaAstro Galeri di Jalan Kurdi Timur 4, No 14, Kota Bandung.


Dalam festival kali ini, PlaAstro Galeri menampilkan dua produk, yakni karya seni lukis yang ditampilkan dalam media Tote bag, hijab dan kaos. Produk ini diberi nama dengan merk Kriya Mata Kucing. 


Untuk produk panganan, dengan merek Hampers Dali Cafe, menawarkan Hampers atau kue kering. Nastar, Kastangel, Putri Salju, Chocochip dan Cornflakes.


Semua produk yang dihasilkan PlaAstro melalui Kriya Mata Kucing dan Hampers Dali  Cafe adalah murni diproduksi dari tangan-tangan individu spesial. Apa sih individu spesial?, Ya, mereka adalah orang-orang yang selama ini disebut dengan Anak/Orang Berkebutuhan Khusus.


Ditemui di lokasi Festival 1.0, Ketua Umum KPAS, Diana Sofyan menjelaskan komunitas ini mulai terbentuk sejak tahun 2004. Berawal dari membentuk komunitas untuk membangun kualitas keluarga.


Melalui PlaAstro Galeri, kata Diana, akhirnya disediakan ruang bagi si individu spesial atau anak berkebutuhan khusus, mendapatkan pembinaan dan pelatihan untuk menjadi individu yang mandiri dan kuat. Salahsatunya dengan karya atau produksi yang telah mereka hasilkan selama ini.


Meskipun dari unit usaha yang digeluti para individu spesial secara pendapatan belum mencapai tingkat kesejahteraan. Namun Diana menyebut, pendapatan mereka hasilkan berkat kemandirian.


"Pendapatan mereka dari ini memang dibilang masih jauh dari sejahtera, namun setidaknya penghasilan yang mereka terima itu hasil dari daya juang mereka," ungkapnya.


Sejak tahun 2017 hingga saat ini, mereka mengaku terus berkarya dan produktif dalam mengembangkan diri. Serta konsisten menjaga dan meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing dengan kebutuhan pasar yang lebih luas.


Untuk itu, dirinya juga menyebut bahwa kegiatan atau pameran seperti Festival 1.0 ini diperlukan sebagai media memperkenalkan produk dan branding dari unit usaha PlaAstro atau UMKM dari individu-individu spesial. Apalagi dalam dua tahun terakhir ini dilanda Pandemi Covid-19.


"Jadi ranah atau pameran-pameran seperti ini dibutuhkan sekali bagi kami," kata Diana.


"Sejak Pandemi, ini kali pertama lagi mengikuti pameran seperti ini," imbuhnya.


Padahal, sambung Diana, PPLIPI bukanlah lembaga yang fokus membidangi kelompok Individu spesial. Dengan adanya festival ini, dirinya memang tidak menampik berharap bisa menjual produk dengan banyak namun interaksi secara luas yang lebih penting.


Sementara, Fahdi Hasan selaku Divisi Pendidikan KPAS dan Konsultan Program menambahkan, festival ini memang sangat bagus sekali. Ada peluang yang terbuka, terutama bagi para pelaku home industri.


"Kami juga akhirnya terfasilitasi. Artinya kita melihat peluang ini sangat bagus, ada pertemuan interaksi yang riil. Kami dan anak-anak kami bisa branding bersama dengan pelaku usaha yang umum," ujarnya.


Bahkan di hari pertama Festival, lanjut Fahdi, mereka atau individu spesial ikut menjaga stand produknya.


"Jadi artinya ada interaksi, mereka melihat sendiri kondisi riil kontestasi bisnis. Jadi kita sangat senang dengan acara festival ini menjadi peluang dan jembatan bagi temen-temen individu spesial dalam menawarkan produknya," kata Fahdi.


"Dengan mengikuti festival ini, kita bisa menguji kualitas produk kita juga. Tanpa mengurangi rasa hormat, kita percaya diri bahwa produk yang kita tawarkan sacara kualitas tidak kalah dari UMKM lain," tuturnya.


Pada akhirnya, kata Fahdi, kesetaraan itu bisa terjadi. Melalui wadah yang disediakan PPLIPI Jawa Barat. "Semoga (festival) ini bisa terus hadir dan rutin diselenggarakan secara berkala," pungkasnya. (Cuy)


×
Berita Terbaru Update