Plt Wali kota BAndung Yana Mulyana foto bersama usai peluncuran 6 program permudah akses keuangan bagi warga (foto:humas). |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Untuk mempermudah warga Kota Bandung memperoleh akses keuangan, Pemerintah Kota Bandung melakukan sejumlah langkah terobosan. Melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), ada 6 program yang dapat diakses warga.
Enam program TPAKD yaitu Simpanan
Pelajar, Kredit Usaha Rakyat, Bandung Melawan Rentenir, Program Bank Sampah
(Kang Pisman), Buruan Sae dan Salapak Mircoshop.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota
Bandung, Yana Mulyana berharap program yang digulirkan Pemkot Bandung membawa
angin segar bagi warga pada bidang keuangan.
Menurutnya, untuk mengatasi berbagai
dampak pandem Covid-19, perlu akses keuangan bagi masyarakat agar lebih
produktif.
Tak hanya itu, jasa keuangan dapat
meningkatkan peran dalam pembangunan ekonomi daerah.
“TPAKD sebagai forum Koordinasi
antar instansi, menjadi peran vital mewujudkan keterbukaan akses keuangan bagi
masyarakat,” katanya pada acara Rapat Pleno TPAKD Kota Bandung, di Papandayan
Hotel, Kamis 7 April 2022.
Menurut Yana, melalui TPAKD ini akan
muncul terobosan baru yang lebih produktif dalam mengembangkan ekonomi.
“Ke depan, lembaga jasa keuangan
bisa berperan aktif dalam mendorong pembangunan daerah terutama menggali
berbagai potensi ekonomi,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Asisten Perekonomian
dan Pembangunan Kota Bandung, Eric M. Attauriq menerangkan, TPAKD merupakan
forum koordinasi bagi lembaga pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk
akses keuangan di daerah.
Eric yang juga sebagai Wakil
Koordinator ll TPAKD Kota Bandung berharap, dengan program kerja yang telah
disusun dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
sosial.
“Salah satu tujuannya yaitu
mendorong akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat dalam mendukung
perekonomian Kota Bandung,” ujarnya.Rapat pleno TPKAD Kota Bandung (foto:humas).
Berikut 6 program kerja selama
2022-2023:
1. Program Simpanan Pelajar,
merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung agar pelajar memiliki simpanan
dan menanamkan literasi keuangan sejak dini.
Melalui simpanan pelajar ini, dapat
mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024.
2. Program Kredit Usaha Rakyat.
Program ini dapat mendorong akses pembiayaan bagi pelaku usaha dalam upaya
pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi covid.
3. Bandung Melawan Rentenir. Ini
meliputi pengumpul data dan informasi, verifikasi koperasi ilegal, san dukungan
legal juga sosial kepada masyarakat yang terjerat rentenir.
4. Program Bank Sampah (Kang
Pisman). Didorong untuk diimplementasikan di sekolah sehingga pelajar dapat
sejak dini peduli kepada lingkungan dan mandiri dalam keuangan dengan cara
menabung.
5. Buruan Sae. Mengoptimalisasi
pemasaran produk segar dan olahan dari program ini melalui jejaring media
online maupun offline. Hal ini dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dalam
mendukung program Ketahan pangan.
6. Salapak Microshop. Merupakan
sarana layanan pemasaran produk koperasi dan UMKM yang menjabarkan produk
unggulan para pelaku usaha.
Setiap program kerja memiliki
kegiatan, hasil juga target. Sehingga instansi terkait didorong untuk lebih
aktif dalam melakukan kegiatan tersebut.
Sedangkan, Kepala Otoritas Jasa
Keuangan Regional ll Jawa Barat, Indarto Budiwitono menjamin warga Kota Bandung
dapat memperoleh akses keuangan sesuai dengan kebutuhan.
Ia berharap program yang
direncanakan bisa mendorong lembaga jasa keuangan baik bank maupun non bank
lebih meningkatkan perannya.
“Bisa terealisasi, kami yakin
kuncinya memperluasan akses keuangan bagi masyarakat juga produk dan layanan
keuangan digital, “ bebernya. (yan/red).