Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Komisi II Mendorong Kaum Milenial Jabar Menjadi Pelaku Agrobisnis

Sabtu, 21 Mei 2022 | 23:55 WIB Last Updated 2022-05-22T17:02:53Z
Klik

Anggota Komisi II DPRD Jabar H.Mirza Agam Gumay, dari Fraksi Gerindra (foto:ist).

 

BANDUNG,  Faktabandungraya.com,--  Provinsi Jabar di bawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil  memiliki visi pembangunan yaitu “Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi”.

Sejalan dengan visi tersebut, seluruh aspek penyelenggaraan pembangunan, di antaranya sektor agrobisnis diharapkan maju.

Kemajuan itu, selanjutnya diimplementasikan dalam program dan kegiatan strategis, baik untuk sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, perkebunan dan kehutanan.

Berdasarkan penilaian saat ini, untuk mewujudkan agribisnis maju di Jabar, peluang untuk maju sudah nampak. Hal ini, ditunjukkan dengan hadirnya penguatan sumber daya di sektor agrobisnis.

Saat ini, di sektor agrobisnis sudah disiapkan petani milenial, peternak milenial dan pengelola usaha perikanan dan kelautan dari kalangan milenial pula.

Hadirnya kelompok milenial itu, yang direkrut oleh Pemerintah Provinsi Jabar, untuk menekuni usaha di sektor agribisnis merupakan sebuah solusi untuk menghidupkan generasi untuk pelaku usaha di sektor agrobisnis yang saat ini jumlahnya kian berkurang.

Hal ini, diungkapkan Anggota Komisi II DPRD Jabar H. Mirza Agam Gumay, SmHk  dari Fraksi Gerindra saat ditanya terkait  minat dan peluang kaum milenial dibidang agrobisnis.

Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar Dapil Sumedang, Majalengka dan Subang, Heri Ukasah Sulaeman, dalam keterangannya kepada media baru-baru ini.

Untuk potensi di desa, sektor agribisnis masih terus bertahan hampir diseluruh Kabuapten di Jabar. Untuk itu, Komisi II DPRD Jabar sangat mendorong kepada kaum milenial untuk bergerak di bidang agrobisnis.  Hal ini mengingat  potensi dan peluang bergerak di sector agrobisnis di Jabar sangat besar, ujar anggota DPRD Jabar dari Dapil Jabar 4 (Kab Cianjur) ini.

Dikatakan, beberapa program Pemprov Jabar untuk menggeliatkan sector agrobisnis dengan melibatkan kaum milenial, secara langsung menumbah kembangkan pelaku UMKM  yang produksinya berasal dari bahan baku hasil usaha agrobisnis.

Sebagai gambaran saja, makanan tahu asal Sumedang, itu bersumber dari bahan baku kedelai, dari produk nanas Subang saat ini telah melahirkan produk makanan seperti dodol serta dari Majalengka juga saat ini masih bertahan menghasilkan buah mangga.

Sektor usaha ini, dalam suasana pandemi masih bisa bertahan, sehingga upaya konkret di sektor agrobisnis adalah solusi yang tepat.

Dalam rangka memajukan sektor agrobisnis, ungkap Agam – sapaan—Mirza Agam Gumay , dengan potensi alam yang sudah ada, perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

Dari sisi dukungan sumber daya manusia, Jabar saat ini memiliki bonus Demografis dimana kaum milenial jumlahnya jauh lebih besar  dari anak-anak dan orang tua.  Untuk itu, kenapa kita dukung pemprov Jabar  untuk  rekrutmen kalangan generasi muda/ mileial.

Untuk memberikan daya tarik agar kaum milenial bergerak di bidang agrobisnis,  tentunya perlu difasilitasi oleh pemerintah, berupa pelatihan dari berbagai aspek, mulai dari pelatihan mengelola usaha, pelatihan pembuatan produk berdaya saing serta pelatihan untuk memasarkan produk yang nanti dihasilkan.

Untuk pengembangan produk yang dihasilkan, perlu dibuat inovasi, jadi generasi muda dituntut cermat membuat usaha yang mampu menghadirkan tuntutan pasar.

Lebih lanjut Agam mengatakan,  keterlibatan generasi muda di sektor agrobisnis diharapkan dapat memberikan kontribusi pada meningkatnya produksi dan produktivitas usaha agrobisnis.

Melalui pelatihan yang diikuti generasi muda, dapat terinformasikan teknologi tepat guna sehingga secara bertahap dapat mengurangi ketergantungan bahan baku dari luar baik luar Provinsi maupun impor, tandasnya. (adip/husein).

 

×
Berita Terbaru Update