![]() |
Sebanyak 566 jamaa |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Sebanyak 1.116 jemaah haji Kota Bandung yang terbagi dalam empat kloter akan berangkat secara berangsur mulai dari 17-30 Juni 2022.
Empat kloter ini terbagi menjadi dua
kloter utuh dari Kota Bandung, sedangkan dua kloter lainnya merupakan gabungan
dengan kabupaten lain.
Untuk mempersiapkan keberangkatan,
para peserta jemaah haji melakukan sesi pembekalan dan manasik haji secara
berkala.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag)
Kota Bandung, Tedi Ahmad Junaedi menyampaikan, manasik telah dilakukan selama
dua hari, pada Selasa, 31 Mei dan Kamis, 2 Juni 2022 ini.
"Peserta dibagi dua. Selasa
kemarin 550 orang dan sekarang 566 orang. Hari ini selain manasik haji, kita
ikut empati dengan putra Pak Gubernur melalui doa bersama atau istighosah di
Pusdai," ujar Tedi.
Ia juga menjelaskan, jika kuota haji
tahun ini untuk Kota Bandung mengalami penurunan, sehingga hanya bisa
memberangkatkan sekitar 45 persen jemaah dari biasanya.
"Sebelum pandemi, kuota jemaah
haji Kota Bandung itu mencapai 2.427 tiap tahun. Sekarang ya hanya 45
persennya, yaitu 1.116 jemaah di tahun 2022," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi
Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kota Bandung, Boy Hari Novian mengatakan,
untuk pelepasan peserta jemaah haji ini dibagi beberapa sesi sesuai kloter
masing-masing.
Untuk kloter 21 akan berangkat pada
17 Juni. Sedangkan Kloter 27 diberangkatkan pada 22 Juni.
"Lalu kloter 33 berangkat
tanggal 26 Juni. Kemudian kloter 42 berangkat pada 30 Juni," ucap Boy.
Untuk persiapan jemaah haji Kota
Bandung, Boy menuturkan, semua kloter telah mempersiapkan paspor, surat
kesehatan, sertifikat vaksin, dan semua syarat yang diminta pihak Arab Saudi
Ia juga menambahkan, semua kloter
utuh akan berangkat dari Polda Jabar. Sedangkan untuk kloter gabungan, titik
berangkatnya di kantor Kemenag Kota Bandung Jalan Soekarno Hatta.
Para jemaah haji yang berangkat pada
tahun ini merupakan peserta yang telah mendaftar sejak 2011 dan melakukan
pelunasan pada 2020.
"Itu pun dengan
batasan-batasan, seperti yang berangkat hanya usia 65 tahun ke bawah, sudah
melunasi di tahun 2020, sudah vaksin lengkap. Kalau tidak memenuhi syarat,
tidak bisa berangkat dulu. Jika tahun depan sudah mulai normal, bisa jadi akan
diberangkatkan tahun depan," ungkapnya.
Jika ada yang baru mendaftar tahun
ini, maka kemungkinannya baru bisa berangkatnya 23 tahun kemudian.
Boy juga menjelaskan, untuk para
peserta haji jangan khawatir akan terpisah dari rombongan saat di tanah suci
nanti.
Kemenag telah menyediakan lokasi
khusus per wilayah untuk memudahkan para peserta haji berkumpul dengan
kloternya.
"Untuk peserta haji dari Jawa
Barat akan ditempatkan di daerah Misfalah. Sehingga petugas bisa lebih mudah
untuk mengarahkan jika ada yang tersasar," paparnya.
Di sana para peserta haji juga akan
disambut dengan banner dan spanduk bertuliskan bahasa daerah masing-masing
wilayah. Hal ini untuk menciptakan rasa nyaman bagi para jemaah haji.
"Untuk peserta haji dari Jawa
Barat, kita sambut dengan tulisan 'Wilujeng Sumping'. Kita sediakan juga
makanan khas wilayah masing-masing. Sehingga para peserta haji akan merasa
lebih nyaman karena sesuai dengan yang biasa mereka rasakan di rumahnya,"
imbuh Boy. (din/red).