Wali kota Bandung saat peresmian Kampung Toleransi |
Kang
Yana, sapaan akrabnya Yana Mulyana mengungkapkan, kehadirannya dalam peresmian
tersebut dalam kapasitas sebagai Wali Kota Bandung yang datang memenuhi
undangan warganya. Sebagai Bapak dari masyarakat, dirinya senantiasa berusaha
hadir di tengah masyarakat.
Terlebih
agendanya merupakan peresmian gedung dakwah yang notabenenya merupakan pusat
syiar ilmu pengetahuan. Sehingga kehadirannya diharapkan menjadikan masyarakat
dapat memperoleh banyak kebaikan dari ilmu-ilmu yang disampaikan berbagai pihak
secara komprehensif.
Tak
hanya menghadiri peresmian gedung dakwah, dirinya pun hadir dalam peresmian
Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sumber Sari di Komplek Sumber Sari,
Jalan Sumber Sugih Kecamatan Babakan Ciparay, serta kegiatan keagamaan lainnya.
Yana
menjelaskan, dari sepengetahuannya, pembangunan Gedung Dakwah ANNAS tersebut
sudah berjalan sejak tahun 2018. Bahkan peletakan batu pertamanya kala itu
dilakukan langsung Pjs Wali Kota Bandung semasa Almarhum Bapak Muhammad
Solihin.
"Jadi
kehadiran saya dalam kapasitas sebagai wali kota memenuhi undangan peresmian
gedung dakwah. Karena memang selama ini Pemerintah Kota Bandung sangat
mendukung hadirnya pusat-pusat kajian ilmu keagamaan dan gedung-gedung
dakwah," ungkap Yana.
"Fasilitas
keagamaan seperti masjid, musala, termasuk tempat dakwah sangat banyak di Kota
Bandung. Ini menunjukkan jika Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendukung
kegiatan keagamaan yang dilakukan masyarakat. Namun, jangan sampai ada
pergerakan yang intoleran dan saling menyerang satu sama lain,” ungkap Yana.
Menyikapi
polemik yang berkembang di masyarakat, Yana pun mengajak semua pihak tetap
komitmen menjaga toleransi dan saling menghormati perbedaan.
Secara
tegas orang nomor satu di Kota Bandung itupun memastikan dirinya tidak pernah
mendukung terhadap segala kegiatan yang bersifat intoleran pada kepercayaan dan
keyakinan umat lain.
Menurutnya,
menjaga keragaman dan terus memupuk toleransi beragama adalah komitmen yang
selama ini terus dilakukan Pemerintah Kota Bandung.
Yana
juga menegaskan, menolak segala bentuk sikap intoleran dan kekerasan yang jelas
tidak dibenarkan atas nama dan alasan apapun. Untuk itu, lanjut Yana,
Pemerintah Kota Bandung memastikan akan melakukan tindakan tegas sesuai dengan
hukum yang berlaku, jika ada praktik-praktik intoleran terlebih hingga berujung
kekerasan.
Karena
hal itu bukan hanya mencederai toleransi yang sudah terjaga dengan baik di Kota
Bandung tetapi juga jati diri masyarakat Kota Bandung yang dikenal kental
dengan silih asah,silih asih, dan silih asuh serta menghormati keragaman.
Lebih
lanjut Yana menambahkan, terkait implementasi sikap toleransi, Pemkot Bandung
merupakan daerah yang sangat mendukung toleransi dan menghormati keberagaman.
Hal
itu lanjut Yana, dapat dibuktikan dengan keberadaan lima kampung toleransi di
Kota Bandung yakni Kampung Toleransi Gang Luna terletak di RW 04, Kelurahan
Jamika, Kecamatan Bojong Loa Kaler. Kemudian Kampung Toleransi RT 02 RW 02
Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Kampung Toleransi RW 12 Kompleks Dian
Permai, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kampung RW 04 & 05
Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol dan Kampung Toleransi RW 08 Kelurahan
Kebon Jeruk, Kecamatan Andir.
Wali kota Bandung Yana Mulyana mengingatkan dan mengajak seluruh warga bandung untuk merawat Toleransi dalam keragaman |
"Kampung
toleransi adalah bukti bagaimana selama ini warga Kota Bandung mampu menjadi
teladan menjaga keberagaman. Kota Bandung ini merupakan miniatur Indonesia yang
kaya dengan keragaman suku, ras, budaya, dan agama. Sehingga butuh komitmen
bersama untuk menjaga dan merawat nilai-nilai toleransi tersebut" ujarnya.
Dikatakan
Yana, tentu masih banyak hal yang harus ditingkatkan dalam implementasinya.
Merujuk
pada hasil survei Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) dari
20-30 Juli 2022, yang menyebutkan sebanyak 60 persen warga menilai kinerja
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung semakin lebih baik dalam menangani persoalan
keagamaan, merupakan modal penting bagi Pemkot Bandung dalam terus mendorong
sikap saling menghormati, memupuk jiwa toleransi dan tetap menjadi keberagaman
sebagai sumber kekuatan.
"Hasil
survei itu juga menjadi pijakan kami untuk melangkah ke depan agar semakin
lebih baik khususnya dalam menjaga sikap toleransi," paparnya.
"Sekali
lagi mari kita sama-sama kembali kepada jati diri kita untuk terus memupuk dan
merawat toleransi, dan tetap bersama dalam bingkai kerukunan dan keharmonisan
menuju Bandung yang Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis sesuai cita-cita dan
harapan kita bersama," pungkasnya.