Bank bjb menggelar kegiatan Business Review Semester II 2022 dan Executive Workshop di Tras Luxury Hotel, Bandung |
Acara tersebut diselenggarakan
dengan tujuan membahas kinerja perusahaan sepanjang tahun 2022, sekaligus juga
me-review rencana serta target perusahaan di tahun 2023. Turut hadir seluruh
Jajaran Manajemen bank bjb Komisaris
Utama Independen Farid Rahman beserta jajaran, Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi beserta jajaran
seluruh pejabat eksekutif bank bjb
lainnya. Acara juga disertai dengan sambutan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan
Kamil, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional II Jawa Barat Indarto
Budiwitono serta pemaparan materi mengenai prospek dunia perbankan di tahun ini
oleh narasumber.
Yuddy Renaldi dalam sambutannya
menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2022, bank bjb tercatat terus tumbuh secara positif meskipun situasi ekonomi
masih berada dalam masa transisi pemulihan pasca pandemi Covid-19. Untuk itu,
Yuddy Renaldi menghaturkan rasa terima kasihnya terhadap seluruh stakeholder
dan shareholder atas dukungan yang diberikan pada bank bjb dan perbankan
nasional secara umum.
"Kami sangat berterima kasih
kepada Otoritas Jasa Keuangan serta Bank Indonesia yang telah tanggap mendorong
berbagai kebijakan di sektor keuangan dan perbankan, sehingga dapat membantu
terciptanya iklim yang kondusif di 2022 silam," ungkap Yuddy dalam
sambutannya.
"Kami juga berterima kasih
kepada seluruh pemegang saham, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai
pemegang saham terbesar yang telah memberikan dukungan berarti bagi bank bjb, sehingga kami bisa terus tumbuh
positif sepanjang 2022," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala
Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional II Jawa Barat Indarto Budiwitono
mengatakan tantangan pada tahun 2022 berhasil dilalui oleh bank bjb dengan baik, dan pada tahun 2023
akan menghadapi tantangan yang lebih berat, tidak hanya bagi bank bjb saja sama secara keseluruhan
industri perbankan.
“Kalau kita bicara bank bjb, otomatis pasti baik, tapi kita
harus melihat dari sisi lainnya yang bisa lebih dioptimalkan salah satunya
dalam hal efisiensi, kemudian penguatan anak usaha, Kelompok Usaha Bank (KUB)
serta organisasi dan juga meningkatkan sinergitas antar BUMD, khususnya di
Provinsi Jawa Barat agar bank bjb dapat terus tumbuh secara berkelanjutan.”
ujar Indarto.
Selain itu Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) juga mengatakan sangat
bangga terhadap bank bjb dan
mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran manajemen bank bjb atas capaian positif yang berhasil
ditorehkan, khususnya selama tahun 2022 dan terus mempertahan capaian tersebut
ke depannya.
“Intinya saya bangga dengan
pencapaian bank bjb, jika bank bjb ingin terus maju harus selalu gesit
untuk beradaptasi, jadi kata kunci dalam menghadapi tahun 2023 adalah
beradaptasi dan harus terus belajar dari kegagalan-kegagalan terhadap disrupsi
agar kita dapat mengatasinya, yang sudah bagus agar dipertahankan, yang masih
terdapat kekurangan agar dipelajari supaya di tahun 2023 yang bagus semakin
bagus, yang masih kurang agar dapat dilakukan penyesuaian agar dapat
memaksimalkan ekspektasi para stakeholder dan shareholder.” ujarnya seraya
membuka gelaran acara Business Review
Semester II 2022 dan Executive Workshop
2023.
Dalam acara ini, Komisaris Utama
Bank BNI Agus Martowardojo menjadi narasumber yang menyampaikan gagasan
mengenai prospek serta tantangan dunia perbankan di 2023. Melalui materinya
"Leadership dan Integritas Bankir dalam Menghadapi
Tantangan Perbankan 2023," dia menekankan pentingnya peran pemimpin dalam
membawa tim menuju perubahan.
Agus memaparkan, ada beberapa hal
yang akan memperngaruhi industri perbankan di 2023. Di antaranya adalah kondisi
ekses dari pandemi Covid-19, kondisi geopolitik nasional dan dunia, faktor
makro ekonomi meliputi inflasi, GDP, suku bunga, dollar AS, disrupsi pada
supply chain, penurunan nilai aset, hingga krisis iklim, hingga digitalisasi
dan perubahan regulasi.
Dia menilai, situasi tersebut harus
dapat diantisipasi dan dinavigasi dengan cermat oleh perbankan agar tetap
survive dan tumbuh positif. Untuk melakukannya, diperlukan sosok pemimpin yang
visioner dan cerdas, juga adaptif terhadap situasi dan bisa membawa perusahaan
menjadi resilient.
"Pemimpin tersebut harus
memiliki strategi, kemampuan komunikasi dan kolaborasi yang baik, emosi yang
matang, juga memiliki motivasi dan dorongan yang tinggi untuk berubah dan
sukes," ungkapnya. (*).