Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Sampai Kapan Warga Kecamtan Talun Cirebon Menanti Berdiri SMA/SMK Negeri Talun ?..

Selasa, 23 April 2024 | 01:18 WIB Last Updated 2024-04-22T18:22:43Z
Anggota Komisi V DPRD Jabar H. eryani Sulam, M.Si dari Fraksi Nasdem


CIREBON, Faktabandungraya.com,-- Puluhan tahun masyarakat Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon menanti berdirinya SMA Negeri atau SMK Negeri, hingga saat ini masih berupa harapan atau mimpi belaka.

Aspirasi dan perjuangan masyarakat Talun agar di wilayah Kecamatan berdiri SMA Negeri atau SMK Negeri sudah disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon, Pemprov Jabar, termasuk juga ke DPRD Jabar, sudah disampaikan. Nahun hingga kini, aspirasi masyarakat Talun belum juga terealisasikan.

Kecamatan Talun dahulu bernama Kecamatan Cirebon Selatan, terdiri dari 11 desa, dengan luas wilayah sekitar 19,53 hektare, jumlah penduduk kecamatan ini adalah 619.637  jiwa. Kepadatan penduduknya 31,727.46 jiwa/km persegi.Lokasi kecamatan Talun berbatasan langsung dengan wilayah selatan Kota Cirebon.

Anggota DPRD Jabar dari Dapil Jabar XII ( Kab/kota Cirebon-Kab Indramayu) H. Eryani Sulam. M.Si membenarkan bahwa, pihaknya bersama 12 anggota DPRD Jabar dari Dapil Jabar XII sudah memperjuangkan aspirasi masyarakat kecamatan Talun, agar secepatnya berdiri SMA Negeri atau SMK Negeri di kecamatan Talun. Namun, hingga kini belum juga dapat terealisasikan.

Harapan masyarakat kecamatan Talun untuk mendapatkan Pendidikan yang terjangkau dan berkualitas hingga kini dapat dapat terwujud.  Karena pemerintah  belum juga membangun SMAN/ SMKN di Kec Talun.

Eryani mengatakan, Komisi V DPRD Jabar  sudah minta dan mendorong Pemprov Jabar untuk secepatnya menambah dan membangun  sekolah SMAN/ SMKN negeri di wilayah kecamatan yang belum ada SMAN/SMKN.  Seperti di Kec Talunn Cirebon.

Selaku wakil rakyat Cirebon,  saya sangat memahami  harapan masyarakat Talun agar anak-anaknya  dapat  bersekolah yang berkualitas dan terjangkau di wilayah sendiri.  Karena Mereka  berhak mewujudkan mimpi besarnya. Mereka juga berhak hidup bahagia. Mereka juga berhak mengenyam pendidikan yang layak. Mereka juga berhak bersekolah di SMA/SMK yang ada di daerahnya.

Lebih lanjut  politisi Nasdem ini mengatakan, sebentar lagi, akan memasuki tahun ajaran baru 2024, sementara pemerintah melalui Dinas Pendidikan  masih memberlakukan kebijakan Zonasi.

Walaupun kebijkan Zonasi terus menuai pro-kontra, tetapi masih juga diberlakukan.  Sistem zonasi ini tentu sangat merugikan bagi masyarakat Talun, yang menginginkan anaknya dapat di terima di SMAN.

Belum berdiri SMAN/SMKN di Kec. Talun, tentunya sebuah kondisi yang paradoks. Anak-anak lulusan SMP di Talun masih bersekolah (SMA/SMK) ke Kabupaten Kuningan. Ini salah satu dampak pemberlakuan kebijakan zonasi yang ramai menuai pro-kontra itu. Ini memang kondisi yang memprihatinkan. Sampai kapan situasi seperti ini akan terus dibiarkan?, ujar Eryani.

Ia menambahkan, bahwa kecamatan Talun bukan satu-satu kecamatan di Kabuapten Cirebon yang belum  ada SMAN/SMKN, tetapi setidaknya masih ada 13 kecamatan yang belum memiliki SMA/SMK.

DPRD Jabar melalui Komisi V yang membidangi Pendidikan akan terus mendorong agar Pemprov Jabar segera mendirikan SMA/SMK Negeri di seluruh wilayah kecamatan se Jabar, tandasnya. (Adib/sein).

 

×
Berita Terbaru Update