Sutaya hadir memberikan klarifikasi
dan menyampaikan alasan di balik keputusan tidak melanjutkan pembongkaran Teras
Cihampelas yang dulunya dirancang sebagai ikon wisata belanja dan ruang terbuka
publik modern, namun kini menghadapi tantangan dalam hal fungsi, pengelolaan,
serta ketertarikan pengunjung.
OPSI kali ini menjadi wadah diskusi
terbuka antara unsur pemerintah, akademisi, pelaku UMKM, serta masyarakat umum
dalam menyampaikan tanggapan dan harapan terhadap masa depan Teras Cihampelas.
Sutaya menyampaikan pandangan kritis,
mulai dari aspek tata ruang, keberlanjutan ekonomi para pelaku usaha, hingga
pentingnya perawatan fasilitas dan kejelasan fungsi dari Teras Cihampelas ke
depan. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa partisipasi publik dalam isu tata
kota sangat penting.
“Ruang publik itu seperti taman, bukan
cukup dibangun lalu ditinggal. Ia perlu dirawat, diisi kegiatan, dan dijaga
agar tetap relevan. Maka ke depan, fokus kita adalah menghidupkan kembali Teras
Cihampelas dengan pendekatan yang lebih kolaboratif, partisipatif, dan adaptif
dengan kebutuhan warga. Teras Cihampelas adalah milik kita bersama. Dibangun
bukan hanya sebagai infrastruktur, tapi sebagai ruang interaksi, ruang
kreativitas, dan ruang kebersamaan",” ucapnya. (Doni Iskan/red).