![]() |
Direktur Business Development & Portfolio Management Pos Indonesia Prasabri Pesti |
Direktur Business Development &
Portfolio Management Pos Indonesia Prasabri Pesti mengatakan, strategi Pos
Indonesia memperkuat posisinya sebagai backbone layanan pos dan logistik
nasional merupakan bentuk dan dukungan strategis perusahaan terhadap Permen
Komunikasi dan Digital No. 8 Tahun 2025, yang mendorong transformasi digital,
efisiensi operasional, serta pemerataan layanan logistik hingga ke pelosok
Indonesia.
“Kapasitas terpasang Pos Indonesia
sangat besar mencakup rute angkutan primer-sekunder-tersier, warehouse,
fulfillment center, serta armada last mile di seluruh wilayah Indonesia. Kami
memiliki lebih dari 1 juta rute wara-wiri di seluruh Indonesia. Angkutan backbone
darat kapasitas besar berjalan harian dari Aceh hingga Mataram, ditambah space
besar di palka kapal Pelni milik PosIND yang berlayar setiap hari,” jelas
Prasabri di Jakarta, Selasa (5/8).
Menurut Prasabri, Pos Indonesia
menjalankan strategi sebagai backbone untuk mendukung lima prioritas utama
Layanan Pos Komersial berupa perluasan jangkauan layanan, peningkatan
perlindungan konsumen, pemanfaatan infrastruktur bersama, sistem monitoring
transparan, dan transformasi menuju logistik ramah lingkungan, sesuai Permen
Komunikasi dan Digital No. 8 Tahun 2025.
“Pos Indonesia menjawab tantangan
tersebut dengan model bisnis Wholesale melalui sinergi aset, armada, dan
teknologi yang dimiliki dengan berbagai mitra kurir dan logistik nasional,”
urai dia.
Lebih lanjut Prasabri memaparkan bahwa
okupansi alat produksi terpasang milik PosIND saat ini masih lapang, membuka
peluang besar untuk kemitraan Wholesale bersama pelaku industri lainnya. “Kami
siapkan kolaborasi wholesale dengan pemain kurir dan logistik lainnya. Mari
tumbuh bersama,” tambahnya.
Menurut Prasabri, dalam menjalankan
sinergi wholesale, Pos Indonesia menjalankan tiga pilar utama, yakni
optimalisasi interkoneksi berupa penyediaan layanan end-to-end, termasuk
pemanfaatan Collecting Processing Transportation Distribution (CPTD) secara
parsial maupun menyeluruh.
Pilar kedua dengan memanfaatkan aset
dan armada yang dimiliki Pos Indonesia meliputi transportasi darat, laut,
udara, serta pemanfaatan warehouse dan hub di seluruh Indonesia. Saat ini, Pos Indonesia
memiliki 1.200 lebih armada roda empat dan lebih dari 13.000 armada sepeda
motor.
Pilar terakhir dengan optimalisasi
teknologi bersama berupa penyediaan platform digital POSIND sebagai layanan
bersama untuk efisiensi dan interoperablitas.
Melalui infrastruktur dan jaringan yang sudah mumpuni ini serta dukungan regulasi yang progresif, Pos Indonesia yakin dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekosistem logistik nasional yang inklusif, efisien dan berkelanjutan. (*/red).