Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Keracunan Usai Santap MBG, Sri Rahayu: Ini Sangat Memprihatinkan, Evaluasi Menyeluruh Harus Dilakukan

Senin, 29 September 2025 | 10:30 WIB Last Updated 2025-09-29T03:30:25Z
Klik

Anggota DPRD Jabar Hj. Sri Rahayu Agustina, SH, M.Kn dari Fraksi Golkar


KARAWANG, Faktabandungraya.com,---Meningkatnya kasus keracunan massal yang dialami para pelajar usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah wilayah Jawa Barat mendapat sorotan tajam dari Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Sri Rahayu Agustina, SH.


Politisi Partai Golkar itu menyebut peristiwa ini sangat memprihatinkan dan mendesak dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan program tersebut. Hal ini dikatakan Hj.Sri Rahayu Agustina  dalam kegiatan peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Kabupaten Karawang, Minggu (28/9/2025),

Sri Rahayu menyampaikan keprihatinannya terhadap kejadian yang menimpa para siswa tersebut. Menurutnya, program MBG seharusnya menjadi langkah positif untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah, namun lemahnya pengawasan bisa berbalik menjadi ancaman serius bagi kesehatan mereka.

“Permasalahan keracunan dalam program makan gratis ini harus dilihat secara objektif sebagai bahan evaluasi. Bukan berarti program ini gagal total, tapi ada titik-titik yang harus diperbaiki secara serius,” ujarnya.

Sri Rahayu menegaskan, evaluasi harus dilakukan dari hulu ke hilir, mulai dari pemilihan bahan makanan, proses pengolahan, hingga distribusi ke sekolah-sekolah. Ia menyarankan adanya pengecekan kualitas makanan secara langsung sebelum disajikan kepada siswa.

“Kalau makanan sudah berubah bau atau rasa, sebaiknya jangan disajikan. Ini menyangkut kesehatan dan keselamatan anak-anak,” tegasnya.

Ia juga menyinggung kasus keracunan di Kabupaten Bandung Barat yang diduga terjadi karena bahan makanan disimpan terlalu lama. Menurutnya, hal semacam ini harus menjadi pelajaran serius agar kejadian serupa tidak terulang di daerah lain, termasuk di Karawang.

“Semua bahan makanan yang digunakan harus segar dan higienis. Jangan sampai hanya karena kelalaian, program yang mulia ini justru membawa petaka,” ungkapnya.

Anggota DPRD Jabar Hj. Sri Rahayu Agustina, SH, M.Kn dari Fraksi Golkar


Lebih lanjut, Sri Rahayu meminta Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, serta pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar lebih ketat melakukan pengawasan terhadap dapur-dapur penyedia makanan MBG.


“Harus ada pengujian rutin, audit dapur penyedia, dan pelatihan untuk tenaga dapur. Jangan sampai kualitas makanan dikorbankan karena lemahnya kontrol,” ucapnya.

Meski demikian, ia tetap menegaskan bahwa program MBG memiliki semangat besar untuk menghadirkan keadilan sosial dan memenuhi kebutuhan gizi anak didik. Selain itu, program ini juga diharapkan mampu menurunkan angka stunting dan mengurangi ketimpangan akses pangan di Jawa Barat.

“Program ini lahir dari niat baik dan semangat besar untuk menyejahterakan anak bangsa. Maka dari itu, semua pihak harus bersinergi agar pelaksanaannya benar-benar tepat sasaran dan aman,” pungkasnya. (fj/sein).

×
Berita Terbaru Update