Dari hasil survei yang dilakukan
tersebut, setidaknya ada tiga rumah yang berada dalam kondisi memprihatinkan
dan sudah masuk kategori darurat.
"Kondisi rumah-rumah tersebut
sebagian besar hampir roboh dan sangat membahayakan keselamatan penghuninya.
Kita khawatir terhadap keselamatan jiwa warga, maka ini sudah menjadi prioritas
untuk segera ditindaklanjuti," tutur Nunung, di tengah kunjungan survei.
Ia menerangkan, bantuan tidak hanya
menyentuh sisi infrastruktur, pemerintah juga berkomitmen membantu meningkatkan
kondisi ekonomi warga secara bertahap.
"Alhamdulillah, Pemerintah Kota
Bandung sangat peduli terhadap warganya. Harapannya bantuan ini bisa memberikan
dampak yang nyata, baik dari segi tempat tinggal maupun peningkatan
ekonomi," ujarnya.
Nunung menjelaskan, program bantuan
ini bersifat stimulus sebagai bentuk dorongan awal agar warga yang tinggal di
rumah tidak layak huni bisa mendapatkan hunian yang lebih aman dan nyaman.
"Jadi bantuan ini bukan hanya
sekadar renovasi, tetapi juga bentuk kepedulian kita terhadap hak dasar warga,
yakni tempat tinggal yang layak," katanya.
Ia juga berpesan agar masyarakat lebih
peka terhadap lingkungan sekitar. Terlebih program ini merupakan bagian dari
upaya berkelanjutan Pemerintah Kota Bandung dalam mewujudkan kota yang inklusif
dan ramah bagi semua warganya.
"Kita semua harus saling peduli.
Kalau ada tetangga yang tinggal di rumah tidak layak, mari kita dorong bersama
agar mereka mendapatkan bantuan melalui dinas terkait. Walau sifatnya stimulus,
tetapi ini bisa membantu meringankan beban mereka, termasuk menjaga kesehatan
fisik dan mental," ujarnya. (Rio/red).